Dikutip dari Wikipedia dan beberapa sumber lainnya, Tuanku Tambusai merupakan tokoh ulama dan pemimpin sekaligus pejuang yang berjuang melawan penjajahan Belanda serta berperan penting dalam penyebaran ajaran Islam paderi di daerahnya.
Kiprah Tuanku Tambusai sangat luar biasa, terutama dalam melawan kolonial Belanda selama lebih dari 15 tahun.
Ia memimpin pasukan gabungan dari beberapa wilayah, termasuk Dalu-dalu, Lubuksikaping, Padanglawas, Angkola, Mandailing, dan Natal.
Baca juga: Kodam I BB Turunkan 1 Kompi Pasukan Jihandak untuk Amankan Pesawat Saudi Airlines yang Diteror Bom
Ia terkenal karena kecerdasan dan keberanian militernya, sehingga Belanda sulit mengalahkannya.
Julukan yang diberikan Belanda kepadanya adalah "De Padrische Tijger van Rokan" yang berarti "Harimau Paderi dari Rokan" karena ia tidak pernah menyerah dan menolak untuk berdamai dengan Belanda.
Salah satu prestasinya yang mencolok adalah penghancuran benteng Belanda Fort Amerongen dan upaya merebut kembali Benteng Bonjol.
Selain perjuangannya melawan Belanda, Tuanku Tambusai juga menyebarkan dakwah Islam paderi di daerah tempat ia berakar.
Ia sempat menunaikan ibadah haji dan belajar agama di Bonjol serta Rao, Sumatera Barat, menguatkan ilmunya dalam agama Islam dan paham Padri.
Baca juga: Apa Itu Komcad, Fungsi dan Tugasnya, Bisakah Ikut Berperang?
Pada tanggal 28 Desember 1838, benteng Dalu-dalu yang menjadi basis perjuangannya jatuh ke tangan Belanda, namun Tuanku Tambusai berhasil meloloskan diri melalui pintu rahasia.
Setelah perlawanan yang panjang, ia kemudian mengungsi ke Seremban, Negeri Sembilan (sekarang Malaysia) dan wafat di sana pada 12 November 1882.
Atas jasa-jasanya dalam perjuangan kemerdekaan dan pembelaan Tanah Air, Tuanku Tambusai secara resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia pada 7 Agustus 1995 melalui Keputusan Presiden No. 071/TK/Tahun 1995.
Secara singkat, Tuanku Tambusai adalah simbol keteguhan, kecerdikan, dan keberanian rakyat Minangkabau dan Riau dalam melawan penjajahan Belanda, serta sosok yang berperan penting dalam penguatan ajaran Islam di wilayah Sumatra bagian timur laut.
Kiprahnya menjadikannya tokoh inspiratif lintas generasi bagi bangsa Indonesia.(ray/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan