Berita Viral

Rekam Jejak Hacker Bjorka, Bobol 4,9 Juta Data Nasabah, Ini Caranya Agar Sulit Dilacak

Rekam jejak WTF hacker Bjorka diketahui sudah membobol 4,9 juta data nasabah. Ia menghabiskan waktunya di depan komputer.

Youtube Kompas TV
HACKER DITANGKAP- WFT (22), disebut "hacker" pemilik akun X bernama Bjorka, dihadirkan dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (2/10/2025). 

Hal itu pun sudah dibenarkan oleh AKBP Fian Yunus, menekankan bahwa WFT telah mengeksplor dark web sejak 2020. 

Fian menjelaskan bahwa di dark web, sejumlah akun anonim menjual berbagai jenis data, termasuk data pribadi hasil peretasan dan serangan ransomware. 

Namun, aparat penegak hukum internasional, yakni Interpol, FBI, serta kepolisian Prancis dan Amerika Serikat menutup platform dark web yang digunakan WFT. 

“Sehingga si pelaku ini akan lompat dari satu aplikasi dark web ke aplikasi dark web yang lain.

Tetapi perangkat bukti digital yang kita temukan itu masih tersimpan di dalam perangkat-perangkat tersebut dalam bentuk jejak digital,” ujar Fian dilansir dari Kompas.com Jumat (3/10/2025).

“Jadi tujuan pelaku melakukan perubahan nama-perubahan nama ini adalah untuk menyamarkan dirinya dengan membuat menggunakan berbagai macam, tentunya email atau nomor telepon atau apa pun itu sehingga yang bersangkutan sangat susah untuk dilacak,” ungkap Fian. 

Menurut Fian, WFT merupakan common enemy atau musuh bersama penyidik dari berbagai belahan dunia. 

Tidak menutup kemungkinan, pelaku tengah diburu oleh kepolisian negara lain. 

“Sehingga tidak menutup kemungkinan kita akan membuka ruang untuk adanya sharing informasi dengan kepolisian negara lain,” tegas dia. 

Sosok di balik WFT

Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, menegaskan, WFT bukan merupakan seorang ahli information technology (IT).

“Hanya orang yang tidak lulus SMK. Namun, sehari-hari secara outodidak dia selalu mempelajari IT,” ucap Fian dalam kesempatan yang sama.

“Jadi, dia mempelajari segala sesuatunya itu hanya dari IT dan melalui komunitas-komunitas media sosial,” tambah dia.

Kasubdit IV Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon, memastikan, WFT beraksi seorang diri di rumahnya tanpa bantuan orang lain.

“Ya, sehari-hari dia tidak ada pekerjaan, jadi memang setiap hari hanya di depan komputer. Dia sudah lama sekali dari 2020, dia sudah mulai mengenal dan mempelajari komunitas dark web, dark forum,” ungkap Herman.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved