Lima Pejudo Kota Medan Sumbang Medali untuk Sumut di PON Bela Diri II

Lima pejudo asal Kota Medan berhasil menyumbangkan medali bagi kontingen Sumut pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri II/2025

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
SUMBANG MEDALI - Atlet judo Medan foto bersama dengan pengurus PJSI Sumut saat meraih medali di PON Beladiri II 2025 di Kudus, Jawa Tengah baru-baru ini. Pada PON Beladiri 2025 ini ada lima pejudo Medan yang sukses menyumbangkan medali untuk Sumut. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Lima pejudo asal Kota Medan berhasil menyumbangkan medali bagi kontingen Sumatera Utara pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri II/2025 yang berlangsung di Kudus, Jawa Tengah, pada 11–26 Oktober 2025.

Dari cabang olahraga judo, medali emas diraih oleh Diki Hartanto, medali perak oleh Okky Wicaksono, serta medali perunggu masing-masing disumbangkan oleh Winner Panggabean dan Jonathan Panggabean. Selain itu, dari nomor Nage no Kata, pasangan Diego Siregar dan Diki Anugerah Sembiring juga berhasil mempersembahkan medali perunggu.

Ketua PJSI Kota Medan, Yosef Yus, mengaku bangga dengan capaian tersebut. Menurutnya, hasil yang diperoleh sudah cukup baik, mengingat para atlet juga harus beradaptasi dengan peraturan baru judo yang diterapkan pada ajang kali ini.

“Hasil ini cukup baik. Kadang-kadang anak-anak kita kalah karena aturan baru yang ada nilai yuko-nya. Contohnya Winner, dia kalah sesama atlet pelatnas hanya karena terpeleset di detik-detik akhir. Padahal saya prediksi bisa meraih emas,” ujar Yosef kepada Tribun Medan, Selasa (28/10).

Ia menjelaskan, perubahan aturan terutama pada sistem penilaian dan teknik bantingan membuat atlet harus lebih berhati-hati dalam bertanding.

“Peraturan baru ini berdampak besar. Soal bantingan, penilaian wasit kadang masih belum seragam karena adaptasi yang belum maksimal. Ini peraturan baru yang berlaku tahun ini, jadi wajar kalau masih ada keraguan dalam penilaian,” ungkapnya.

Baca juga: Ardianti Rizky Putri Persembahkan Emas di PON Bela Diri II

Meski demikian, Yosef menegaskan pembinaan judo di Kota Medan tetap berjalan konsisten. Pihaknya bahkan sudah menyiapkan program jangka panjang untuk menghadapi PON 2028, dengan menjaga kontinuitas latihan tanpa jeda panjang sejak usainya PON 2024.

“Kita tidak ada libur panjang. Setelah PON 2024, langsung lanjut pemusatan latihan. Pembinaan fisik dan mental anak-anak terus kita tingkatkan agar siap tampil di ajang berikutnya, termasuk Popnas nanti,” katanya.

Lebih lanjut, Yosef juga menilai pentingnya sparing dan pelatihan di luar negeri untuk meningkatkan pengalaman tanding atlet. “Dulu saat persiapan PON 2024, kita sempat training center di Vietnam selama tiga bulan. Itu sangat berpengaruh terhadap mental dan fisik atlet. Kalau program seperti ini bisa diteruskan oleh KONI atau Dispora Sumut, tentu akan sangat bagus, karena Vietnam merupakan barometer judo di Asia Tenggara,” ujarnya.

Yosef pun berpesan agar para atlet Medan terus menjaga semangat berlatih dan disiplin demi mengharumkan nama daerah di kancah nasional. “Saya hanya berpesan kepada atlet-atlet agar senantiasa rajin berlatih, patuhi perintah pelatih, dan jangan bosan menunjukkan semangat kalian untuk menjunjung nama besar Sumatera Utara dan keluarga. Hasil terbaik akan datang dari kerja keras,” tutupnya. (cr29/Tribun-Medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved