Sumut Terkini

Rekonstruksi Pembunuhan Penjaga Kebun Sawit di Labusel, Pelaku Sempat Bersujud ke Korban

Penulis: Fredy Santoso
Editor: Ayu Prasandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen Sat Reskrim Polres Labuhanbatu Selatan melakukan rekonstruksi pembunuhan Anto, penjaga kebun sawit, yang dilakukan Supri Scater, Rabu (6/8/2025). Sebelum membunuh, pelaku sempat bertekuk lutut, minta maaf agar tidak dilaporkan usai ketahuan mencuri.

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Polres Labuhanbatu Selatan melakukan rekonstruksi pembunuhan Anto (59), penjaga kebun sawit yang ditemukan tewas di area perkebunan kelapa sawit, Desa Binanga II, Kecamatan Silangkitang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, terjadi Jumat, (13/6/2025)

Ada 22 adegan yang diperagakan tersangka SPR alias Supri Scater dalam rekonstruksi, mulai dari berangkat dari rumah untuk mencuri kelapa sawit, hingga ketahuan, lalu membunuh korban.

Dalam adegan pertama dan kedua, pelaku mengendarai sepeda motor berangkat dari rumah menuju kebun kelapa sawit milik Deni, yang dijaga Anto, pada Jumat 13 Juni sekira pukul 14:00 WIB.

Begitu tiba, tersangka melihat 7 janjang buah kelapa sawit dan berencana memindahkannya ke kebun milik Lukito.

Selanjutnya, pada adegan ketiga dan keempat, saat tersangka sedang beraksi, korban datang memergoki pelaku.

Anto, yang merupakan penjaga kebun marah-marah dan melontarkan kata-kata kasar ke pelaku.

"Korban datang memergoki tersangka sedang beraksi. Korban menuduh tersangka mencuri dan melontarkan kata-kata kasar,"kata Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu Selatan AKP Endang R Ginting, Kamis (7/8/2025).

Pada adegan ke lima dan keenam, tersangka mencoba meminta maaf ke korban.

Bahkan, tersangka meminta maaf sambil bertekuk lutut di tanah dihadapan korban sambil menjelaskan dirinya mengalami kesulitan ekonomi, sehingga memohon agar pencurian tidak diproses hukum.

Namun korban tidak memperdulikan alasan pelaku, sebab ia juga bekerja untuk menjaga kebun kelapa sawit.

Disinilah korban diperagakan menendang tersangka hingga terjatuh.

Kemudian korban juga disebut melontarkan kata-kata makian, hinaan ke tersangka.

"Tersangka mencoba meminta maaf, bahkan sampai berlutut, namun korban justru menendangnya hingga terjatuh. Tersangka yang sedang mengalami tekanan ekonomi sempat memohon pengertian, namun korban tetap bersikap kasar dan menghina."

Adegan ke tujuh hingga ke 13, setelah permohonan maaf dibalas tendangan dan makian, emosi tersangka memuncak.

Tersangka mengambil alat panen kelapa sawit, lalu memukulkannya ke dada korban hingga terjatuh.

Halaman
123

Berita Terkini