Berita Viral

JUSUF KALLA Angkat Bicara soal Demo 'Bubarkan DPR' hingga Eks Wakapolri Sindir Keras Ahmad Sahroni

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK), turut menanggapi aksi demonstari bubarkan DPR RI.

|
Editor: AbdiTumanggor
Kolase tribun medan
Aksi demonstrasi Bubarkan DPR berlangsung di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin (25/8/2025), dan di Kota Medan, pada Selasa (26/8/2025) menjadi sorotan publik. Ini tanggapan Jusuf Kalla, Ahmad Sahroni, dan eks Wakapolri. (Kolase tribun medan) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Aksi demonstrasi "Bubarkan DPR" berlangsung di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin (25/8/2025), dan di Kota Medan, pada Selasa (26/8/2025) menjadi sorotan publik.

Ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat berkumpul menyuarakan beragam tuntutan mulai dari isu RUU Perampasan Aset hingga protes atas kenaikan tunjangan DPR.

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK), turut menanggapi aksi tersebut.

"Masyarakat memang mempunyai hak untuk berbicara tentang bagaimana masa depan dia, masa depan negara. Kita lihat seperti itu," ujar JK, Rabu (27/8/2025).

Namun, JK mengaku tidak mengetahui keterlibatan pelajar SMA dalam demonstrasi karena sedang berada di luar negeri.

"Saya enggak tahu (ada anak SMA ikut demo), karena saya enggak ada (di Indonesia), saya di luar (negeri)," ucapnya dikutip dari Kompas.com.

Dalam waktu yang sama, JK memilih tidak berkomentar banyak terkait kasus hukum yang melibatkan Silfester Matutina, terpidana kasus fitnah terhadap dirinya. 

"Ah, urusan itu, urusan hukum itu," ujarnya singkat.

Baca juga: AHMAD SAHRONI Dihujat Sebut Orang Tolol Sedunia Saat Respons Demo Pembubaran DPR, Kini Klarifikasi

Baca juga: Demo Bubarkan DPR: Massanya yang Bubar dari Gedung DPR

Terpisah, Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, mengingatkan agar aksi demonstrasi tidak mengganggu ketertiban umum.

"Jangan sampai merusak, jangan mengganggu ketertiban, jangan merugikan kepentingan orang lain," kata Hasan dalam pernyataannya dikutip Rabu (27/8/2025).

Ia menegaskan bahwa merusak fasilitas umum bukan bagian dari kebebasan berpendapat.

Eks Wakapolri Tanggapi Pernyataan Ahmad Sahroni

Di tengah gelombang protes, muncul pula kontroversi terkait pernyataan Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni. 

Ia sempat melontarkan kalimat 'orang tolol sedunia' kepada massa yang menuntut pembubaran DPR.

Pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk Komjen Pol Purn Oegroseno, mantan Wakapolri.

"Sebagai Purnawirawan Polri, saya merasa sakit hati dengan ucapan itu. Saya ini juga bagian dari masyarakat Indonesia,"ujarnya.

"Jadi, kalau masyarakat disebut tolol, saya juga termasuk di dalamnya," kata Oegroseno melalui akun Instagram resminya, dikutip pada Rabu (27/8/2025).

Sosok Oegroseno dikenal sebagai pemimpin yang humanis dan berdedikasi tinggi, ia pernah menjabat sebagai Wakapolri dan memiliki rekam jejak cemerlang di kepolisian.

Setelah pensiun, Oegroseno tetap aktif memberikan masukan dalam isu kepolisian dan politik. Ia juga menjadi Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional Anies-Imin pada Pilpres 2024.

Ahmad Sahroni kemudian memberikan klarifikasi.

Ia menyatakan bahwa ucapannya tidak ditujukan kepada masyarakat secara umum, melainkan kepada logika berpikir yang menilai DPR bisa dibubarkan hanya karena isu gaji dan tunjangan.

"Maka itu enggak make sense kalau pembubaran DPR, cuma gara-gara yang tidak dapat informasi lengkap tentang tunjangan-tunjangan itu," ujar Sahroni.

Ia juga menyinggung sejarah politik Indonesia, seperti upaya Gus Dur dan Bung Karno dalam membubarkan DPR, untuk menekankan pentingnya lembaga legislatif sebagai pengawas pemerintah.

Baca juga: Bikin Sakit Hati, Ucapan Ahmad Sahroni Orang Tolol Sedunia, Eks Wakapolri: Saya Juga Termasuk

Baca juga: Profil Oegroseno, Eks Wakapolri yang Sakit Hati dengan Ucapan Ahmad Sahroni Soal Orang Tolol Sedunia

Rangkaian Peristiwa dan Pernyataan Terkait Aksi Demonstrasi dan Wacana Pembubaran DPR RI

1. Aksi Demonstrasi 25 Agustus 2025:

- Massa dari berbagai elemen berkumpul di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin (25/8/2025). Aksi ini berlangsung sejak pagi, membawa beragam tuntutan mulai dari isu RUU Perampasan Aset hingga protes atas kenaikan tunjangan DPR. 

- Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi memperingatkan agar aksi/demo tidak sampai mengganggu ketertiban umum. Ia menegaskan bahwa merusak fasilitas umum bukan bagian dari kebebasan berpendapat.

2. Respons Jusuf Kalla:

- Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) menanggapi aksi demonstrasi tersebut. Menurut JK, masyarakat berhak menyuarakan aspirasi mereka tentang masa depan Indonesia. Ia menyatakan tidak mengetahui keterlibatan pelajar SMA dalam demo karena sedang berada di luar negeri.

- JK juga enggan berkomentar banyak mengenai terpidana kasus fitnah terhadap dirinya, Silfester Matutina, dan menyerahkan proses hukum kepada pihak berwenang.

3. Seruan Pembubaran DPR dan Respons Ahmad Sahroni:

- Menjelang aksi unjuk rasa, seruan untuk membubarkan DPR ramai di media sosial. Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, sempat melontarkan kalimat 'orang tolol sedunia' kepada pendemo pembubaran DPR RI.

- Pernyataan tersebut menuai kecaman, termasuk dari Komjen Pol Purn Oegroseno yang merasa sakit hati dan menyatakan bahwa masyarakat tidak pantas disebut tolol.

- Sahroni kemudian membela diri, menyatakan bahwa ucapannya tidak ditujukan kepada masyarakat secara umum, melainkan pada logika berpikir yang menilai DPR bisa dibubarkan hanya karena isu gaji dan tunjangan.

- Ia menegaskan bahwa pembubaran DPR berpotensi melemahkan sistem demokrasi dan bahwa DPR tetap dibutuhkan sebagai pengawas pemerintah.

4. Profil dan Prestasi Oegroseno:

Komjen Pol Purn Oegroseno adalah mantan Wakapolri yang dikenal sebagai sosok pemimpin humanis dan berdedikasi tinggi. Ia lahir di Pati, Jawa Tengah, pada 17 Februari 1956 dan merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1978.

Sepanjang kariernya, Oegroseno menjabat berbagai posisi strategis di kepolisian dan aktif memberikan pendapat dalam isu kepolisian serta politik setelah pensiun.

Prestasinya antara lain memimpin pengamanan kawasan konflik di Sulawesi Tengah, menjadi Kepala Divisi Propam Polri, dan melakukan terobosan pendidikan kepolisian saat menjabat Kalemdiklat Polri.

Biodata Oegroseno:

Nama lengkap: Komjen Pol (Purn) Drs. Oegroseno, S.H.

Lahir: 17 Februari 1956, Pati, Jawa Tengah

Pendidikan: Akademi Kepolisian angkatan 1978

Jabatan terakhir: Wakapolri (2013-2014)

Karier: Berbagai jabatan strategis di kepolisian

Aktivitas setelah pensiun: Aktif memberikan masukan dalam kepolisian dan politik

Keluarga: Suami dari Suharyatmi Ningsih

(*/Tribun-medan.com)

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved