Sumut Terkini
Kronologi Guru SMKN 1 Kutalimbaru Dilaporkan Orangtua Murid ke Polisi, Sempat Dikeroyok di Sekolah
Sopian Daulay guru honorer SMKN 1 Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, dilaporkan oleh orangtua murid.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Sopian Daulay guru honorer SMKN 1 Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara dilaporkan oleh orangtua murid ke Polrestabes Medan dugaan kasus penganiayaan.
Saat diwawancarai wartawan, Sopian pun membeberkan kronologi dan fakta-fakta yang sebenarnya terjadi pada saat itu.
"Mulanya kejadian tersebut pada, 3 September 2025. Di mana saya pada waktu itu lagi beristirahat makan siang di kantin belakang. Jadi ada dua kelompok murid datang ke kantin, cuma mereka berpindah.
Kata orang kantin kedua kelompok itu mau berantam. Tapi karena ada saya di kantin mereka pergi," ujar Sopian dirumahnya yang beralamat di Jalan Nibung, Kelurahan Jati Makmur, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Jumat (31/10/2025).
Lanjut Sopian, karena dirinya melihat salah satu kelompok murid mulai mendatangai kelompok lain, ia pun bergegas hadir agar perkelahian itu tidak terjadi.
"Saya arahkan ke ruangan BK. Setelah di ruang BK, datang orangtua salah satu murid berinisial Y memukul murid lain kontranya lah kita bilang. Karena saya seorang guru di ruangan BK itu, saya dorong orangtuanya, saya peluk, malah saya dipukul dari belakang sama si Y ini," ujar Sopian
"Akhirnya dilerai sama guru BK lainnya yang ada di dalam ruangan itu, keluar lah mereka semua dari ruangan BK," tambahnya.
Namun setelah 15 menit kemudian, datang lagi murid Y tadi bersama ibunya.
Di mana pada waktu itu menurut keterangan ibunya Y, jika anaknya dianiaya, dikeroyok, handphonenya dirampas, dan dicekek.
"Setelah kami tanyakan di mana kalau memang dicekek, gak bisa dijawab. Kalau memang dikroyok, handphone dirampas, di mana lokasinya tapi tetap si murid tadi tidak bisa menjawab," kata Sopian.
Tak sampai di situ, saat Sopian keluar dari gerbang sekolah, ia malah dikeroyok bapak dan paman si murid berisial Y.
"Saya pun mengalami luka memar. Dan saya laporkan bapak si Y berinisial AG dan pamannya berinisial ADY yang juga seorang guru honorer ke Polsek Kutalimbaru," kata Sopian.
Sopian menjelaskan, ia menjadi seorang guru sejak tahun 2014 lalu. Dan mengajar di SMKN 1 Kutalimbaru sejak tahun 2022 silam.
Atas serangkaian kejadian yang Sopian alami, ia pun membenarkan jika sudah mengajukan pengunduran diri.
"Saya juga mengajukan pengunduran diri alasannya biar tenang menghadapi permasalahan yang saya alami. Dan yang kedua, laporan saya di Polsek Kutalimbaru tidak ditanggapi, tapi kok malah laporan mereka di Polrestabes Medan cepat ditanggapi.
Padahal tidak terbukti dan mengada-ngada. Makanya saya membuat surat pengunduran diri, agar bisa menyelesaikan permasalahan ini," ucap Sopian.
Selanjutnya Sopian menjelaskan, jika ia sudah diperiksa di Polrestabes Medan dan sudah di BAP oleh penyidik.
"Dari sekolah, sangat mendukung dan membela saya. Bahkan guru-guru siap hadir dan bersaksi. Ada luka-luka memar seusai saya dikeroyok, dan hasil visumnya sudah ada di Polsek Kutalimbaru," kata Sopian.
Sementara itu, apa yang alami Sopian, mendapat perhatian dari Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution.
Bobby bersama rombongan pun sudah mendengar langsung bagaimana runutan cerita saat menyambangi rumah Sopian yang berada di Kota Binjai.
Orang nomor satu di Sumatera Utara ini pun menyarankan agar persoalan ini berakhir damai.
Sementara itu, Jansen Simamora kuasa hukum Sopian mengatakan, apa yang dialami kliennya merupakan perbuatan yang tak adil.
"Karena apa, sebelum persoalan ini viral, klien kami ini sempat menghubungi penyidik menanyai tentang laporannya, tapi tidak ada balasan. Nah di Polrestabes Medan terkait yang dilaporkan orangtua murid, klien kami sudah dipanggil dua kali," ujar Jansen.
Pada saat Jansen dan kliennya menghadiri panggilan penyidik Polrestabes Medan, Sopian dituding melakukan penganiayaan.
"Bahkan kami sudah mengklarifikasi. Tak hanya itu kami juga sudah menghadirkan guru-guru yang meringankan, bahwasanya klien kami tidak ada menganiaya si murid berinisial Y tersebut," kata Jansen.
Dan yang paling penting menurut Jansen, yang dilaporkan oleh kliennya adalah orangtua bukan muridnya.
"Ini harus diklarifikasi. Jadi ini bukan saling lapor antara guru dan murid, tapi ini yang dilaporkan orngtua murid yang menganiaya Pak Sopian pada saat di luar sekolah. Tadi belum kita sampaikan ke Pak Gubernur. Di pikir Pak Gubernur kita malaporkan muridnya, itu salah yang kita laporkan orangtua murid," ujar Jansen.
Soal usulan perdamaian, Jansen selaku kuasa hukum Sopian, akan berembuk terlebih dahulu.
"Saya tanyakan ke klien kami, kalau memang mau Restorative Justice kami tidak ada masalah. Soal laporan yang terlebih dahulu melapor yaitu, laporan klien kami ke Polsek Kutalimbaru, baru mereka melaporkan klien kami ke Polrestabes Medan," kata Jansen.
"Bahkan klien kami membuat laporan di Polsek Kutalimbaru sampai pukul 01.00 WIB dinihari. Karena mungkin mereka merasa takut, besoknya mereka juga buat laporan di Polrestabes Medan. Karena saat klien kami membuat laporan di polsek, mereka ikut dan mengetahui," tambahnya.
Guru SMKN 1 Kutalimbaru yang Dilaporkan ke Polisi Diusulkan Jadi PPPK Paruh Waktu dan Rumahnya Direhab
Rasa syukur tak terhingga diucapkan Sopian Daulay guru di SMKN 1 Kutalimbaru, yang akan diangkat menjadi PPPK paruh waktu atas usulan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution.
Bahkan tak hanya itu, Bobby juga akan merehab rumah Sopian yang tinggal bersama orangtuanya di Jalan Nibung, Kelurahan Jati Makmur, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai.
Hal ini dianggap berkah dan momen tak terduga yang diperoleh Sopian.
Di balik ia dilaporkan oleh orangtua muridnye ke Polrestabes Medan, namun ia mendapat hadiah yang tak terhingga dari Bobby Nasution saat menyambangi rumahnya.
"Tadi pak gubernur ada mengusulkan bedah rumah saya dan mengusulkan PPPK paruh waktu, saya mengucapkan terimakasih banyak. Kepada Dinas Pendidikan Sumut, Pemko Binjai, sangat berterimakasih banyak," ujar Sopian saat diwawancarai wartawan, Jumat (31/10/2025).
Sedangkan itu Bobby menjelaskan, secara kebutuhan guru di Sumatera Utara, masih ada ribuan guru yang dapat diangkat menjadi PPPK paruh waktu.
"Masih ada sekitar 3000 guru honorer yang bisa diangkat menjadi PPPK paruh waktu," kata Bobby.
Tak hanya itu, Bobby juga akan memberikan teguran yang keras terhadap kejadian-kejadian yang mengancam jiwa seorang murid. Baik itu yang terjadi di dalam sekolah maupun di luar sekolah.
"Dan kita lihat juga bagaimana sekolah itu sendiri memberikan edukasi tentang budi pekerti, dan menyikapi bagaimana muridnya melakukan pelanggaran. Kalau tidak ada aturan-aturannya, berarti yang salah sekolahnya," ucap Bobby.
Bahkan Bobby meminta kepada semua guru yang ada di Sumatera Utara, agar tidak takut diintervensi dari manapun, dalam mendidik murid-muridnya di sekolah.
"Dan kepada guru yang ada di Sumatera Utara, saya percaya penuh bertindak yang baik, silahkan kalau mau memberikan teguran sama murid, jangan takut intervensi dari manapun," kata Bobby.
"Tapi jangan terlalu keras dan keterlaluan, sampai ada luka fisik ataupun trauma kepada murid. Hukuman itu membuat jera bukan membuat trauma, jadi silahkan," sambungnya.
Dikabarkan sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, didampingi Wali Kota Binjai, Amir Hamzah dan Wakil Wali Kota, Hasanul Jihadi, menyambangi rumah Sopian Daulay guru honorer SMKN 1 Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, yang dilaporkan oleh orangtua muridnya ke Polrestabes Medan dugaan kasus penganiayaan.
Bahkan Sopian pun juga melaporkan orangtua dan paman murid tersebut ke Polsek Kutalimbaru, usai dirinya dikeroyok di luar sekolah.
Kedatangan Bobby beserta rombongan, disambut hangat keluarga besar Sopian yang beralamat di Jalan Nibung, Kelurahan Jati Makmur, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, pada Jumat (31/10/2025).
Amatan wartawan, begitu tiba Bobby langsung mendengarkan mula atau akar permasalahan hingga buntutnya Sopian dilaporkan ke Polrestabes Medan.
Begitu juga sebaliknya, apa yang menjadi alasan Sopian melaporkan orangtua murid ke Polsek Kutalimbaru.
Sopian yang didampingi kuasa hukumnya, serta kepala sekolah SMKN 1 Kutalimbaru, bergantian memberikan penjelasan kepada orang nomor satu di Sumatera Utara.
Bobby pun menyayangkan aksi saling lapor tersebut. Ia menegaskan hal seperti itu tidak boleh terjadi di dunia pendidikan.
(cr23/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Tanggapan Gubsu Bobby Nasution terkait Dua Siswa di Nisel Meninggal karena Berkelahi |
|
|---|
| Unjuk Rasa Buntu, Pendemo Paksa Masuk DPRD Tapteng soal Mangkraknya Kantor Bupati |
|
|---|
| Bobby Nasution Minta Kasus Saling Lapor Orangtua dan Guru SMKN 1 Kutalimbaru Berakhir Damai |
|
|---|
| Chairin Simanjuntak Resmi Dilantik Jadi Pj Sekda, Ini Pesan Wali Kota Binjai |
|
|---|
| Panjang Jalan Rusak di Simalungun 875 km, Pemkab Dihantui Pemotongan TKD Rp 415 miliar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.