Berita Viral

Sosok dan Profil Meilanie Buitenzorgy yang Jadi Sorotan Sebut Gibran Setara Lulusan SD,Reaksi Jokowi

Sosok dan profil Meilanie Buitenzorgy. Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) yang viral jadi sorotan.

Editor: Salomo Tarigan
Kolase Istimewa/Instagram Buitenzorgy/ipb.ac.id
DOSEN IPB - Nama Meilanie Buitenzorgy, dosen IPB University, menjadi sorotan setelah pernyataannya yang menyebut pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka setara lulusan SD. 

TRIBUN-MEDAN.com - Sosok dan profil Meilanie Buitenzorgy. Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) yang viral jadi sorotan.

Meilanie heboh dengan pernyataannya yang menyebut pendidikan terakhir Wapres Gibran setara SD.

Menurut Meilanie Buitenzorgy , pendidikan terakhir Gibran tidak bisa disetarakan dengan tingkat SMP apalagi SMA


Anggapan itu ia buat berdasarkan argumen pendidikan Gibran di Orchid Park Secondary School (Singapura) dan UTS Insearch (Australia) tidak setara dengan SMA di Indonesia.

Dalam analisisnya, Meilanie menyimpulkan bahwa kualifikasi pendidikan putra sulung Presiden ke-7 RI itu kemungkinan hanya setara tamatan Sekolah Dasar (SD).

Baca juga: 5 Penyebab Keracunan Makan Bergizi Gratis, Siswa Korban Keracunan 5.914 Orang

"Maka fix, kualifikasi pendidikan Gibran cuma tamatan SD," tulis Meilanie di akhir analisisnya yang dibagikan melalui akun Facebook-nya.

Analisisnya merujuk pada Peraturan Mendikbudristek No. 50 Tahun 2020.

Meilanie menyoroti pendidikan Gibran di OPPS Singapura, yang dijelaskan setara dengan kelas 7-10 di Indonesia, atau SMP ditambah satu tahun.


Selain itu,  itu, Ia berargumen bahwa UTS Insearch, tempat Gibran menempuh pendidikan, bukanlah sekolah menengah atas yang berhak mengeluarkan sertifikat kelulusan resmi.

Namun, UTS Insearch merupakan program persiapan atau matrikulasi untuk masuk universitas.

Kini buntut pernyataannya itu, Meilanie Buitenzorgy kini dipanggil pihak kampus.

Sebagai institusi tempat yang bersangkutan bekerja, IPB University akan menempuh langkah persuasif terhadap Meilanie.

Alfian beranggapan bahwa argumen Meilanie itu hanyalah pendapatnya secara pribadi.

“Opini yang disampaikan oleh Saudari Meilanie Buitenzorgy sepenuhnya merupakan pendapat pribadi,” kata Direktur Kerjasama, Komunikasi, dan Pemasaran IPB University, Alfian Helmi  dilansir dari TribunNewsBogor.

Meilanie akan diundang untuk berdiskusi.

“Untuk berdiskusi dan mengonfirmasi pernyataan-pernyataannya di media sosial tersebut,” ujarnya.

Baca juga: Tarif Resmi Listrik PLN Berlaku 1 Oktober Per kWh untuk Pelanggan Bersubsidi dan Non Subsidi

Profil Meilanie Buitenzorgy

Terlepas dari itu, kembali ke sosok Meilanie Buitenzorgy, siapa sosoknya lebih jauh?

Meilanie Buitenzorgy adalah dosen di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Dirinya menjadi sorotan usai sebut Wapres Gibran cuma lulusan SD.

Meilanie diketahui lulusan S1 IPB University dan meraih gelar PhD dari University Sydney.

Melansir dari laman resmi IPB, Meilanie Buitenzorgy merupakan dosen ESL FEM IPB University dengan kepakaran di bidang Ekonomi Politik Lingkungan.

Minat penelitiannya berkaitan dengan Environmental Economics, dan tercatat setidaknya lima artikel ilmiah yang telah ditulisnya di Google Scholar.

