Berita Internasional

Pamer Kekasihnya yang Hamil di Ruang Sidang, Mantan Suami Syok setelah Dengar Balasan Mantan Istri

Sebuah kejadian di ruang sidang perceraian menjadi sorotan setelah seorang perempuan mengungkapkan pengalamannya ketika bertemu eks suami .

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
PERCERAIAN: Ilustrasi perceraian. Mantan suami pamer calon istri sedang hamil di pengadilan, ucapan mantan istri bikin keluarga perempuan terdiam, Senin (17/11/2025) 

Alasan perceraian yang diberikan mantan suami disebut sangat sederhana, yakni kebutuhan untuk memiliki keluarga dengan suara anak-anak.

Ia menyatakan bahwa istrinya tidak bersala namun dianggap tidak cocok karena belum memiliki keturunan.

Situasi memanas ketika menjelang penandatanganan dokumen perceraian, mantan suami kembali melayangkan komentar yang dianggap merendahkan dengan menyatakan bahwa istrinya mungkin bisa memiliki anak jika menikah dengan orang lain lebih cepat. Komentar tersebut akhirnya dibalas dengan satu kalimat yang menjadi titik balik suasana ruang sidang.

Perempuan itu berkata agar mantan suaminya melakukan tes DNA setelah anak calon istrinya lahir. Ucapan tersebut langsung membuat ruangan hening.

Calon istri mantan suaminya disebut pucat, sementara ibunya menunjukkan raut curiga.

Mantan suaminya pun tergagap dan meminta klarifikasi, yang kemudian dibalas sang perempuan dengan komentar singkat tentang sensitivitas perempuan hamil, khususnya jika waktu kehamilan berdekatan dengan beberapa hal di masa lalu.

Setelah menandatangani dokumen perceraian, perempuan itu menyatakan tidak lagi merasakan sakit seperti sebelumnya.

Ia menyadari bahwa dirinya kini harus melindungi sesuatu yang lebih besar, yaitu janin yang sedang berkembang dalam kandungannya.

Ia memilih untuk tidak memberi tahu mantan suami mengenai kehamilannya, karena khawatir akan kembali terjebak dalam lingkungan rumah tangga yang hanya menjadikannya mesin melahirkan.

Usai kembali ke tempat tinggalnya, ia menerima pesan dari ibu calon istri mantan suaminya yang mempertanyakan ucapannya di pengadilan.

Namun ia menegaskan bahwa tidak memiliki niat merusak rencana pernikahan mereka, melainkan mengingatkan agar pihak tersebut menimbang kembali sikap dan tindakan mereka.

Beberapa hari kemudian, ia mendengar kabar bahwa acara pernikahan mantan suaminya ditunda.

Meski demikian, ia mengaku tidak lagi memedulikan kabar tersebut dan memilih fokus pada kesehatan kehamilan serta persiapan menjadi seorang ibu.

Perempuan itu menegaskan bahwa kehamilan yang dialaminya saat ini merupakan pengingat bahwa nilai seorang perempuan tidak dapat ditentukan oleh kemampuan melahirkan semata.

Ia berharap kisahnya dapat menjadi dukungan moral bagi perempuan lain yang mengalami kondisi kehamilan dalam situasi sulit.

Menurutnya, kehadiran seorang anak adalah anugerah yang datang pada waktu yang tepat, dan menjadi penanda bahwa setiap perempuan layak mendapat ketenangan serta perlakuan yang lebih baik.

(cr31/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved