Berita Medan

Pionir Midwest Rock dari Medan, Grass Park Hadir dengan Filosofi Taman Rumput dan Idealisme Genre

Sejak awal, Denis mengaku sudah memiliki visi yang jelas: menghadirkan sesuatu yang berbeda dan mengisi kekosongan genre di kancah musik lokal.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
DOKUMENTASI
BAND LOKAL- Para personel Grass Park berpose di area lapangan olahraga di Medan. Band yang berdiri sejak Desember 2024 ini hadir membawa warna musik midwest/alternative rock dan filosofi “taman rumput” sebagai ruang emosi bagi pendengarnya. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Di tengah geliat skena musik independen Kota Medan yang semakin berwarna, satu nama baru mulai mencuri perhatian Grass Park

Band yang dibentuk pada Desember 2024 ini muncul dengan identitas kuat, membawa warna musik midwest/alternative rock subgenre yang nyaris tak tersentuh oleh musisi Sumatera Utara.

Grass Park merupakan gagasan dari Denis Alviano, gitaris sekaligus pendiri band.

Sejak awal, Denis mengaku sudah memiliki visi yang jelas: menghadirkan sesuatu yang berbeda dan mengisi kekosongan genre di kancah musik lokal.

“Awal terbentuk, aku sudah menyusun konsep dan genre yang mau dimainin. Aku melihat sub-genre ini tidak ada di Medan atau Sumatera Utara. Itu juga yang melatarbelakangi aku membentuk band ini,” ujar Denis.

Tak hanya pada musik, idealisme Grass Park juga tercermin dari nama dan filosofi yang mereka usung.

Denis menjelaskan bahwa “Grass Park” atau “taman rumput” menggambarkan ruang universal bagi siapa pun yang sedang melalui berbagai fase perasaan baik senang, sedih, kehilangan, hingga kebahagiaan.

“Taman itu bisa jadi tempat untuk orang-orang sedih, senang, dan apa pun yang sedang dialami. Aku buat nama Grass Park ini sebagai tempat perlabuhan bagi orang-orang yang sedang mengalami hal berat atau bahagia,” jelasnya.

Konsep ini menjadi fondasi penting dalam setiap karya Grass Park musik yang jujur, emosional, dan dekat dengan realitas kehidupan anak muda Medan.

Sejak muncul di panggung musik independen, Grass Park mulai mendapatkan sambutan positif dari para penikmat musik lokal.

Single perdana mereka, “Memoirs,” berhasil menarik perhatian dan menjadi pijakan awal yang memperkuat identitas band.

Denis mengatakan bahwa meski membawa genre yang relatif baru di Medan, perjalanan mereka sejauh ini berjalan mulus tanpa hambatan berarti.

“Belum ada tantangan yang menyulitkan. Sejauh ini publik menerima konsep kami dengan baik,” ujarnya.

Ia menegaskan, perbandingan dengan band lain bukan hal yang mereka kejar. Keunikan Grass Park sepenuhnya diserahkan kepada publik untuk menilai.

Sebagai band yang menomorsatukan idealisme dan arah musikal, Grass Park memastikan seluruh proses kreatif berjalan kolektif.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved