Berita Viral
Resmi Tersangka, Terkuak Peran Oknum TNI Kopda FH dalam Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN
Babak baru kasus penculikan dan pembunuhan Kacab Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta, yang melibatkan oknum prajurit TNI.
"Utang di bank tidak akan hapus dengan membunuh seseorang. Karena data utang itu ada di data elsktronik, hitam putih, dan tercatat sampai di kantor pusat. Kantor terbakar pun ada backup datanya," katanya.
Sementara untuk motif sakit misalnya tidak mendapat utang bank, masih dimungkinkan.
"Tapi apa iya, kalau gak diutangi aja sampai membunuh? Apalagi membunuhnya dengan cara melakukan penculikan, melalui kegiatan yang terorganisir. Ada yang berperan penculik, mengangkut ke lokasi eksekusi, ada eksekutor, ada untuk memata matai. Ini terlalu riskan kalau hanya masalah utang," ungkapnya.
Menurut Susno kalau hanya masalah utang sampai menculik dan membunuh, hal itu sangat bodoh.
"Saya menduga ada motivasi lain yang menyebabkan dia meakukan ini. Kalau orang dewasa, sampai membunuh orang, ada permasalahn yang sangat besar," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, Adrianus Agal, kuasa hukum empat penculik mengatakan, ada oknum dari salah satu instansi yang terlibat kasus pembunuhan kepala cabang bank B
Menurut Adrianus, salah satu kliennya bernama Eras menerima perintah langsung dari seseorang berinisial F untuk menjemput paksa korban.
Perintah itu disebut hanya sebatas penagihan utang, tanpa pernah disampaikan rencana aksi yang berujung pada hilangnya nyawa Ilham.
“Adik kami, Eras, diminta untuk menjemput paksa. Setelah itu ada arahan lagi dari oknum F. Jadi sebenarnya klien kami hanya mengikuti perintah,” ungkap Adrianus di Polda Metro Jaya, Senin (25/8/2025).
Setelah Ilham diculik, korban sempat dibawa ke kawasan Cawang, Jakarta Timur.
Namun, perintah berikutnya dari sosok F membuat perjalanan berlanjut ke lokasi lain hingga peristiwa tragis itu terjadi.
Adrianus juga menyebut bahwa pihak berwenang sudah sempat memeriksa F di Denpom (Detasemen Polisi Militer).
“Karena ini masih dalam proses penyelidikan, kami belum bisa buka instansinya. Tapi yang jelas, oknum F sudah pernah diperiksa di Denpom,” ujar Adrianus dalam wawancara yang disiarkan Kompas.com, Selasa (26/8/2025).
Adrianus menepis bahwa Eras dan kawan-kawan adalah penculik bayaran.
Sebab kata Adrianus, Eras dan rekan-rekannya ini tidak tahu menahu soal rencana pembunuhan atas korban.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.