Berita Internasional

Bahagia Menikahi Istri Muda, Pria Paruh Baya Kaget dengan Perubahan Istri setelah 3 Bulan Menikah

Awalnya ia mengira pernikahan ini akan membuka lembaran baru penuh kebahagiaan setelah kehilangan istri sebelumnya.

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
PERNIKAHAN: Ilustrasi pernikahan. Pria paruh baya Bahagia menikahi wanita yang usianya terpaut 27 tahun lebih muda darinya, namun 3 bulan kemudian, ia menyesali keputusannya, Rabu (8/10/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang pria paruh baya di Vietnam menikahi wanita yang usianya terpaut 27 tahun lebih muda darinya.

Awalnya ia mengira pernikahan ini akan membuka lembaran baru penuh kebahagiaan setelah kehilangan istri sebelumnya.

Namun, hanya dalam waktu tiga bulan, rumah tangga tersebut justru dilanda masalah serius hingga sang suami mulai menyesali keputusannya.

Dikutip dari Sanook.com, Rabu (8/10/2025), kisah ini bermula dari pria yang dikenal sebagai A. Ia pernah memiliki rumah tangga harmonis bersama istri dan empat anak.

Dari pernikahan itu, dua anak lelakinya sudah dewasa, sementara dua anak perempuan masih bersekolah.

Berkat kerja keras, ia memiliki sejumlah aset berupa lahan dan rumah kontrakan yang disewakan sehingga ekonomi keluarga cukup mapan.

Namun, dua tahun lalu, cobaan berat menimpa keluarga ini. Istri A divonis penyakit serius dan meninggal dunia meski berbagai upaya pengobatan telah dilakukan.

Kehilangan besar itu membuat A jatuh dalam kesedihan mendalam. Untuk melupakan rasa sakit, ia kerap mencari pelarian lewat minuman beralkohol.

Di tengah masa sulit itu, takdir mempertemukan A dengan seorang wanita muda di sebuah kedai bir. Wanita tersebut lebih muda 27 tahun, ramah, dan terlihat memahami kondisi A.

Mereka semakin sering berkomunikasi, hingga akhirnya hubungan berlanjut menjadi romansa. A merasa mendapat kembali kehangatan dan perhatian, sesuatu yang lama hilang sejak istrinya meninggal.

Saat peringatan satu tahun wafatnya istri, A mengumpulkan anak-anaknya dan menyampaikan niat untuk menikah lagi.

Ia beralasan membutuhkan pendamping di usia senja karena anak-anak suatu saat akan sibuk dengan kehidupan masing-masing.

Meski mendapat penolakan keras dari anak-anaknya yang khawatir perbedaan usia terlalu jauh dan takut ayah mereka dimanfaatkan, A tetap bersikeras melanjutkan niatnya.

Pernikahan pun berlangsung, dan pada awalnya A merasa kehidupannya kembali berwarna. Namun, kebahagiaan itu hanya bertahan seumur jagung.

Setelah satu bulan menikah, istrinya memutuskan berhenti bekerja dengan alasan gajinya kecil dan ingin fokus merawat suami. Walau A sebenarnya sudah memiliki asisten rumah tangga, ia tetap menuruti permintaan istri mudanya.

Lambat laun, perubahan sikap mulai terlihat. Istri muda A tidak menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga.

Sebaliknya, ia lebih sering bersolek, nongkrong di kafe, serta bergosip dengan tetangga. Bahkan, yang paling membuat A geram, sang istri kerap bercanda berlebihan dengan para pekerja kontrakan yang tinggal di rumah sewanya. Hal ini membuat A merasa malu di depan tetangga dan anak-anaknya.

Masalah semakin rumit ketika istrinya mulai menyinggung soal harta. Ia mengusulkan agar A membuat surat warisan dan memasukkan namanya ke dalam dokumen kepemilikan tanah dan rumah.

Bagi A, sikap tersebut menimbulkan kekhawatiran besar. Dari sosok lembut yang dulu memikat hatinya, kini ia melihat seorang istri yang berbeda sama sekali.

Tidak sanggup memendam masalah, A akhirnya berkonsultasi dengan psikolog keluarga, Dr. Dinh Doan.

Menurut sang ahli, A sebaiknya tidak gegabah menyerahkan harta kepada istri muda. Ia menegaskan pentingnya istri memiliki pekerjaan dan kontribusi nyata, agar tidak hanya bergantung secara finansial.

Dr. Doan menyarankan agar istri muda A mencoba usaha online dari rumah agar memiliki kesibukan sekaligus kemandirian.

Selain itu, ia menekankan agar A tetap menjaga aset utama seperti kontrakan demi masa depan anak-anak dan jaminan hari tua.

Bila dalam beberapa tahun mendatang sang istri mampu menunjukkan ketulusan dan keseriusan, barulah A dapat mempertimbangkan memberikan sebagian kecil harta.

Namun, jika keadaan semakin buruk, keputusan berpisah mungkin lebih bijak daripada mempertahankan hubungan penuh masalah.

 

(cr31/tribun-medan.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved