Mahasiswa UMA Tewas
Mahasiswa UMA yang Tewas Sempat Izin ke Ortu Bawa Kawan Nginap di Rumah karena Tinggal Sendirian
Kematian Bonio Raja Gadja, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Medan Area (UMA) masih misteri.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kematian Bonio Raja Gadja, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Medan Area (UMA) masih misteri.
Bonio yang penuh luka bersimbah darah diduga kuat merupakan korban pembunuhan.
Kakak korban, Diva menceritakan awal mula menemukan adiknya tewas tragis di rumah mereka, di Gang Rambe, Dusun IV, Desa Marindal II, Kecamatan Patumbak.
Awalnya, Jumat 14 November kemarin Diva dihubungi orang tuanya yang berada di Kabupaten Humbang Hasundutan untuk segera pulang ke rumah mereka yang di Patumbak karena tak angkat telepon, maupun balas pesan singkat sejak sehari sebelumnya.
Malam harinya, sekira pukul 20:30 WIB, Diva yang bekerja di salah satu dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) dan tinggal serumah pun pulang.
"Awalnya itu karena sudah dua hari hilang kontak dan mama dan ayah mencari-cari. Jadi, ayah nyuruh saya ngecek ke rumah menanyakan kenapa nggak balas whatsapp,"kata Diva, di RS Bhayangkara TK II Medan, Sabtu (15/11/2025).
Setibanya di pagar rumah, Diva sebenarnya sudah merasa adanya kejanggalan.
Sebab, pagar besi rumah berwarna hitam tersebut biasanya dikunci 3 kali mulai dari bagian atas, tengah dan bawah.
Namun saat ia membukanya, hanya bagian tengah saja yang dikunci.
Usai membuka pagar, ia membuka kunci pintu kayu rumah sebanyak 2 kali, namun gagal karena terkunci dari dalam.
Alhasil, ia membuka jendela dari luar dan membuka engsel pintu dari luar jendela dengan cara memasukkan tangannya untuk meraih engsel.
Diva menyebut, sejak ia membuka jendela sudah mulai terlihat ceceran darah dan bercak kaki di lantai.
Kemudian, seisi rumah benar-benar berantakan tidak seperti biasanya.
Karena yakin ada sesuatu yang tidak beres, Diva mengurungkan niatnya masuk ke rumah dan ia memanggil warga sekitar.
Begitu warga datang dan masuk, adiknya sudah tewas tergeletak di lantai kamar dengan kondisi luka tusuk.
"Saya buka gorden sudah berlumuran darah dan rumah itu berantakan dan bercak kaki. Lalu saya buka pintu,"ungkapnya.
"Posisi adik saya itu berada di dalam kamar jenazahnya. Telentang di lantai kamar,"sambungnya.
*Ditinggal Kakak Kerja, Korban Sempat Izin Bawa Kawan Nginap di Rumah*
Bonio Raja Gadja dan kakaknya Diva biasanya tinggal berdua di rumah yang dibeli orang tuanya tersebut.
Sedangkan kedua orang tua mereka tinggal di Kabupaten Humbang Hasundutan.
Namun pada Senin 10 November kemarin, Diva ada pekerjaan karena profesinya sebagai ahli gizi di salah satu dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) sehingga tidak bisa pulang pergi dari rumah ke rumah ke tempat kerja.
Lalu pada hari Senin itu pun ia pamit ke ibunya di Humbahas, untuk sementara tidak pulang dan tinggal bersama adiknya.
Ketika Diva pamit, rupanya korban resah, sehingga meminta izin juga ke orangtuanya untuk mengajak rekannya menginap selama kakaknya tak ada.
Ibu korban pun mengiyakan dan berpesan agar korban tidak membawa rekannya banyak-banyak.
Sejak itulah pertemuan terakhir Diva dengan adiknya.
"Sebelum bekerja, saya pamit ke mama mau kerja.Kemudian adik saya bilang mau bawa teman. Cuma mama bilang jangan bawa orang banyak-banyak."
Sebelumnya, warga yang tinggal di Gang Rambe, Dusun IV, Desa Marindal II, Kecamatan Patumbak mendadak heboh.
Seorang mahasiswa Universitas Medan Area Medan (UMA) bernama Bonio Raja Gadja ditemukan tewas bersimbah darah di dalam tempat tinggalnya.
Ramadani, tetangga sebelah rumah korban mengatakan, Bonio ditemukan tewas bersimbah darah oleh kakaknya pada Jumat 14 November kemarin malam.
Begitu masuk ke dalam rumah, korban sudah ditemukan tewas di dalam kamarnya dengan kondisi bersimbah darah.
"Yang tahu pertama bang Bonio meninggal, kakaknya. Kakaknya yang pertama buka pintu. Pas dia tengok di kamar, si Bonionya sudah enggak ada lagi gitu, posisinya di kamar," kata Ramadani, Sabtu (15/11/2025) di lokasi.
Menurut Dani, Bonio terakhir kali terlihat sehari sebelumnya tepatnya Kamis 13 November.
Namun, sejak Jumat malam mereka mencium aroma tak sedap dari rumah korban.
Berdasarkan informasi yang didapat para tetangga, sepeda motor dan handphone korban diduga hilang.
Sehingga warga pun menduga korban merupakan korban pembunuhan.
Ditambah, kondisi korban bersimbah darah dengan sejumlah luka.
"Yang hilang kemarin paling handphone sama kereta kata kakaknya. Keretanya gak nampak gitu."
(cr25/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Sungguh Pilu, Sebelum Ditemukan Tewas, Mahasiswa UMA Medan Kirim Pesan Selamat Hari Ayah |
|
|---|
| Sehari Sebelum Tewas, Mahasiswa UMA Sempat Tagih Uang Kontrakan, Butuh Uang Buat Tambal Ban Motor |
|
|---|
| Diduga Dibunuh, sebelum Tewas Mahasiswa UMA Medan Sempat Main Biliard Bareng Kawan Sekelas |
|
|---|
| Mahasiswa UMA Diduga Dibunuh di Medan, Motor dan Handphone Korban Dikabarkan Hilang |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Diduga Dibunuh, Mahasiswa UMA Medan Ditemukan Tewas dalam Rumahnya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Mahasiswa-Diduga-Dibunuh_Mahasiswa-UMA-ditemukan-tewas_.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.