Medan Terkini
Nico Saragih, Wartawan di Medan Tewas Penuh Luka, Polisi masih Tunggu Hasil Autopsi Jenazah
Sebelum meninggal dunia, pada Jumat dini hari sempat nongkrong bersama beberapa rekannya, salah satunya seorang wanita.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kematian seorang wartawan di Kota Medan bernama Nico Saragih pada 5 September lalu masih menyisakan misteri.
Hingga kini Polisi belum menyimpulkan penyebab pasti kematian Nico apakah dibunuh atau tidak.
Di awal kematiannya, keluarga diduga sempat menolak rencana autopsi jenazah yang akan dilakukan di RS Bhayangkara TK II Medan dan Nico langsung dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Simalungun untuk dimakamkan.
Namun pada 11 September, keluarganya kembali ke Kota Medan untuk membuat laporan ke Polsek Medan Baru karena dianggap kematian tak wajar.
Lalu pada 19 September, Polisi pun membongkar makam Nico dan melakukan autopsi jenazah yang sudah dikubur beberapa hari sebelumnya.
Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Poltak Tambunan mengatakan, pihaknya sudah memeriksa atau autopsi jenazah.
Namun untuk hasilnya apakah ditemukan tanda-tanda kekerasan, belum bisa dijelaskan karena masih menunggu hasil autopsi dari laboratorium forensik Polda Sumut.
Untuk estimasi, lanjutnya, kemungkinan sebulan atau tergantung Labfor.
Kemudian, Polisi mengaku sudah memeriksa sejumlah saksi diantaranya kekasih Nico dan beberapa orang yang sempat bersamanya.
"Hasilnya belum keluar. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik Polda Sumut. Kemungkinan sebulan, tergantung Labfor,"kata Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Poltak Tambunan, Sabtu (27/9/2025).
Sebelumnya, seorang wartawan salah satu media di Kota Medan bernama Nico Saragih meninggal dunia, Jumat (5/9/2025).
Kematian Nico diduga tak wajar karena ada luka di sejumlah tubuhnya.
Beberapa luka diantaranya di dagu dan luka robek di bagian kepala dekat pelipis mata sebelah kiri.
Kemudian, bagian matanya terlihat lebam-lebam seperti bekas digebuki.
Selain itu, bagian punggung telapak tangan kanannya juga memar-memar, ditambah ada lubang diduga bekas gigitan gigi.
Sebelum meninggal dunia, pada Jumat dini hari sempat nongkrong bersama beberapa rekannya, salah satunya seorang wanita.
Pagi hari, diduga Nico dan rekan perempuannya kembali ke indekos.
Tak lama kemudian, sekira pukul 08:00 WIB, di kamar mandi indekos, Nico ditemukan tak sadarkan diri, hingga akhirnya dibawa ke RS Advent Medan Jalan Gatot Subroto oleh rekan perempuan dan ibu kostnya.
Kurang lebih satu jam kemudian, ia dinyatakan meninggal dunia.
Usai meninggal, sore harinya, jenazah Nico sempat dibawa ke RS Bhayangkara TK II Medan untuk autopsi, namun batal.
(cr25/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Berita Foto: RSUP H Adam Malik Perdana Melayani Operasi Bypass Pembuluh Darah Otak |
![]() |
---|
Kapolri Tunjuk Kombes Jean Calvijn Simanjuntak sebagai Kapolrestabes Medan |
![]() |
---|
Pemprov Sumut akan Bentuk 6.000 Posbankum dengan Anggaran Rp 300 Juta di 33Kab/Kota |
![]() |
---|
Nissan X-Trail e-Power Mengaspal di Medan, Harga Rp787 Jutaan |
![]() |
---|
Jambret Handphone Mahasiswi yang Baru Pulang Kuliah, Pria di Medan Ditangkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.