Berita Internasional

Tak Terima Diputuskan, Anak Mantan Politikus Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya dan Buang Jasad ke Sawah

Seorang remaja berusia 19 tahun yang merupakan anak dari mantan anggota dewan provinsi di Provinsi Chai Nat, Thailand, ditangkap polisi .

Sanook.com
PEMBUNUHAN. Pria berusia 19 tahun yang merupakan anak dari mantan anggota dewan nekat menghabisi nyawa kekasihnya karena tak terima diputuskan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang remaja berusia 19 tahun yang merupakan anak dari mantan anggota dewan provinsi di Provinsi Chai Nat, Thailand, ditangkap polisi setelah melakukan pembunuhan brutal terhadap pacarnya yang masih duduk di kelas 3 SMA.

Pelaku diketahui membuang jasad korban ke area persawahan dan mengaku nekat melakukan aksi tersebut karena cemburu serta tidak terima saat diminta berpisah.

Dikutip dari Sanook.com Sabtu (15/11/2025), kasus ini bermula ketika polisi menerima laporan penemuan mayat seorang remaja perempuan di area sawah di wilayah Distrik Hankha, Provinsi Chai Nat.

Korban diketahui bernama Focus (19), ditemukan tewas mengenaskan sekitar pukul 19.30 waktu setempat pada 3 April 2025.

Tubuh korban tergeletak di tengah sawah di pinggir jalan dengan luka parah di bagian kepala yang diduga akibat hantaman benda tumpul.

Penemuan jasad tersebut langsung memicu penyelidikan intensif oleh pihak Kepolisian Hankha.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara dan keterangan saksi, polisi akhirnya mengarah pada satu nama, yaitu Noppanat (19), yang merupakan pacar korban sekaligus anak dari mantan anggota dewan daerah yang cukup dikenal di wilayah Chai Nat.

Ketika pertama kali diamankan, pelaku sempat menolak tuduhan dan bersikeras bahwa ia tidak terlibat dalam kematian sang kekasih.

Namun, pihak kepolisian tidak percaya begitu saja. Setelah dilakukan pencarian lebih lanjut, petugas berhasil menemukan sepeda motor, pakaian berlumuran darah dan lumpur, serta telepon genggam milik korban di lokasi yang berkaitan erat dengan pelaku.

Bukti-bukti tersebut memperkuat dugaan keterlibatan pelaku hingga akhirnya ia tidak dapat mengelak lagi.

Di hadapan penyidik, Noppanat akhirnya mengakui semua perbuatannya. Ia mengaku membunuh kekasihnya sendiri karena diliputi rasa cinta yang berlebihan, cemburu, dan juga pengaruh alkohol yang membuatnya kehilangan kendali.

Menurut keterangan Kapolsek Hankha, Kolonel Thanakrit Ruayaree, pihaknya membawa pelaku untuk melakukan rekonstruksi kejadian sesuai dengan pengakuannya.

Proses tersebut dijadwalkan berlangsung pada siang hari, 4 April 2025. Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui bahwa sebelum kejadian tragis itu, pelaku dan korban sempat berboncengan motor untuk makan barbeque di kawasan Distrik Wat Sing.

Namun, dalam perjalanan pulang, hubungan keduanya memanas. Keduanya terlibat dalam pertengkaran hebat setelah korban menyampaikan keinginannya untuk mengakhiri hubungan asmara mereka.

Pertengkaran itu terus berlanjut sepanjang perjalanan hingga akhirnya memuncak di lokasi kejadian.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved