Berita Nasional

Bukan Karena Ucapan 'Dimasak Saja', Penyebab Hasan Nasbi Dicopot Prabowo, Dibongkar Refly Harun

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun berkomentar mengenai pencopotan Hasan Nasbi oleh Presiden Prabowo Subianto.

Instagram (@hasan_nasbi)
HASAN DAN PRABOWO - Hasan Nasbi saat berfoto dengan Presiden Prabowo Subianto. Foto tersebut diunggah akun Instagram Hasan (@hasan_nasbi) pada 20 Maret 2024. 

Saat itu, Hasan Nasbi mengomentari teror kiriman kepala babi kepada seorang jurnalis dan host siniar Bocor Alur Politik Tempo, Francisca Christy Rosana.

Hasan ketika itu berkelakar dengan kalimat "dimasak saja" yang merujuk pada kepala babi yang dikirimkan tersebut. 

"Sudah dimasak saja, sudah dimasak saja," ucap Hasan, Jumat (21/3/2025) malam.

Hasan meminta masalah itu tidak dibesar-besarkan mengingat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen terhadap kebebasan pers. 

Ia pun menyinggung bagaimana pers saat ini tidak dihalang-halangi dalam peliputan hingga pembuatan berita. 

"Ada yang takut enggak sekarang bikin berita? Ada yang dihalang-halangi enggak untuk liputan di Istana? Kan enggak. Itu artinya enggak ada kebebasan pers yang dikekang. Kayak misalnya Tempo masih boleh menulis berita enggak? Boleh kan? Masih boleh siaran Bocor Alus enggak? Tetap boleh kan? Itu artinya pemerintah enggak ikut campur sama sekali, enggak ganggu sama sekali," kata Hasan, saat itu. 

Presiden Prabowo Subianto pernah menyentil pernyataan Hasan Nasbi saat mengomentari aksi teror kepala babi terhadap redaksi Tempo. 

Menurut Prabowo, pernyataan Hasan Nasbi itu teledor dan keliru.

Prabowo menyebut Hasan Nasbi juga menyesali pernyataannya. "Tapi, benar itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru. Ya, saya kira beliau menyesal," ungkap Prabowo, dikutip dari Youtube Harian Kompas, Senin (7/4/2025). 

Prabowo pun meminta maaf atas buruknya pola komunikasi pemerintah selama ia menjabat sebagai presiden.  

Tak Ada Chemistry

Refly Harun melihat pencopotan Hasan Nasbi karena tidak ada chemistry dengan Presiden Prabowo Subianto.

Padahal, kata Refly Harun, Kepala PCO harus dekat dengan Presiden. Refly pun menyebut Teddy Indra Wijaya merupakan sosok yang bisa diterima sebagai Kepala PCO.

"Tetapi persoalannya adalah Prabowo sepertinya tidak memberikan ruang kepada Hasan Nasbi untuk mendekat dan Hasan Nasbi pun tidak memiliki chemistry dengan Prabowo. Coba bayangkan setelah dia diangkat lagi tidak banyak peran-peran komunikasinya bahkan sangat minim," kata Refly Harun.

Chemistry dalam hubungan adalah koneksi emosional, fisik, dan intelektual yang terasa kuat, alami, dan nyaman antara dua orang, menciptakan perasaan "klik" atau kecocokan yang mendalam.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved