Berita Internasional

Pengantin Wanita Syok Suami Tak Mau Menyentuhnya Tanpa Sarung Tangan, Mulai Berpikir untuk Berpisah

Seorang pengantin wanita membagikan pengalaman mengejutkan yang dialaminya di malam pertama pernikahan.

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
PENYAKIT SUAMI: Ilustrasi wanita syok pada malam pertama pernikahan. Pengantin wanita syok suaminya pakai sarung tangan medis saat menyentuh dirinya pada malam pertama pernikahan, ternyata karena hal ini. 

Malam pertama yang seharusnya menjadi kenangan manis berubah menjadi pengalaman yang dingin dan menyakitkan.

Sang istri merasa terasing, seolah diperlakukan bukan sebagai pasangan hidup melainkan objek pemeriksaan.

Harapannya runtuh, dan sejak malam itu rumah tangganya terasa kosong. Keanehan tidak berhenti di malam pertama. Di hari-hari berikutnya, sang suami terus menunjukkan sikap menjaga jarak.

Ia menolak menggunakan barang yang sudah disentuh istrinya, bahkan mengganti gelas minum begitu istrinya selesai memakainya.

Hal itu membuat sang istri semakin yakin bahwa perilaku suaminya bukan sekadar kebiasaan akibat pekerjaan, melainkan gangguan yang lebih serius.

Karena merasa tertekan, sang istri akhirnya mencoba berbicara dengan ibu mertua. Dari situlah terungkap rahasia besar yang selama ini disembunyikan.

Sang suami ternyata sudah lama mengidap OCD atau Obsessive Compulsive Disorder, gangguan mental yang membuat penderitanya memiliki ketakutan berlebih terhadap kebersihan dan kuman.

Ibu mertua mengaku keluarga tidak pernah berani mengungkapkan kondisi ini sebelum pernikahan karena takut calon menantu menolak.

Mereka berharap, setelah menikah dan memiliki pasangan, kondisi itu bisa membaik. Namun kenyataannya, situasi semakin sulit diatasi.

Kenyataan tersebut membuat sang istri berada di persimpangan jalan. Ia mulai bertanya pada dirinya sendiri, apakah ia sanggup hidup dalam pernikahan tanpa adanya sentuhan fisik yang sejatinya merupakan bagian penting dari hubungan suami-istri.

Meski suaminya dikenal baik, penuh tanggung jawab, dan berkepribadian sopan, jarak yang tercipta karena OCD membuat hubungan mereka jauh dari kata normal.

Malam demi malam ia menangis, memikirkan masa depan yang tidak pasti. Apakah ia harus bertahan dengan harapan suatu hari suaminya bisa sembuh, ataukah harus menyerah demi kesehatan mental dan kebahagiaannya sendiri.

Malam pertama yang seharusnya penuh cinta justru menjadi titik balik yang pahit.

Dari perempuan yang penuh mimpi tentang cinta, ia berubah menjadi istri yang harus menghadapi kenyataan bahwa rumah tangga tidak hanya membutuhkan cinta, tetapi juga kejujuran, kesabaran, dan keberanian untuk memilih jalan terbaik.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved