Berita Viral
TERKUAK Fakta Kematian Ni Made Vaniradya Mahasiswi Unram, Ternyata Dibunuh Pacarnya, Sandiwara Begal
Kematian mahasiswi Universitas Mataram, Ni Made Vaniradya Puspa Nitra (19) membuka fakta baru.
TRIBUN-MEDAN.com - Kematian mahasiswi Universitas Mataram, Ni Made Vaniradya Puspa Nitra (19) membuka fakta baru.
Jasad Ni Made ditemukan terkubur setengah badan di pasir Pantai Nipah, Lombok Utara, NTB belum lama ini.
Berdasarkan pengakuan Radiet Ardiansyah (19), ia dan Vani diserang oleh orang tak dikenal saat menikmati senja.
Radiet mengaku dipukul hingga pingsan, sementara Vani ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Namun, penyelidikan polisi mengungkap fakta mengejutkan.
Radiet adalah pelaku pembunuhan Ni Made.
Polisi lantas membuka berbagai fakta kejanggalan sehingga akhirnya menetapkan Radiet jadi tersangka:
Barang-barang Korban Utuh
Meski memberikan keterangan menjadi korban begal, polisi mulai meragukan pengakuan itu.
Polisi menemukan barang-barang berharga milik korban masih utuh di lokasi kejadian.
“Jika ini benar kasus begal, mengapa perhiasan korban masih menempel di tubuhnya?
Baca juga: SOSOK DAN BIODATA Baek Kh yang Berusia 12 Tahun Sedang Berjuang Agar Diterima di Universitas Oxford
Baca juga: Besok, PD PHJ Buat Garis Batas Kios Tempat Relokasi Baru Pedagang eks-Gedung IV Pasar Horas
Radiet Dibiarkan Hidup
Kejanggalan yang ditemukan polisi adalah jika memang pelakunya begal mengapa membiarkan Radiet hidup.
"Mengapa pelaku membiarkan satu saksi hidup?” ujar AKP Punguan Hutahaean, Kasat Reskrim Polres Lombok Utara.
Hasil Autopsi
Autopsi menunjukkan bahwa Vani meninggal akibat kekurangan oksigen setelah dibekap ke dalam pasir selama sekitar 10 menit.
Serbuk pasir ditemukan di tenggorokan korban, memperkuat dugaan bahwa pembunuhan dilakukan dengan cara menekan wajah korban ke tanah.
Visum juga mengungkap luka di area kemaluan korban, yang diduga akibat tindakan kekerasan seksual.
Posisi tersangka saat kejadian—berada di sisi kiri korban—mendukung dugaan bahwa Radiet mencoba melakukan penetrasi dengan jari.
Pemeriksaan Psikologi
Pemeriksaan psikologi terhadap Radiet menunjukkan pola perilaku manipulatif.
Ia mampu menyusun skenario dengan tenang, namun menunjukkan reaksi emosional yang berbeda saat membahas kematian bibinya dibandingkan saat membahas kematian Vani.
Ketika membicarakan Vani, ia menangis namun tetap stabil dalam nada bicara.
Sebaliknya, saat membahas bibinya, ia menangis histeris dan suaranya bergetar.
“Perbedaan reaksi ini menjadi petunjuk penting dalam mengungkap motif pelaku,” jelas Punguan.
Kesaksian yang Berubah-ubah
Radiet mengaku diserang oleh seorang pria tak dikenal yang membawa bambu.
Ia mengklaim sempat diajak bicara sebelum dipukul dan pingsan.
Namun, penyidik menemukan kejanggalan dalam kesaksiannya.
Ia menyebut kondisi saat itu gelap, padahal faktanya masih cukup terang.
Ia juga mengaku disuruh membuka baju oleh pelaku lain, namun ditemukan bercak darah di bajunya sendiri.
Kesaksian Radiet Ardiansyah soal Kejadian di Pantai Nipah
Sebelumnya Radit Ardiansyah (19) asal Kabupaten Sumbawa memberikan kesaksian, terkait insiden yang menimpa dirinya di Pantai Nipah Kabupaten Lombok Utara, Selasa (26/8/2025).
Radit dan pacarnya Made Vaniradya Puspa Nitra (19) diduga menjadi korban kekerasan orang tak dikenal, saat sedang menikmati matahari tenggelam di pantai itu.
Nahas akibat kejadian tersebut sang pacar merenggut nyawa dan ditemukan dalam keadaan telungkup dipinggir pantai, sementara dirinya mengalami luka serius di bagian wajah dan sekujur tubuhnya.
Radit mengaku tidak mengenal orang yang melakukan penganiayaan tersebut, namun dia masih ingat wajah dari orang tersebut.
"Cowok, tidak kenal sama sekali, satu orang yang melakukan," kata Radit.
Remaja asal Sumbawa ini mengatakan, saat ia duduk bersama pacarnya tiba-tiba pelaku muncul dari belakang, dengan membawa sebilah bambu.
Sebelum memukul Radit sempat ditanya tujuannya di sana.
"Saya jawab, kami tidak ngapa-ngapain disini, periksa saja tas kami pak, jajan doang isinya," kata Radit mengingat percakapannya dengan pelaku.
Radit mengaku saat itu kondisinya sudah gelap, pelaku sempat menanyakan kepada keduanya alasan belum pulang. Ia pun menjawab bahwa saat itu mereka akan pulang.
"Tapi ditahan sama dia, terus saya pingsan bangun pas ibu itu datang," kata Radit.
(*/tribun-medan.com)
Artikel sudah tayang di tribunnews.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
mahasiswi Universitas Mataram
Universitas Mataram
Ni Made Vaniradya Puspa Nitra
Radiet Ardiansyah
Tribun-medan.com
Tak Lulus SMA karena Dibully Teman Sekelas, Kini Baek Kh Berusia 12 Tahun Berjuang Masuk Oxford |
![]() |
---|
BERIKUT BESARAN Kenaikan Gaji ASN 2025: Mulai dari Golongan i, ii, iii, dan iv |
![]() |
---|
SOSOK Bripka Allex Sander Polisi di Riau Ditangkap Kasus Peredaran Narkoba, Barang Bukti 1 Kg Sabu |
![]() |
---|
MOTIF Wanita FE Nekat Menjadi Dokter Gadungan Selama Satu Tahun Lebih, Ada yang Tertipu Rp538 Juta |
![]() |
---|
Sosok FE, Dokter Gadungan yang Tipu Korbannya hingga Rp 538 Juta, Ini Mula Penyamarannya Terbongkar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.