Berita Nasional

DIBOCORKAN Isu Pergantian Kapolri Akhir Tahun 2025, Anggota DPR: Kita Tunggu Tanggal Mainnya

Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan melakukan pergantian posisi jabatan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) di akhir tahun 2025.

Tangkapan Layar Youtube
Potret keakraban Kapolri Listyo Sigit dengan Seskab Teddy Indra Wijaya di di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/3/2025). Keduanya tampak berbincang dengan gestur cukup serius meski bukan di waktu formal. (Tangkapan Layar Youtube Biro Setpres) 

TRIBUN-MEDAN.com - Anggota Komisi III, Nasir Djamil sedikit memberi sinyal bahwa pergantian Kapolri terjadi di akhir tahun 2025.

Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan melakukan pergantian posisi jabatan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) di akhir tahun 2025.

Saat ini, posisi Kapolri dijabat oleh Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Pencopotan ini dilakukan sebagai regenerasi tubuh Polri, juga sebagai tindak lanjut dari usulan massa yang tergabung saat demo 30 Agustus 2025.

Ditambah adanya kasus kematian Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek onine (ojol) yang ditabrak kendaraan taktis (rantis) oleh Brimob pada Kamis (28/8/2025) di Kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.

Baca juga: DISIARKAN Live Streaming Man City Vs Man United Jam 22.30 WIB, MU Bakal Dijadikan Pelampiasan City

Kapolri mau diganti
PERGANTIAN KAPOLRI - Kapolri Listyo Sigit Prabowo hadir dalam perayaan HUT TNI Angkatan Udara (AU) Ke-77, di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Isu pencopotan Jenderal Listyo Sigit Prabowo dari kursi Kapolri menyita perhatian publik, DPR meminta rakyat menunggu hingga akhir tahun

Publik pun semakin geram lantaran banyaknya kasus kekerasan yang dilakukan anggota Polri baik dalam demo maupun dalam kasus spesifik tertentu.

Penegakan hukum dinilai tidak adil, tajam ke bawah tapi tumpul ke atas.

Bertumpuknya masalah ini memicu ketidakpuasan publik terhadap Polri, hingga muncullah tuntutan pemecatan Kapolri Listyo Sigit.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengaku belum menerima surpres (surat presiden) terkait pergantian Kapolri hingga Jumat (12/9/2025) malam.

“Pimpinan DPR sampai hari ini belum terima surat Presiden mengenai pergantian Kapolri,” kata Dasco, Sabtu (13/9/20225).

Baca juga: KOPDA FH Terima Uang Untuk Kasus Kematian Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta, Sediakan Eksekutor

Di sisi lain, Komisi III DPR RI justru memberikan bocoran soal pergantian Kapolri.

Anggota Komisi III, Nasir Djamil mengatakan sampai saat ini, DPR RI belum mendapatkan informasi soal adanya surpres pergantian Kapolri.

Namun, seorang sumber yang dipercaya mengatakan ada informasi Listyo Sigit akan tetap dipertahankan sebagai Kapolri.

Hanya saja, Listyo Sigit hanya akan dipertahankan sampai akhir tahun 2025.

"Ya kami tidak tahu (surpres), tapi kami dapat kabar juga Pak Sigit ini akan dipertahankan sampai akhir tahun 2025."

"Jadi di satu sisi kami mendapatkan kabar bahwa dia akan bertahan sampai 2025," kata Nasir, Sabtu (13/9/2025). 

Menurutnya, sudah seharusnya ada pergantian Kapolri yang baru demi kemajuan bangsa.

"Ya mudah-mudahan saja akhir tahun ini sudah ada Kapolri yang baru."

"Karena memang sudah saatnya juga dalam rangka regenerasi di tubuh kepolisian Republik Indonesia itu sendiri," lanjut nasir.

Terlebih, kata legislator PKS itu, pergantian pimpinan tertinggi Polri adalah suatu hak yang biasa.

Ia pun meminta publik untuk bersabar menunggu kabar dan perkembangannya.

Termasuk soal siapa sosok yang akan menggantikan Listyo Sigit sebagai Kapolri.

"Kita tunggu saja tanggal mainnya apa benar bahwa ada surat itu dan kemudian ada nama-nama yang beredar yang akan menjadi pengganti Kapolri Sigit saat ini," tandas Nasir.

Klarifikasi Istana

Sebelumnya, kabar pergantian Kapolri ini sempat ditepis pihak Istana.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi sebelumnya menyatakan bahwa informasi soal pencopotan Listyo Sigit  tidak benar.

Ia mengatakan surpres dari Prabowo juga belum sampai ke DPR RI.

“Berkenaan dengan supres pergantian Kapolri ke DPR, itu tidak benar,” ujar Prasetyo, Sabtu (13/9/2025).

Meski Istana dan DPR telah membantah adanya surpres, publik masih menunggu kepastian langsung dari Prabowo.

Pandangan Pengamat

Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi, menilai bahwa klarifikasi resmi dari Istana terkait rumor pergantian Kapolri merupakan langkah politik yang tepat.

Pasalnya hal ini diperlukan untuk menjaga stabilitas nasional.

Menurutnya, dalam negara hukum, penggantian pejabat tinggi seperti Kapolri harus tunduk pada regulasi dan mekanisme konstitusional, bukan opini bebas atau prediksi politik. 

Penyebaran rumor tanpa bukti valid hanya akan menciptakan ketidakpastian di tubuh institusi dan mengganggu fokus kerja aparat.

“Alih-alih fokus bekerja, jajaran kepolisian bisa terdistraksi oleh rumor politik yang sama sekali tidak produktif,” kata Haidar, Sabtu (13/9/2025) malam.

Untuk itu, ia mengapresiasi langkah Istana yang secara terbuka membantah kabar adanya surpres ke DPR terkait pergantian Kapolri. 

Namun, Haidar juga mengingatkan bahwa Polri merupakan garda terdepan dalam penegakan hukum dan keamanan dalam negeri, sehingga perlu permbaharuan di tubuh polri.

(Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved