Berita Viral
MISTERI Kematian Brigadir Esco Akhirnya Terkuak dalam Reka Ulang: Istri Tersangka dan Ada Pria Lain
Kasus kematian Brigadir Esco Faska Rely yang sempat menggemparkan publik akhirnya mulai menemukan titik terang.
TRIBUN-MEDAN.COM – Kasus kematian Brigadir Esco Faska Rely, anggota Unit Intel Polsek Sekotong, yang sempat menggemparkan publik akhirnya mulai menemukan titik terang setelah dilakukan rekonstruksi kasus di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Lombok Barat, Senin (29/9/2025) kemarin.
Rekonstruksi yang digelar oleh penyidik polisi menjadi momen penting dalam mengurai misteri kematian Brigadir Esco.
Polisi menghadirkan tersangka Briptu Rizka yang tak lain adalah istrinya sendiri bersama saksi-saksi. Namun, Briptu Rizka menolak memperagakan adegan di lokasi kedua, tempat jasad Brigadir Esco ditemukan.
Rekonstruksi pun dilanjutkan dengan pemeran pengganti. "Jenazah dikeluarkan dari gerbang belakang, digotong ke TKP dua," kata Anton Heriawan, pengacara keluarga korban.
Ia menyebut ada dua sosok misterius yang membawa jenazah Esco ke kebun kosong. Dalam adegan ke-48, tampak dua orang mengikat leher korban yang sudah tak bernyawa, seolah-olah ia bunuh diri.
Keluarga Brigadir Esco tak kuasa menahan kecewa. Mereka mempertanyakan transparansi penyidikan dan penggunaan pemeran pengganti. "Kami ingin keadilan. Jangan ada yang ditutupi," ujar salah satu kerabat.
Dari hasil visum, ditemukan bekas pukulan benda tumpul dan sayatan pisau di tubuh korban.
Polisi menetapkan Briptu Rizka sebagai tersangka tunggal, dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 44 ayat 3 UU PKDRT, dan Pasal 338 tentang pembunuhan.
Namun, pihak keluarga mendesak agar Pasal 55 KUHP tentang penyertaan juga diterapkan. "Siapa pun yang membantu, membersihkan darah, atau menghilangkan barang bukti harus ikut ditetapkan sebagai tersangka," tegas Anton.
Di balik rekonstruksi, ada harapan agar kebenaran terungkap dan keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu. "Kami hanya ingin kejelasan. Biarlah hukum bicara, tapi jangan lupakan rasa kemanusiaan," tutup Anton.
Sebagaimana diketahui, setelah sempat dinyatakan hilang sejak Selasa (19/8/2025), jasad Brigadir Esco ditemukan dalam kondisi mengenaskan di belakang rumahnya di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (24/8/2025). Korban ditemukan dengan wajah hancur, leher terikat tali, dan tubuh membengkak.
Fakta-fakta baru yang terungkap dalam proses penyelidikan dan rekonstruksi mengarah pada keterlibatan sang istri, Briptu Rizka Sintiyani, yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.
Baca juga: Terungkap Cara Briptu Rizka Habisi Suami Sendiri, Ternyata Brigadir Esco Sempat Melawan
Baca juga: Sumpah Serapah Briptu Rizka, Polwan Habisi Suaminya Brigadir Esco: Saya Bukan Pelakunya
Dugaan Motif Ekonomi dan Telepon Misterius ke Bank
Salah satu titik terang dalam pengungkapan motif pembunuhan muncul dari informasi bahwa Briptu Rizka sempat menelepon pihak bank satu minggu sebelum kematian suaminya.
Dalam percakapan tersebut, Rizka menanyakan apakah hutang akan dianggap lunas jika peminjam meninggal dunia.
Pihak bank menjawab bahwa hutang akan dihapus jika peminjam meninggal.
Kakek Brigadir Esco, Acim, mengungkapkan bahwa informasi tersebut diperoleh dari kuasa hukum keluarga.
"Satu minggu sebelum kejadian kita dapat info bahwa Bu Rizka nelepon ke bank, suami kita meninggal apa hutang lunas?" kata Acim.
Dugaan motif ekonomi pun menguat, terlebih keluarga menyebutkan bahwa hutang Brigadir Esco mencapai sekitar Rp 390 juta.
Rekonstruksi dan Dugaan Keterlibatan Pihak Lain
Rekonstruksi kasus yang digelar oleh Polres Lombok Barat pada Senin (29/9/2025) memperlihatkan 50 adegan yang menggambarkan kronologi kekerasan terhadap Brigadir Esco.
Dalam adegan tersebut, tersangka Briptu Rizka diperlihatkan memukul bagian belakang kepala korban dengan benda tumpul di dalam rumah mereka.
Kuasa hukum keluarga Brigadir Esco, Lalu Anton Heriawan, menyebutkan bahwa korban juga mengalami luka sayatan di wajah dan tangan, yang menunjukkan adanya upaya membela diri. "Kami yakini ada tersangka lain yang ikut terlibat," tegas Anton.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda NTB, AKBP Catur Erwin Setiawan, menyatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki kemungkinan keterlibatan pihak lain, termasuk dua sosok yang disebut sebagai "Mr X".
Dalam rekonstruksi, Briptu Rizka menolak memperagakan adegan pembawaan mayat ke kebun belakang rumah, namun tetap bersikap kooperatif selama proses berlangsung.
Sosok Pria Lain Bernama Fadil
Dalam rekonstruksi versi alibi Rizka, terungkap keberadaan sosok pria lain bernama Fadil.
Rizka mengaku sempat berpapasan dengan Fadil yang masuk ke dalam rumah. Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci peran Fadil dalam kejadian tersebut.
