Tradisi Keraton Yogyakarta
Grebeg Maulud Jogja 2025 Makin Istimewa, Prajurit Perempuan Langenkusuma Hidup Kembali
Grebeg Maulud Jogja 2025 akan dilaksanakan pada hari ini, Jumat 5 September 2025.
TRIBUN-MEDAN.COM,- Keraton Yogyakarta akan melaksanakan Hajad Dalem Grebeg Mulud Dal 1959 atau Grebeg Maulud Jogja 2025.
Kegiatan ini merupakan rangakain dari penyambutan peringatan Maulid Nabi Muhammad yang biasa dilakukan setiap tahun oleh Keraton Yogyakarta.
Hajad Dalem Grebeg Mulud Yogyakarta sebenarnya sudah ada sejak masa awal Kesultanan Yogyakarta, didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I pada abad ke-18.
Baca juga: Apa Itu Jokowi White Paper yang Ditulis Roy Suryo CS, Simak Penjelasannya
Tradisi ini merupakan perpaduan antara kebudayaan Jawa dan nilai-nilai Islam, yang dimaksudkan untuk memperkuat dakwah Islam sekaligus menjaga tradisi dan budaya lokal.
Prosesi utama Grebeg Mulud adalah arak-arakan gunungan yang merupakan tumpukan hasil bumi dan panganan yang disusun menyerupai kerucut besar.
Gunungan ini diarak dari Keraton menuju Masjid Gedhe, kemudian didoakan dan dibagikan kepada masyarakat sebagai simbol berkah, kesejahteraan, dan kemurahan hati Sultan kepada rakyatnya.

Baca juga: Apa Tugas Pramubakti Dewan Pertimbangan Presiden? Simak Penjelasannya
Tradisi ini melambangkan hubungan harmonis antara raja dan rakyat serta perpaduan spiritual dan sosial, selain juga sarat dengan nilai simbolis kebersamaan, berbagi rezeki, doa, dan harapan akan keberkahan dalam kehidupan bermasyarakat.
Grebeg Mulud tidak hanya merupakan ajang budaya dan spiritual, tetapi juga menjadi representasi nilai toleransi dan identitas masyarakat Yogyakarta yang mengakar kuat dalam kehidupan sehari-hari.
Prajurit Perempuan Langenkusuma Muncul di Grebek Maulud Jogja 2025
Hajad Dalem Grebeg Mulud Dal 1959 atau Grebeg Maulud Jogja 2025 bakal makin istimewa.
Alasannya, karena pada event tahun ini, hadir kembali prajurit perempuan Bregada Langenkusuma.
Keberadaan prajurit perempuan ini sempat tidak kelihatan beberapa tahun belakangan.
Baca juga: Fariz RM Sudah 4 Kali Tertangkap Gunakan Narkoba, Pengacara Ungkap Kondisi Terkini sang Musisi
Namun, pada tahun 2025, pasukan perempuan yang biasanya menunggangi kuda dan bersenjata lembing ini hadir kembali sebagai simbol, bahwa Keraton Yogyakarta juga memiliki pasukan perempuan.
Dalam geladi bersih, putri sulung GKR Mangkubumi, RAj Artie Ayya Fatimasari tampil gagah memimpin pasukan.
Ia tampil bersama pasukan prajurit putri yang terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu barisan pembawa pedang di depan, pasukan panah di tengah, dan barisan tombak di bagian belakang.
Bregada Sumoatmaja, Pasukan Khusus yang Ikut dalam Prosesi
Dikutip dari Kompas.com, selain Langenkusuma, geladi juga menampilkan Bregada Sumoatmaja, pasukan khusus pengawal Miyos Dalem atau kehadiran Sultan.
Saat prosesi Grebeg Maulud nanti, mereka berjajar di sisi kanan dan kiri singgasana Sultan.
Baca juga: Silsilah Keturunan Miliano Jonathans, Pesepak Bola Belanda yang Resmi Jadi WNI
Dengan sikap jengkeng menyerupai gerak tari wayang orang, Sumoatmaja menampilkan perpaduan kehalusan budi dan kewibawaan khas Keraton.
Hadir pula Bregada Jager, prajurit penjaga istana yang dikenal sebagai Puraraksaka, serta Bregada Suranata yang melambangkan kesetiaan dan integritas tinggi kepada Sultan.
Urutan dan Rute Bregada Prajurit pada Grebeg Maulud 2025
Secara keseluruhan, ada 14 bregada prajurit yang tampil dalam geladi, yaitu: Wirobrojo, Dhaeng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawiratama, Nyutra, Ketanggung, Mantrijero, Bugis, Surakarsa, Langenkusuma, Jager, Suronata, dan Sumoatmaja.
Dari jumlah tersebut, tiga bregada khusus menempuh jalur berbeda karena berasal dari luar wilayah inti Mataram.
Bregada Surakarsa masuk melalui jalur Kagungan Dalem Mangkubumen, Bregada Bugis lewat Kantor Kepatihan, dan Bregada Pakualaman berangkat dari Kadipaten Pakualaman.
Baca juga: Profil Wibawanto Nugroho Widodo, Cicit Penguasa Surakarta yang Beri Masukan ke Prabowo Subianto
Sementara itu, 12 bregada lainnya melewati rute utama yang akan dimulai dari Kagungan Dalem Kamandungan – Kagungan Dalem Magangan – Pelataran Keben – Tratag Pagelaran – hingga berakhir di Kagungan Dalem Masjid Gedhe.
Keterlibatan pasukan yang dihidupkan kembali seperti Langenkusuma, Sumoatmaja, Jager, dan Suranata menjadi penanda penting eksistensi tradisi keprajuritan Keraton Yogyakarta.
Kehadiran mereka tidak hanya memperkuat jalannya prosesi, tetapi juga melestarikan nilai sejarah, filosofi, dan pengabdian yang diwariskan lintas generasi.
Baca juga: Kumpulan Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah Menyentuh Hati dan Penuh Doa
Pengalihan Arus
Saat prosesi Grebeg Maulud Jogja 2025 dilaksanakan, bakal ada pengalihan arus lalu lintas.
Informasi yang beredar menyebutkan, bahwa semua jalan kecil atau sirip-sirip Malioboro ditutup sementara hingga prosesi berakhir.
Akses Jalan Malioboro dari arah timur sementara waktu akan dialihkan ke Jalan Pasar Kembang.
Kemudian, lalu lintas di simpang tiga RS PKU Muhammadiyah dari arah barat dialihkan ke Jalan Bhayangkara.
Tidak hanya itu, Jalan Agus Salim juga terdampak pengalihan arus lalin.
Baca juga: Kumpulan Twibbon Maulid Nabi 2025 untuk Menyemarakkan Kelahiran Nabi Muhammad
Kemudian, kawasan simpang tiga Ibu Ruswo diarahkan ke utara menuju Jalan Brigjen Katamso.
Simpang Jalan Ngasem ditutup penuh saat kegiatan berlangsung.
Simpang empat Gondomanan dari arah timur dialihkan ke Jalan Brigjen Katamso dan Jalan Mayjend Suryotomo.
Selanjutnya, arus lalu lintas dari arah Jalan Ngasem dialihkan ke utara menuju Jalan KH Ahmad Dahlan.
Kawasan lain yang ikut terdampak adalah simpang tiga Permata.(tribun-medan.com)
Berita ini telah tayang di Kompas.com berjudul Barisan 14 Prajurit di Grebeg Maulud 2025 Keraton Yogyakarta dan Kembalinya Bregada Langenkusuma
Berita ini telah tayang sebelumnya di Serambinews
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.