TRIBUN-MEDAN.com - Film animasi Merah Putih: One For All mendapatkan kritikan dari masyarakat. Film yang diluncurkan jelang HUT ke 80 RI ini menelan anggaran Rp 6,7 miliar tetapi menghasilkan grafis yang jelek dan alur yang kaku.
Film ini dikerjakan selama dua bulan oleh rumah produksi Perfiki Kreasindo, di bawah Yayasan Pusat Perfilman H Usmar Ismail.
Film ini diproduseri oleh Toto Soegriwo (Produser Utama).
Sementara produser eksekutifnya adalah Sonny Pudjisasono.
Lantas untuk sutradara dan penulis skenario film Merah Putih One For All adalah Endiarto dan Bintang Takari.
Bintang Takari juga sekaligus animator visual utama di proyek ini.
Masyarakat membandingkan kualitas film animasi Merah Putih: One For All dengan animasi Jumbo terbitan Visinema Pictures.
Menanggapi perbandingan yang dilakukan masyarakat, Angga Dwimas Sasongko, selaku pendiri Visinema Pictures yang menaungi Visinema Studios, tak mau terjebak dalam perdebatan.
Ia memilih menyemangati animator-animator Indonesia untuk terus berkarya.
"Semangat animator - animator Indonesia. Ini bukan "Nila setitik, rusak susu sebelanga". Terus berkarya dengan hati dan keyakinan kalau animasi Indonesia akan terus berkembang baik," demikian kata Angga mengomentari pemberitaan film animasi Merah Putih: One For All di akun Instagram @folkative.
Baca juga: 3 Kelebihan Benjamin Sesko Dibeberkan Ruben Amorim, Siap-siap Bek Lawan Cemas
Baca juga: Perempuan SG dengan Ratusan Paket Sabu Siap Edar Ditangkap Ditresnarkoba Polda Sumut, Suami Diburu
Film Animasi Merah Putih One For All Tayang pada 17 Agustus 2025
Film animasi anak mengangkat tema masionalisme berjudul Merah Putih: One For All dan dijadwalkan tayang di bioskop pada 17 Agustus, bertepatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, menuai kritik dari netizen usai trailernya dirilis di platform Youtube.
Kualitas animasinya dinilai kaku. Penceritaan dan grafisnya dianggap di bawah standar film animasi modern.
Bahkan tak sedikit membandingkan kualitas film animasi Merah Putih: One For All, jauh di bawah film animasi "Jumbo" yang sukses menggaet lebih dari 10 juta penonton di bioskop, sekaligus tercatat sebagai film animasi terlaris sepanjang masa di Indonesia.
Film animasi Jumbo menuai pujian dari masyarakat. Aspek yang menonjol dari film produksi Visinema Studios, itu adalah kualitas visual dan animasinya.