Berita Langkat Terkini
Keluarga Butuh Biaya Rp 130 Juta untuk Pulangkan Jenazah Warga Langkat yang Tewas di Kamboja
Ada beberapa kendala yang harus diselesaikan, terutama biaya pemulangan jenazah abang kandungnya dari Ibu Kota Kamboja
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.COM, LANGKAT - Keluarga besar almarhum Argo Prasetyo (25), Warga Negara Indonesia (WNI) asal Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang meninggal dunia di Kamboja akibat dianiaya, akhirnya mendapat kabar baik dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
Kabar baik itu adalah jenazah Argo sudah bisa dibawa pulang ke tanah air.
Namun, menurut adik korban, Ega Prasetya, saat dikonfirmasi, ada beberapa kendala yang harus diselesaikan, terutama biaya pemulangan jenazah abang kandungnya dari Ibu Kota Kamboja, Phnom Penh.
"Alhamdulillah, sudah ada jawaban dari Pak Ichwan, pihak KBRI. Tadi saya menanyakan soal biaya, diperkirakan kurang lebih biayanya 8.500 dolar AS, jika dirupiahkan sekitar Rp130 juta," ujar Ega, Jumat (10/10/2025).
"Saya menanyakan langsung dari rumah duka, tempat penyimpanan jenazah almarhum Bang Argo," sambungnya.
Ega menjelaskan, untuk biaya pemulangan jenazah abangnya, keluarga masih mengumpulkan uang.
"Jujur, Bang, itu uang yang sangat banyak. Dan ini kami juga sudah membuka donasi. Semoga ada orang-orang baik di luar sana yang membantu kami agar mempercepat proses pemulangan almarhum Bang Argo," kata Ega.
Kronologi Kepergian dan Kabar Duka
Diberitakan sebelumnya, almarhum Argo Prasetyo (25), WNI, meninggal dunia di Kamboja akibat dianiaya.
Hal ini diungkapkan oleh adik kandung Argo, bernama Ega Prasetya, saat diwawancarai wartawan di rumah duka yang berada di Jalan Tanjung Pura, Gang Famili, Karang Rejo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Sabtu (4/10/2025).
Ega menceritakan bagaimana mulanya abang kandungnya itu bisa berangkat ke Kamboja.
"Awal pergi pada bulan April 2024 lalu, dia tidak pamit ke keluarga. Tiba-tiba kami dapat kabar dari almarhum kalau dia sudah di Kamboja," ujar Ega.
Lanjut Ega, sesampai di Kamboja, Argo mengaku bekerja di resto. Bahkan, almarhum sering berkomunikasi dengan keluarganya.
"Awal-awal dia di Kamboja, kami sering komunikasi. Cuma di tahun 2025 ini, kami jarang komunikasi," ucap Ega.
Namun, pada tanggal 15 September 2025, Argo menjalin komunikasi dengan adiknya, Ega.
"Kami ada komunikasi pada tanggal 15 September 2025, setelah dia (Argo) minta kirimkan uang Rp500 ribu, alasannya untuk uang makan," kata Ega.
Jenazah Argo Prasetyo masih di Kamboja Usai Tewas Dianiaya, Ini Respons Pemkab Langkat |
![]() |
---|
Kronologi Argo Prasetyo, Warga Langkat Meninggal Dunia di Kamboja akibat Dianiaya |
![]() |
---|
Kadisdik Langkat: Pengangkatan Kepala Sekolah Definitif Bebas Pungutan, Batas Akhir 1 Oktober 2025 |
![]() |
---|
Pantau Kesehatan Anak Sekolah, Pemkab Langkat Luncurkan Aplikasi LVNG, Bupati: Siap Jadi Role Model |
![]() |
---|
Daftar Kecamatan dan Kelurahan Terbaik yang Ditetapkan Pemkab Langkat terhadap Pelayanan Publik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.