Kisah Misionaris dari AS

JEJAK Munson dan Lyman: Misi Injil, Salah Paham, dan Warisan di Tanah Batak

Henry Lyman (23 November 1809 – 28 Juni 1834) adalah misionaris Amerika Serikat yang dibunuh di Tanah Batak bersama rekannya, Samuel Munson.

|
Editor: AbdiTumanggor
Foto Dinaspariwisatataput.com
Monumen misionaris asal Amerika Serikat, Henry Lyman dan Samuel Munson di Dusun Dolok Nauli, Desa Dolok Nauli, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. (Foto Dinaspariwisatataput.com) 

Setelah menguasai bahasa Melayu, mereka mendapat izin dari pemerintah Belanda untuk berangkat ke Tanah Batak

Munson sangat ingin ke Tanah Batak sejak masa sekolah karena literatur yang menggambarkan keindahan alam dan masyarakatnya yang menganut kepercayaan kuno.

Pada 6 April 1834, Pendeta Madhurst mengadakan perjamuan suci untuk memberangkatkan keduanya. 

Dua hari kemudian, mereka berangkat dengan kapal 'Mederika' bersama serdadu Belanda dan para tawanan.

Setelah mengalami badai di laut, mereka tiba di Bengkulu pada 19 April 1834 dan tinggal selama empat hari.

Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan ke Padang dan disambut oleh Pendeta Ward yang pernah mengunjungi Tanah Batak pada 1824.

Perjalanan ke Sibolga dan Silindung

Pada 17 Juni 1834, mereka tiba di Sibolga dan disambut oleh Tuan Bonnet, pejabat Belanda.

Mereka diberi perlengkapan untuk melanjutkan perjalanan ke Silindung.

Pada 23 Juni 1834, mereka berangkat ke Silindung bersama penerjemah, tukang masak, dan delapan pendamping lainnya.

Perjalanan selama enam hari melewati belantara dan pegunungan yang sulit.

Mereka tiba di kampung Raja Suasa dan meminta mereka untuk menunda perjalanan ke Silindung karena situasi masih tegang akibat Perang Bonjol. Namun, Munson dan Lyman memilih langsung menuju Silindung.

Sebelum masuk kampung, Munson mengutus penerjemahnya untuk mengecek situasi, namun ia tidak kembali.

Mereka pun tetap melanjutkan perjalanan dan tiba-tiba disergap oleh pengikut Raja Panggalamei yang berteriak "Mulak, mulak ma hamu" (pulanglah kalian).

Terjadi Kesalahpahaman

Karena keterbatasan bahasa, Munson dan Lyman mencoba berkomunikasi dengan isyarat dan menunjukkan Alkitab. Namun, terjadi salah paham dan suasana menjadi kacau.

Lalu, salah satu pengikut mereka, Jan, ingin mencoba menembak namun dicegah oleh Munson. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved