Berita Nasional
Karier Johanis Tanak, Wakil Ketua KPK Disorot Usai Satu Forum dengan Saksi Dugaan Korupsi
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak jadi sorotan setelah kedapatan satu forum dengan saksi dugaan korupsi pengadaan mesin EDC di BRI.
TRIBUN-MEDAN.COM,- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johanis Tanak jadi sorotan usai kedapatan satu forum dengan saksi dugaan korupsi.
Adapun saksi dugaan korupsi itu yakni Direktur Utama Dana Pensiun PT BRI (Persero), Ngatari.
Ngatari sempat diperiksa KPK sebagai saksi atas kasus dugaan korupsi pengadaan mesin Electronic Data Capture (EDC) di BRI, yang terjadi pada periode 2020-2024.
Baca juga: Penyebab Arya Saloka Tak Hadiri Pernikahan Amanda Manopo, Padahadal Eks Suami Putri Anne Diundang
Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama Dana Pensiun PT BRI, Ngatari sempat dipercaya mengemban amanah sebagai Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk pada tahun 2019.
Berkaitan dengan sorotan publik ini, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo angkat bicara.
Budi mengatakan bahwa Johanis Tanak kala itu hadir sebagai tamu undangan dan narasumber dalam forum terbuka.
"Pada kegiatan ini, pimpinan diundang sebagai narasumber dalam forum terbuka, baik bersama narasumber lain ataupun peserta," kata Budi, melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Sabtu (11/10/2025).
Baca juga: Beredar Kabar Prabowo Pergi Kunjungi Israel, Langsung Dibantah Menlu, Ini Agenda Usai Hadiri KTT
Budi menerangkan, bahwa kegiatan yang dihadiri Johanis Tanak adalah edukasi antikorupsi, khususnya kepada pelaku dunia usaha di sektor keuangan.
"Untuk mengingatkan pentingnya menerapkan prinsip-prinsip usaha yang berintegritas, dalam rangka mewujudkan iklim bisnis yang bersih dan antikorupsi," imbuh dia.

Profil dan Karier Johanis Tanak
Johanis Tanak adalah seorang jaksa Indonesia dan saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk periode 2024-2029.
Ia lahir di Toraja Utara pada 23 Maret 1961 dan merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) tahun 1983.
Baca juga: Saldo DANA Gratis 14 Oktober 2025, Ini Perbedaan Link Resmi dan Ilegal
Selanjutnya, ia melanjutkan pendidikan hingga meraih gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Airlangga.
Karier Johanis Tanak banyak dihabiskan di Kejaksaan Agung Republik Indonesia, dengan pengalaman sejak 1989 di bidang pidana khusus.
Beberapa posisi penting yang pernah dijabatnya antara lain Kepala Seksi Pidana Umum di Kefamenanu, Nusa Tenggara Timur (1994) dan Kepala Seksi Tata Usaha Negara di Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (1997).
Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri di Karawang (2008), Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah (2014), dan Direktur Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (2015).
Baca juga: Sinopsis Film Jembatan Shiratal Mustaqim, Horor Supranatural Berisi Pesan Kritik Sosial
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.