Kasus Narkoba di Perairan Langkat

Dir Narkoba Polda Sumut Beberkan Modus Peredaran Narkoba di Langkat dan Binjai, Ada yang Pakai HT

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENGUNGKAPAN NARKOBA - Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak saat menggelar press release di Halaman Kantor Polres Langkat yang berada di Jalan Proklamasi, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu (20/8/2025).

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT- Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak membeberkan beberapa modus yang dilakukan para pelaku untuk melancarkan aksi peredaran narkoba di Langkat dan Kota Binjai. 

Hal ini disampaikan Calvijn saat Polda Sumut menggelar press release di Halaman Kantor Polres Langkat, yang berada di Jalan Proklamasi, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu (20/8/2025). 

Calvijn mengatakan, ada lima modus yang kerap dipakai para pelaku untuk memuluskan peredaran narkoba di Langkat dan Kota Binjai. 

"Ada lima modus yang sering digunakan oleh pelaku-pelaku narkoba di Langkat dan Kota Binjai. Yang pertama para tersangka selalu melakukan transaksi melalui laut dan darat," ujar Calvijn. 

Lanjut Calvijn, yang kedua para pelaku sering kali membangun barak-barak atau loket-loket narkoba diperkebunan atau diladang.

Namun gitu pun hal itu sudah banyak diungkap oleh Polda Sumut, Polres Langkat dan Polres Binjai.

"Ketiga, ternyata media sosial sering digunakan dalam transaksi peredaran narkoba, khususnya ekstasi. Ini sangat miris sekali, COD. Jadi tim akan melakukan patroli cyber untuk mengungkap kasus-kasus lainnya," kata Calvijn. 

"Kemudian yang keempat, peredaran narkoba ditempat hiburan malam. Ada beberapa tempat hiburan malam yang menjadi peredaran narkoba yang kita ungkap. Transaksi narkoba yang ditawarkan secara terbuka untuk seluruh pengunjungnya, melibatkan manajemen di dalamnya, ini sangat miris sekali," sambungnya.

Dan yang terakhir, menggunakan tim pantau. Menurut Calvijn di situ ada tim pengawas dan tim pengaman yang berlapis dengan menggunakan alat komunikasi atau Handy Talky (HT). 

"Tim pantau biasanya orang-orang atau pelaku yang dewasa, dan sekali lagi sangat miris, mereka banyak menggunakan anak-anak di bawah umur, untuk dijadikan tim pantau berlapis. Apabila aparat masuk ke dalam, sudah ada digerbang satu, dua, dan tiga. Ini dilakukan ditempat hiburan malam dan dibarak-barak narkoba," ucap Calvijn. 

Dikabarkan sebelumnya, Polda Sumatera Utara (Sumut), Polres Langkat dan Binjai, menggelar press release pengungkapan kasus narkorba periode 1 Januari-19 Agustus 2025.

Dari periode pengungkapan tersebut, 429 kasus narkoba dengan jumlah tersangka 534 orang, berhasil diamankan. 

Ada 206 Kg sabu, 70 ribu ekstasi, 9 ribu lebih happy five (H5), kokain 170 gram dan ganja, yang disita. 

Dan ada beberapa botol minuman keras yang diamankan dari tempat hiburan malam

Sedang estimasi jiwa yang berhasil diselamatkan, sebanyak 1.533.564 jiwa. 

Kemudian estimasi nilai yang berhasil diselamatkan adalah Rp 298.361.400.000. 

(cr23/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Berita Terkini