Berita Nasional

Ferdinand Hutahaean Dukung Purbaya Tolak Utang Whoosh, Sebut Jokowi Harus Tanggungjawab

Ferdinand Hutahaean menilai Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) sebagai sosok yang bertanggungjawab atas proyek tersebut.

(Kompas.com/Dok Agus Suparto/Tribunnews/Srihandriatmo Malau)
TOLAK UTANG KERETA CEPAT - Presiden Joko Widodo berfoto dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Keret Cepat Halim, Jakarta Timur, sebelum berangkat menuju Stasiun Padalarang, Jawa Barat, Rabu (13/9/2023).Politikus PDI Perjuangan Ferdinand Hutahaean kini mendukung langkah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menolak bayar utang kereta cepat Whoosh menggunakan APBN. (Kompas.com/Dok Agus Suparto/Tribunnews/Srihandriatmo Malau) 

TRIBUN-MEDAN.com - Politikus PDIP Perjuangan Ferdinand Hutahaean yang sempat menyinggung sikap Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa kini mendukungnya soal menolak utang proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh.

Ferdinand Hutahaean yang dulu mengkritik pernyataan Purbaya saat komentari kinerja Pertamina, kini mendukung sikap Menteri Keuangan terhadap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Bahkan, Ferdinand Hutahaean menilai Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) sebagai sosok yang bertanggungjawab atas proyek tersebut.

Kini, Ferdinand sependapat dengan Purbaya yang menolak pembayaran utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Baca juga: PENETAPAN Tersangka Sah, Hakim Tolak Praperadilan Eks Mendikbud Nadiem Makarim

"Kereta cepat Jakarta-Bandung tampaknya bakal menjadi malapetaka baru bagi investasi bisnis di negara kita," kata Ferdinand dikutip dari akun instagram pribadinya, Minggu (12/10/2025).

Ferdinand mengingatkan bahwa proyek kereta cepat ini gagal serta nyaris tidak mampu lagi membayar utang cicilan pokok dan bunga dari nilai investasi.

Ia menilai kereta cepat Jakarta-Bandung sejak awal merupakan proyek ambisius yang terlalu dipaksakan.

"Dari banyak analisis perhitungan kajian dan  resiko kemampuan membayar utang atas proyek ini banyak yang bilang tidak akan sanggup karena besarnya nilai investasi yang dibuat untuk menjadikan proyek ini nyata," terang Ferdinand Hutahaean.

Namun, Ferdinand Hutahaean melihat Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) berambisi terhadap proyek tersebut.

Baca juga: Kebakaran Hebat di Deli Serdang, 10 Kios Hangus Terbakar, 2 Pedagang Alami Luka Bakar

"Joko Widodo sang Presiden Republik Indonesia yang kedunguannya sangat tebal memaksakan proyek ini harus jadi dan nyata karena ambisi dalam hati dan pikirannya," kata Ferdinand.

Ferdinand menyebutkan Jokowi ingin meninggalkan sesuatu yang monumental semasa menjabat sebagai presiden.

Ia mencontohkan proyek ambisius Jokowi yakni kereta cepat dan Ibu Kota Nusantara (IKN) 

"Ini dua hal yang sangat diinginkan Jokowi," kata Ferdinand.

Namun kini, kata Ferdinand Hutahaean, proyek tersebut kini menjadi masalah untuk keuangan negara.

Oleh karena itu, Ferdinand mendukung Menteri Keuangan Purbaya untuk menolak melibatkan APBN untuk membayar cicilan utang kereta cepat.

Baca juga: JAWABAN Istana Ketika Menkeu Purbaya Ogah Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh Pakai APBN

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved