Medan Terkini

Akhirnya Damkar Medan Musnahkan Sarang Tawon setelah Insiden Serangan Tawon yang Tewaskan Warga

Personel pemadam kebakaran Kota Medan memusnahkan sarang tawon yang menyengat Heriyani (52) hingga berujung meninggal dunia.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
DOK DAMKAR KOTA MEDAN
MUSNAHKAN SARANG TAWON - Momen petugas pemadam kebakaran Kota Medan memusnahkan sarang tawon yang menyengat Heriyani (52) hingga berujung meninggal dunia di Jalan Garu II B, Kelurahan Harjosari I, Kecamatan Medan Amplas, Sabtu (25/10/2025) malam. Sarang yang sudah menyengat 4 orang itu dibakar. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Personel pemadam kebakaran Kota Medan memusnahkan sarang tawon yang menyengat Heriyani (52) hingga berujung meninggal dunia di Jalan Garu II B, Kelurahan Harjosari I, Kecamatan Medan Amplas, Sabtu (25/10/2025) malam.


Begitu datang mengendarai mobil evakuasi, empat orang petugas terdiri dari Johanes Pasaribu, Beni Simamora, Sastrawan dan Iwanto Tinambunan, mulai mengecek lokasi sarang yang berada di lahan kosong.


Tak lupa, mereka mengenakan pakaian pelindung diri, kemudian disusul berdoa bersama agar tugas mereka aman dan tuntas.


Setelah itu, petugas menyalakan api ke tongkat panjang yang disiapkan, lalu diarahkan ke sarang tawon.


Beberapa saat kemudian, sarang beserta isinya musnah terbakar api.


Kasi Damkar Medan Rusli Simbolon mengatakan, pemusnahan sarang sesudah pihaknya menerima laporan masyarakat adanya warga yang meninggal dunia akibat disengat.


Kemudian mereka datang ke lokasi untuk memusnahkannya agar tidak ada lagi korban luka, maupun meninggal dunia.


Proses pemusnahan diperkirakan selama 5 menit, terhitung sejak api dinyalakan.


"Sarang tawon berhasil dievakuasi,"kata Rusli Simbolon, Sabtu (25/10/2025).


Sebelumnya, seorang wanita bernama Heryani (52) warga Jalan Garu II B, no 63, Kelurahan Harjosari I, Kecamatan Medan Amplas meninggal dunia.


Ia menghembuskan nafas terakhirnya beberapa jam setelah disengat tawon, pada Sabtu (25/10/2025) dinihari tadi.


Suami korban, Boiman (61) menceritakan kronologis sang istri disengat hingga meninggal dunia.


Pada Jumat 24 Oktober, kemarin, sekira pukul 13:30 WIB, sepulang salat Jumat ia menjemput istrinya yang bekerja di pabrik pembuatan makanan khas Palembang empek-empek tak jauh dari rumahnya.


Sesampainya di rumah, keduanya beristirahat dan Heriyani sempat melaksanakan salat Zuhur.


"Sesampainya di rumah, duduk, dia dulu salat Zuhur. Setelah salat, kami berbaring di ruang tamu, istirahat,"ungkap Boiman, ditemui Tribun-medan.com di rumahnya, Sabtu (25/10/2025).


Sekitar pukul 15:30 WIB, Heriyani permisi ke Boiman hendak mengambil daun pisang di lahan kosong belakang rumah karena mau membuat kue.


Ketika permisi, pria berbaju kuning ini bilang sempat melarang istrinya karena sempat mendengar ada yang disengat tawon.


Namun Heriyani yang sudah terlanjur memarut singkong sebagai bahan baku kue, tetap kekeh mengambil daun pisang.


Sekitar 15 menit kemudian, dari kejauhan terdengar suara tangis sang istri menuju ke rumah.


Begitu Boiman melihat, bagian tangan, leher dan wajah istrinya sudah dihinggapi tawon.


Kurang lebih, ada 20 tawon yang menyengat tubuh Heriyani.


"Nggak sampai 15 menit, rupanya dia pulang sudah menangis 'aduh, aduh saya disengat di tawon'. Jadi saya lihat, semua tangannya, badannya, kepala , lehernya disengat lebah kurang lebih 20 ekor,"sambungnya.


Setelah itu Boiman memanggil anaknya dan kemudian membawa Heriyani ke bidan terdekat.


Disini ia mendapat pengobatan agar rasa sakit akibat sengatan tawon bisa terobati.


"Sesudah itu, saya panggil anak dan bawa ke bidan, disuntik, diobati. Kemudian diberikan obat-obatan dan kami pulang."


Malam harinya, sekira pukul 22:00 WIB, Heriyani berteriak, meringis tubuhnya panas dan nafasnya sesak.


Boiman, sempat mendatangi bidan tempat mereka pertama kali berobat, namun tutup.


Setelah menunggu beberapa lama, alhasil, keluarga membawa Heriyani ke RS Mitra Medika Medan, di Jalan Sisingamangaraja.


Sesampainya di rumah sakit dan dimasukkan ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dokter yang memeriksa menyatakan ibu 3 anak tersebut sudah tidak bernyawa.


Diperkirakan, Heriyani meninggal dunia sekitar pukul 00:30 WIB, Sabtu dinihari.


"Sampai di rumah sakit, diperiksa dokter sudah gak bernyawa. Kata dokter, maaf nyawa sudah gak ada dan diperkirakan meninggal sekitar pukul 00:30 WIB."

 

(cr25/Tribun-medan.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved