Berita Persidangan
6 Program di Padang Lawas Utara Dialihkan demi Bangun Jalan, Kini Terhenti Dikorupsi Topan Ginting
Jaksa Penuntut Umum (KPK) lalu membuka dokumen 6 pekerjaan yang seharusnya masuk dalam program UPTD Gunung Tua.
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Akibat pergeseran anggaran yang disahkan lewat Peraturan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, 6 program yang sudah masuk dalam rencana kerja Unit Pelayan Teknis (UPT) Gunung Tua senilai Rp 9 milliar dialihkan. Kini, dua program pembangunan jalan yakni Sipiongot batas Labuhanbatu dan Hutaimbaru menuju Sipiongot, dihentikan usai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjaring mantan Kepala Dinas PUPR Topan Ginting dan empat lainnya.
Fakta itu terungkap saat Ryan Muhammad, selaku Pengawas Jalan dan Jembatan UPTD Gunung Tua, dihadirkan sebagai saksi Direktur Utama PT Dalihan Na Tolu Grup Muhammad Akhirun Piliang alias Kirun dan Direktur PT Rona Mora Muhammad Rayhan Dulasmi, Rabu (8/10/2025).
Ketua Majelis Hakim, Khamozaro Waruwu yang memimpin persidangan bertanya kepada Ryan perihal program UPTD Gunung Tua untuk tahun 2025.
"Sebelum adanya pergeseran anggaran ini, apa sebenarnya program kerja UPTD untuk tahun 2025," tanya hakim.
Ryan menjelaskan, untuk tahun ini sudah ada 6 program pekerjaan UPTD Gunung Tua pada dua wilayah yakni, Padang Lawas dan Padang Lawas Utara (Paluta).
"Sebenarnya ada 6 program pekerjaan di UPTD. Namun saya lupa untuk jumlah anggaran dan pekerjaan," jawab Ryan.
Jaksa Penuntut Umum (KPK) lalu membuka dokumen 6 pekerjaan yang seharusnya masuk dalam program UPTD Gunung Tua.
Ada pun dalam program itu, terdapat 6 pekerjaan mulai dari pembangunan jalan, talun, saluran irigasi hingga jalan arteri.
Total anggaran yang sudah masuk dalam APBD Sumut untuk 6 pekerjaan tersebut senilai Rp 9,4 milliar.
Ryan melanjutkan, 6 program tersebut kemudian dihapus dari APBD lantaran dialihkan untuk pembangunan dua jalan yang kini terhenti karena adanya kasus korupsi.
.
"Untuk dana Rp 9 milliar yang sudah masuk pagu UPTD kalau gak salah ini hilang semua, tak ada sama sekali pekerjaannya dan diubah jadi proyek jalan ketika terjadi pergeseran anggaran sejak Topan Ginting menjabat Kadis PUPR," lanjutnya.
Hakim pun tampak kesal dengan hal yang terjadi. "Kenapa kalian tidak menjalankan program yang sudah ada saja," tanya hakim.
Sambil mengangguk, Ryan lalu menjawab hanya menjalankan tugas seperti yang diperintahkan kepala UPTD Gunung Tua, Rasuli Siregar.
"Siap salah, hanya menjalankan apa yang diperintahkan pimpinan saya, pak Rasuli," ujarnya.
Diketahui, proyek pengerjaan jalan Sipiongot batas Labuhanbatu dan Hutaimbaru menuju Sipiongot, dihentikan usai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjaring mantan Kepala Dinas PUPR Topan Ginting dan empat lainnya.
Saat Topan Ginting Bawa Bundelan Visi Misi Bobby Nasution pada Sidang Korupsi Jalan di Sumut |
![]() |
---|
Besok, Topan Ginting hingga Mantan Sekda Efendi Pohan Jadi Saksi Korupsi Jalan Sumut |
![]() |
---|
Keluarga Brigadir Bayu Perangin-angin Histeris seusaiJaksa Tuntut 8 Tahun Penjara Kasus Peras Kepsek |
![]() |
---|
Peras 12 Kepsek, Mantan Anggota Polda Sumut Brigadir Bayu Perangin-angin Dituntut 8 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Saat KPK Buka Foto Topan Ginting dan AKBP Yasir Salam Komando pada Sidang Korupsi Jalan Sumut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.