Berita Viral

SELENGKAPNYA Kasus Penculikan dan Pembunuhan KCP Bank BUMN: Ternyata Melibatkan Dua Oknum Kopassus

Tragedi penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37).

|
Editor: AbdiTumanggor
Kolase Tangkapan Layar YouTube
KASUS KCP BANK BUMN: Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers pada Selasa (16/9/2025) di Gedung Ditreskrimum, dengan menampilkan 15 tersangka kasus penculikan dan pembunuhan Kepala KCP Bank BUMN di Jakarta Pusat, M Ilham Pradipta (35). Para tersangka berjejer rapi di belakang meja konferensi pers, mengenakan masker dan baju tahanan berwarna oranye. Tangan mereka terikat dengan kabel ties. (Kolase Tangkapan Layar Youtube) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Tragedi penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37), mengungkap sisi gelap kejahatan terorganisir yang melibatkan aktor intelektual dan oknum militer.

Ilham, yang dipilih secara acak oleh pelaku Candy alias Ken (41), menjadi target dalam skema pemindahan dana dari rekening dormant ke rekening penampung.

Candy, yang memiliki data rekening dormant, memerintahkan timnya mencari KCP bank BUMN yang bisa diajak bersekongkol.

Namun, setelah satu bulan pencarian tanpa hasil, sebuah kartu nama Ilham ditemukan dan menjadi awal dari tragedi.

Dwi Hartono, salah satu pelaku intelektual, mulai mengintai Ilham di kantor Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Dari tengah malam, tim pelaku membuntuti korban dan menunggu di depan kantornya.

Penculikan terjadi saat Ilham berada di parkiran supermarket Lotte Mart Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Rekaman CCTV menunjukkan korban mengenakan batik cokelat dan celana panjang krem, sempat melawan sebelum dipaksa masuk ke mobil Avanza putih.

Korban dianiaya dua kali di dalam mobil berbeda, Avanza putih dan Fortuner hitam.

Karena tim penjemput tidak datang, korban akhirnya dibuang di area persawahan di Bekasi dalam kondisi lemas. Lalu, jasadnya ditemukan oleh warga yang sedang menggembala sapi, dengan tangan dan kaki terikat serta mata dilakban.

Hasil visum menunjukkan korban tewas akibat tekanan benda tumpul di leher yang menekan saluran pernapasan dan pembuluh nadi besar.

Pemeriksaan toksikologi masih berlangsung untuk memastikan penyebab pasti kematian.

Melibatkan Dua Oknum Kopassus

Kasus ini menyeret dua prajurit Kopassus TNI AD, Serka N dan Kopda FH (32), yang direkrut oleh tersangka JP.

Mereka bertemu di sebuah kafe di Jakarta Timur, membahas lokasi penculikan dan imbalan.

Kopda FH menerima uang operasional Rp 5 juta dan kemudian Rp 95 juta untuk eksekusi.

Ia menghubungi Eras (EW) untuk mengatur penculikan.

Pada hari penculikan, EW dan rekannya menyergap Ilham di parkiran supermarket.

Setelah itu, korban dipindahkan ke mobil Fortuner hitam yang ditumpangi Serka N, JP, dan MU.

Di dalam mobil, Ilham sempat melawan, namun kondisinya semakin lemah. Karena tim penjemput tidak datang, korban diturunkan di persawahan Bekasi.

Motif Penculikan

Motif penculikan adalah untuk memindahkan dana dari rekening dormant ke rekening penampung atas nama Candy.

Proses ini memerlukan otorisasi KCP, sehingga Ilham dijadikan target.

Polisi menetapkan 15 tersangka dalam kasus ini, termasuk dua prajurit Kopassus.

Satu pelaku lainnya, EG alias B, masih buron. 

Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers pada Selasa (16/9/2025) di Gedung Ditreskrimum, dengan menampilkan 15 tersangka kasus penculikan dan pembunuhan Kepala KCP Bank BUMN di Jakarta Pusat, MIP (35). Para tersangka tampak berjejer rapi di belakang meja konferensi pers, mengenakan masker dan baju tahanan berwarna oranye. Tangan mereka terikat dengan kabel ties. (Tangkapan Layar Youtube)
Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers pada Selasa (16/9/2025) di Gedung Ditreskrimum, dengan menampilkan 15 tersangka kasus penculikan dan pembunuhan Kepala KCP Bank BUMN di Jakarta Pusat, MIP (35). Para tersangka tampak berjejer rapi di belakang meja konferensi pers, mengenakan masker dan baju tahanan berwarna oranye. Tangan mereka terikat dengan kabel ties. (Tangkapan Layar Youtube)

Kronologi Kasus Penculikan dan Pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta

1. Awal Perencanaan

- Candy alias Ken memiliki data rekening dormant dan ingin memindahkan dana secara ilegal.

- Ia memerintahkan timnya mencari KCP bank BUMN yang bisa diajak bersekongkol.

- Setelah satu bulan pencarian, kartu nama Ilham ditemukan dan diserahkan kepada Dwi Hartono.

2. Pengintaian dan Penculikan.

- Dwi mulai mengintai Ilham di kantor Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

- Pada 20 Agustus 2025, korban terlihat di Lotte Mart Pasar Rebo.

- Sekitar pukul 16.30 WIB, korban disergap oleh EW dan rekannya di parkiran dan dipaksa masuk ke mobil Avanza putih.

3. Penganiayaan dan Pemindahan

- Korban dianiaya dua kali di dalam mobil Avanza dan Fortuner.

- Pukul 19.45 WIB, korban dipindahkan ke Fortuner yang ditumpangi Serka N, JP, dan MU.

- Karena tim penjemput tidak datang, korban diturunkan di area persawahan Bekasi.

4. Penemuan Jasad

- 21 Agustus 2025 pukul 05.30 WIB, jasad korban ditemukan oleh warga.

- Kondisi: tangan dan kaki terikat, mata dilakban, tubuh penuh luka lebam.

- Visum menunjukkan kematian akibat tekanan benda tumpul di leher.

5. Keterlibatan Oknum Militer

- JP menawarkan pekerjaan penculikan kepada Serka N dan Kopda FH.

- Mereka bertemu di kafe dan membahas lokasi serta imbalan.

- Kopda FH menerima uang operasional Rp 5 juta dan Rp 95 juta untuk eksekusi.

6. Motif dan Tersangka

- Motif: memindahkan dana dari rekening dormant ke rekening penampung atas nama Candy.

- Polisi menetapkan 15 tersangka, termasuk dua prajurit Kopassus.

- Satu pelaku lainnya, EG alias B, masih buron.

(*/Tribun-medan.com)

Baca juga: TERKUAK Kacab Bank BUMN Masih Hidup Saat Dibuang Para Tersangka di Sawah, Korban Tewas Habis Oksigen

Baca juga: TERUNGKAP Peran Detail dan Aliran Uang di Balik Pembunuhan Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta

Baca juga: TERUNGKAP Motif Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Incar Ilham Pradipta untuk Cairkan Uang Rekening Dormant

Baca juga: TERNYATA Ada 2 Oknum TNI AD Terlibat Pembunuhan Kacab Bank BUMN, PM Sita Uang Rp 40 Juta

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved