Berita Viral

KEBERADAAN Bripda Farhan Anggota Brimob Kabur Jelang Nikah, Ibu Calon Istri Sampai Dilarikan ke RS

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GAGAL NIKAH -- Kolase foto pre-wedding Sukmawati-Bripda Farhan dan rumah keluarga Hamid Hasan. Sukmawati membeberkan isi chatnya dengan Bripda Farhan setelah pujaan hatinya itu tidak menghadiri acara pernikahan mereka.

TRIBUN-MEDAN.COM – Terkuak keberadaan Bripda Farhan, anggota Brimob Polda Gorontalo yang kabur jelang akad nikah.

Adapun Bripda Farhan kabur beberapa jam sebelum akad nikah dimulai.

Akibatnya sang calon istri pingsan saking malunya hingga dilarikan ke rumah sakit.

Sebelumnya dijadwalkan menikah dengan perempuan bernama Sukmawati Rahman, namun rencana itu berantakan hanya beberapa jam sebelum akad nikah dimulai.

Bripda Tri mendadak tak bisa dihubungi sesaat sebelum prosesi ijab kabul dilaksanakan.

Akibatnya, ia sama sekali tidak hadir di acara yang telah lama disiapkan oleh kedua belah pihak keluarga.

Padahal undangan pernikahan telah disebar luas kepada kerabat, tetangga, dan rekan kerja.

Belakangan diketahui bahwa Bripda Tri Farhan Mahieu melarikan diri ke Palu, Sulawesi Tengah.

Hingga kini, motif kepergiannya secara mendadak itu belum terungkap.

Baca juga: KLARIFIKASI PPATK Usai Rekening Ketua MUI Berisi Saldo Rp300 Juta Diblokir

Komandan Satuan Brimob Polda Gorontalo, Kombes Pol Danu Waspodo, akhirnya angkat bicara.

"Sedikit menjelaskan saja bahwasanya kejadian tersebut memang itu anggota kita," ujar Danu saat diwawancarai TribunGorontalo.com di Kantor Gubernur Gorontalo pada Selasa (12/8/2025) sore.

Menurut Danu, seluruh prosedur institusi telah dilaksanakan dengan benar sebelum pernikahan direncanakan.

"Persyaratan nikah sudah kita laksanakan semua, sudah kita naikkan pengantar ke Polda ke Biro SDM, Biddokes untuk dicek kesehatan," ungkapnya.

Selain pemeriksaan kesehatan, kedua calon mempelai juga telah menjalani tes psikologi.

Tes kehamilan untuk calon mempelai wanita pun dilakukan, dan hasilnya dinyatakan sehat.

Proses administrasi di Kantor Urusan Agama (KUA) pun sudah rampung.

Bahkan, sidang Badan Pembantu Penasehat Perkawinan, Perceraian, dan Rujuk (BP4R) telah digelar dengan dihadiri keluarga besar dari kedua belah pihak.

"Pada saat itu kedua calon mempelai dan keluarga masing-masing berkumpul. Masing-masing saling menanyakan apakah keduanya tidak bermasalah dan semuanya terpenuhi," tambahnya.

Namun semua persiapan itu sia-sia karena pada hari H, sang mempelai pria justru tak kunjung muncul.

"Jadi ini hanya murni masalah mental anggota, institusi sudah bekerja dengan baik," tegas Danu.

Saat ini, pihaknya telah mengetahui bahwa Bripda Farhan berada di wilayah Sulawesi Tengah.

"Tetap kita monitor dan kita sudah membentuk tim untuk menjemput, untuk kembali mempertanggungjawabkan," jelasnya lagi.

Terkait dugaan pelanggaran, Danu menilai perbuatan Farhan tergolong pelanggaran disiplin.

"Hanya disiplin saja, karena dia keluar tanpa izin kan ke Palu," pungkasnya.

Baca juga: Detik-Detik HRD Dea Permata Tewas Dibunuh Usai Diteror 3 Bulan, Tetangga Ungkap Momen Terakhir


Sementara itu, pihak mempelai wanita mengalami guncangan batin yang mendalam.

Sukmawati Rahman (24), warga Dusun Selamat, Desa Pangadaa, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, kini dilaporkan mengalami trauma emosional berat.

Rencana pernikahan yang seharusnya menjadi hari bahagia pada Sabtu (9/8/2025) itu berujung duka karena mempelai pria menghilang tanpa kabar.

Keluarga besar Sukmawati pun terpukul, terlebih karena kejadian itu berlangsung tiba-tiba.

Fatmawati Soman, ibu Sukmawati, bahkan dilaporkan mengalami syok berat hingga pingsan.

Ia kemudian harus dilarikan ke rumah sakit pada malam hari setelah mengalami kekakuan di bagian mulut.

“Istri saya mulai syok siang hari, lalu malamnya mulutnya sudah keras. Saya takut terjadi sesuatu, jadi langsung saya bawa ke rumah sakit,” ungkap Hamid Rahman, ayah Sukmawati, Selasa (12/8/2025).

Fatmawati akhirnya diperbolehkan pulang dari rumah sakit pada Selasa siang sekitar pukul 13.00 WITA.

Ia terlihat lemah dan harus dibantu keluarga saat masuk ke rumah.

Sementara itu, Sukmawati memilih mengurung diri di dalam rumah karena tekanan psikologis yang dirasakannya.

“Anak saya pun tadi cara dia melihat ke saya sayup-sayup begitu,” ujar Hamid lirih.

Hamid menegaskan bahwa anaknya kini menolak untuk melanjutkan rencana pernikahan, sekalipun pihak mempelai pria berusaha datang kembali.

“Sampai sekarang anak saya sudah tidak mau. Kami sudah beri kesempatan sampai semalam itu. Biarlah hukum yang bicara,” tegasnya.

Menurut Hamid, komunikasi antara Sukmawati dan Tri Farhan masih terjalin normal pada malam sebelum akad.

Ia mengaku tak melihat tanda-tanda permasalahan besar.

“Saat malam ba kupas mereka masih saling komunikasi. Tidak tahu masalahnya apa sampai dia menghilang begitu saja,” katanya.

Hamid juga menyampaikan kekecewaannya terhadap pihak keluarga mempelai pria.

Ia menilai tak ada itikad baik untuk memberikan penjelasan secara langsung.

“Yang kami sesalkan, tidak ada yang datang memberitahu. Kami tunggu dari pagi sampai malam, tidak ada kabar,” ujarnya.

Keluarga pun memutuskan melaporkan kejadian ini kepada aparat berwenang.

Pada Selasa sore, tiga anggota Brimob datang ke rumah keluarga Sukmawati.

Mereka menyampaikan bahwa pencarian terhadap Bripda Tri Farhan masih berlangsung.

Informasi sementara yang diterima keluarga menyebutkan bahwa Farhan berada di Palu.

Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Berita Terkini