"Pokoknya saya sempat papasan sama Fadil. Intinya Fadil yang duluan masuk," kata Rizka.
Kuasa hukum Brigadir Esco menyebutkan bahwa rekonstruksi yang diperagakan Rizka hanya mencakup aktivitas sehari-hari seperti mencuci pakaian, menggunakan motor, dan mencium bau bangkai, tanpa memperagakan adegan pembunuhan.
Bantahan dan Sumpah di Atas Al Quran
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, Briptu Rizka bersikeras membantah keterlibatannya dalam pembunuhan suaminya.
Kepada pengacaranya, Rosihan Zulby, Rizka menyatakan bahwa ia bukan pelaku dan tidak menyuruh orang lain untuk membunuh suaminya.
Ia bahkan bersumpah di atas Al Quran bersama orangtuanya untuk menegaskan ketidakterlibatannya.
"Ibu Rizka mengatakan, 'Saya bukan pelaku, bukan orang yang menyuruh orang lain untuk membunuh suami saya, saya tidak tahu soal pembunuhan ini', sambil menangis," ujar Rosihan.
Ia menambahkan bahwa Rizka tetap konsisten dalam pengakuannya dan tidak pernah menunjukkan tanda-tanda menyembunyikan informasi.
Kekecewaan Keluarga Korban
Ayah Brigadir Esco, Samsul Herawadi, mengaku kecewa karena tidak diizinkan menyaksikan langsung proses rekonstruksi.
Ia mempertanyakan transparansi pihak kepolisian dan menduga masih ada informasi yang disembunyikan oleh keluarga tersangka. "Kalau memang satu arah mengungkap tersangka, kenapa tidak kerja sama?" kata Samsul.
Baca juga: Terkuak Pria Lain Reka Ulang Tewasnya Brigadir Esco, Briptu Rizka Ngotot, Gerak-Geriknya Dicurigai
Baca juga: BIRPTU Rizka yang Bunuh Brigadir Eso Hadir di Rekonstruksi, Warga Berbondong-Bondong Ingin Menonton
Kronologi Kematian Brigadir Esco Faska Rely
Selasa, 19 Agustus 2025:
- Brigadir Esco dilaporkan hilang oleh keluarganya. Ia terakhir terlihat di rumahnya di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, NTB.
Minggu, 24 Agustus 2025:
- Jasad Brigadir Esco ditemukan di kebun kosong belakang rumahnya. Kondisi tubuh mengenaskan: wajah hancur, leher terikat tali, dan tubuh membengkak. Ayah korban melaporkan penemuan ini ke polisi.
Satu minggu sebelum penemuan jasad (sekitar 17 Agustus 2025):
- Briptu Rizka Sintiyani, istri korban, diketahui menelepon pihak bank untuk menanyakan apakah hutang suami akan lunas jika meninggal dunia. Pihak bank menjawab bahwa hutang akan dianggap lunas.
Jumat, 19 September 2025:
- Polda NTB menetapkan Briptu Rizka sebagai tersangka pembunuhan Brigadir Esco setelah gelar perkara.
Senin, 29 September 2025:
- Rekonstruksi digelar di rumah korban dan tersangka. Sebanyak 50 adegan diperagakan oleh pemeran pengganti.
- Rizka menolak memperagakan adegan pembawaan mayat ke kebun belakang.
- Dalam rekonstruksi, diperlihatkan: Rizka memukul kepala Esco dengan benda tumpul.
- Terdapat luka sayatan di wajah dan tangan korban, diduga akibat perlawanan.
- Ada dugaan keterlibatan pihak lain, termasuk sosok pria bernama Fadil yang disebut sempat masuk ke rumah.
Selasa, 30 September 2025:
- Briptu Rizka menangis dan bersumpah di atas Al Quran bahwa ia bukan pelaku pembunuhan. Pengacaranya, Rosihan Zulby, menyatakan Rizka konsisten membantah keterlibatan.
- Rekonstruksi tidak melibatkan keluarga korban secara langsung, menimbulkan kekecewaan dan kecurigaan.
- Polisi masih menyelidiki kemungkinan keterlibatan pihak lain, termasuk dua sosok yang disebut sebagai "Mr X".
- Kronologi ini menunjukkan bahwa kematian Brigadir Esco melibatkan unsur kekerasan, dugaan motif ekonomi, dan kemungkinan keterlibatan lebih dari satu pelaku.
Baca juga: TITIK Terang Kematian Brigadir Esco, Briptu Rizka Sempat Telepon Bank: Suami Meninggal Hutang Lunas?
Baca juga: TANGIS Briptu Rizka hingga Berani Sumpah Al Quran Bantah Bunuh Brigadir Esco: Saya Bukan Pelaku
(*/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Meaningful
Briptu Rizka Sintiyani
Brigadir Esco
Tribun-medan.com
Brigadir Esco Faska Rely
Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir Esco Faska Rely
RESPONS Sindiran Hotman Paris ke Razman yang Divonis 18 Bulan: Kalau Kelakuan, Harusnya Lebih Berat |
![]() |
---|
Istri Arya Daru Pertanyakan Polisi Jadikan Kondom dan Pelumas Barbuk, Padahal Ada Sepeda dan Drone |
![]() |
---|
DOKTER TIFA Kembali Sarankan Jokowi Tobat, Simpulkan Ayah Gibran Idap Autoimun: Berhenti Bohong |
![]() |
---|
Lagi, 20 Siswa SD di Pasar Rebo Keracunan hingga Muntah Usai Santap Menu MBG, Sempat Temukan Ulat |
![]() |
---|
PEMERINTAH Beri Insentif Rp 100 Ribu Per Hari Untuk Guru Pengelola Penyaluran MBG, BGN: Tugas Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.