Meilanie merupakan salah seorang dosen di Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan IPB dengan gelar lengkap Dr. Meilanie Buitenzorgy, S.Si, M.Sc.

Ia menempuh pendidikan S1 di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB pada tahun 1999 dan lulus dengan gelar Sarjana Sains (S.Si).

Selanjutnya, Meilanie melanjutkan pendidikan S2 di Wageningen University, The Netherlands, pada 2006 dan memperoleh gelar Magister Sains (M.Sc).

Meilanie kemudian meraih gelar Philosophiae Doctor (PhD) dari University of Sydney, Australia. Jurusan yang ia ambil, yaitu Enviromental and Resource Economics.

Reaksi Jokowi

Sejauh ini, Wapres Gibran belum pernah memberi tanggapan soal sorotan terhadap ijazahnya yang gencar disampaikan publik, semisal Dr Tifa dan Roy Suryo termasuk Meilanie.

Namun, sebelumnya Mantan Presiden Joko Widodo sudah pernah angkat bicara soal polemik ijazah miliknya dan putranya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 

Jokowi menduga ada sosok “orang besar” yang berada di balik polemik tersebut.

Ia menyebutkan, isu ini telah bergulir selama bertahun-tahun dan diyakini tidak mungkin bertahan lama tanpa adanya dukungan atau backup dari pihak kuat.

 “Ya ini kan tidak hanya sehari dua hari. Empat tahun yang lalu. Kalau napasnya panjang, kalau enggak ada yang mem-backup enggak mungkin. Gampang-gampangan aja,” ujar Jokowi saat ditemui pada Jumat (12/9/2025).

Pernyataan Jokowi tersebut menanggapi gugatan perdata yang diajukan oleh Subhan Palal ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terkait keabsahan ijazah Gibran saat mendaftar sebagai calon wakil presiden.

Gugatan itu menyoroti riwayat pendidikan Gibran, yang disebut menempuh pendidikan menengah di Orchid Park Secondary School, Singapura, bukan di Indonesia.

“Ijazah Jokowi dimasalahkan. Ijazah Gibran dimasalahkan. Nanti sampai ijazah Jan Ethes dimasalahkan,” tutur Jokowi.

Terlepas dari itu, Jokowi menegaskan akan tetap mengikuti proses hukum yang berlaku dan siap menghadapi gugatan yang ada.

“Tapi kita ikuti proses hukum yang ada. Semua kita layani,” jelasnya. Jokowi juga mengakui bahwa keputusan menyekolahkan Gibran di luar negeri adalah atas inisiatifnya sendiri, dengan tujuan agar anaknya menjadi lebih mandiri.

“Iya. Di Orchid Park Secondary School. Yang nyarikan saya. Yang nyariin. Biar mandiri aja (sekolah di luar negeri),” ujar Jokowi.

Seperti diketahui Gibran Rakabuming Raka, yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden RI, digugat secara perdata atas dugaan penggunaan ijazah SMA yang tidak sah saat mendaftar sebagai calon wakil presiden.

Gugatan yang diajukan oleh Subhan Palal pada Jumat (29/8/2025) itu tercatat dengan nomor perkara 583/Pdt.G/2025/PN Jkt.Pst di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. 

Dalam petitumnya, Subhan meminta agar Gibran dan Komisi Pemilihan Umum (KPU):

Membayar ganti rugi Rp 125 triliun

Menyetorkan Rp 10 juta ke kas negara

Ia berpendapat bahwa Gibran tidak memenuhi syarat pendidikan setingkat SMA sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pemilu.

Subhan juga merinci bahwa Gibran tercatat hanya menempuh pendidikan di Orchid Park Secondary School (2002–2004) di Singapura, lalu melanjutkan ke UTS Insearch, Sydney (2004–2007).

Baca juga: Daftar Hari Libur Nasional 2025, Tanggal Merah dan Long Weekend Desember

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Sumber: Tribunnews.com/TribunnewsBogor.com/Tribun-Medan.com 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved