Breaking News

Langkat Terkini

Jembatan yang Hubungkan 2 Kecamatan di Langkat Memprihatinkan, Bupati: Sudah Masuk R-APBD 2026

Jembatan yang menghuhungkan Kecamatan Kutambaru dan Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, kian memprihatinkan. 

|
TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
KATA SAMBUTAN: Bupati Langkat, Syah Afandin saat memberikan kata sambutan di salah satu kegiatan yang digelar di Kabupaten Langkat beberapa waktu yang lalu. 

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Jembatan yang menghuhungkan Kecamatan Kutambaru dan Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara kian memprihatinkan. 

Masyarakat yang ada di sana pun, berulang kali menyampaikan keluh kesahnya ke Pemerintah Kabupaten Langkat

Atas hal tersebut, Bupati Langkat, Syah Afandin pun langsung menginstruksikan Camat Bahorok dan Kepala Dinas PUTR Langkat untuk meninjau jembatan itu. 

“Saya minta camat segera menindaklanjuti aspirasi masyarakat. Jembatan ini sangat vital bagi aktivitas warga, pelajar, dan pedagang. Pemerintah daerah hadir memberi solusi cepat sekaligus menyiapkan pembangunan permanen. Pembangunan jembatan ini sudah menjadi atensi kita bersama dan sudah masuk dalam perencanaan R-APBD 2026,” ucap pria yang kerap disapa Ondim, Jumat (12/9/2025).

Lanjut Ondim, jembatan itu bukan hanya penghubung antar-desa, tetapi juga menjadi akses penting antara Kecamatan Bahorok dan Kecamatan Kutambaru. 

"Keberadaannya sangat menentukan kelancaran aktivitas ekonomi, pendidikan, maupun mobilitas warga di kedua kecamatan," kata Ondim. 

Sebelumnya, Pemerintah Desa Ujung Bandar bersama masyarakat melakukan perbaikan darurat secara swadaya. 

Gotong royong dilakukan dengan mengganti lantai kayu lapuk agar jembatan tetap bisa dilalui sementara waktu. Namun, kondisi jembatan tetap tidak memenuhi standar keamanan.

Kepala Dinas PUTR Kabupaten Langkat, Khairul Azmi, menegaskan bahwa pihaknya menindaklanjuti arahan bupati dengan langkah teknis yang sudah dipersiapkan.

"Atas instruksi bupati, pembangunan jembatan penghubung Bahorok-Kutambaru ini sudah menjadi prioritas dan telah masuk dalam perencanaan RAPBD 2026," kata Azmi. 

"Kami menargetkan perencanaan desain diselesaikan lebih awal agar proses pelaksanaan dapat segera dimulai sesuai tahapan. Ini komitmen pemerintah untuk menghadirkan infrastruktur yang lebih aman dan berkelanjutan," sambungnya. 

Dengan adanya instruksi cepat dari Bupati serta dukungan penuh dari Dinas PUTR, masyarakat di Bahorok maupun Kutambaru diharapkan tidak lagi bergantung pada jembatan gantung lama yang rawan membahayakan.

(cr23/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved