Berita Viral

Anak Kepsek di Sulbar Dipolisikan Meskipun Sudah Minta Maaf Usai Tendang Siswi SMK Gegara Sampah

Anak Kepsek di Sulawesi Barat dipolisikan setelah tendang siswi SMK gegara sampah meskipun sudah minta maaf dan dikeluarkan dari sekolah

Tangkapan layar video viral
PERUNDUNGAN - Tangkapan layar video viral siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) tendang teman sendiri. Aksi perundungan siswi SMK ini beredar luas dalam sebuah video hingga ramai diperbincangkan, Kamis (16/10/2025). 

TRIBUN-MEDAN.COM – Anak Kepsek di Sulawesi Barat dipolisikan setelah tendang siswi SMK gegara sampah.

Anak kepala sekolah di Polewali Mandar, Sulawesi Barat dipolisikan meskipun sudah minta maaf.

Sebelumnya insiden perundungan terjadi pada Kamis (16/10/2025) 

Dalam video yang beredar, tampak seorang siswi mengenakan seragam pramuka mencaci maki hingga menendang korban berulang kali.

Korban sempat menjauhi pelaku dengan bergerak menuju kelas namun pelaku kembali beraksi.

Pelaku tetap menyusul dan kembali menganiaya korban yang terlihat menangis, seperti yang terekam kamera ponsel oleh salah satu siswi, F.N. (15).

Sebabnya sepele, pelaku kesal gegara korban saat itu bertugas membersihkan tidak segera melaksanakan tugas.

Mengetahui anaknya dianiaya, orang tua korban langsung melaporkannya ke polisi.

Setelah kejadian, orang tua pelaku yang merupakan seorang kepala sekolah di sekolah tersebut, telah meminta maaf kepada korban. 

Kepala sekolah tersebut, mendatangi keluarga korban.

Sementara itu, pelaku telah mendapat sanksi dari pihak sekolah.

Baca juga: Kadis Perkim Sumut Mengundurkan Diri, Alasan Urus Keluarga

Masih mengutip Tribun Sulbar, pelaku telah mendapatkan sanksi tegas dari sekolah.

Rasjuddin selaku kepsek telah mengeluarkan anaknya dari sekolah dan satu orang lainnya yang terlibat.

"Saya sangat menyayangkan adanya kejadian ini, itu terjadi saat sekolah masih sepi, sekitar pukul 06.46 pagi di hari Jumat, sehingga itu terjadi," kata kepsek.

Lebih lanjut, Rasjuddin mengaku, baru mengetahui kejadian itu pada sore hari, setelah melihat video viral.

Ketika melihat anaknya sendiri yang melakukan bullying, Rasjuddin mengaku sempat marah.

"Saya kaget dan juga marah, saya sempat beri tindakan tegas kepada anak saya sendiri," ungkapnya.

Lantas, ia mendatangi rumah korban untuk meminta maaf.

Rasjuddin juga membuat video klarifikasi permintaan maaf saat berada di rumah korban.

Keluarga Korban Tolak Damai

Ayah korban, Amir, menegaskan bahwa keluarganya tidak terima dengan perbuatan kedua pelaku dan bertekad melanjutkan proses hukum.

"Lanjutan kasus ke polisi, hari ini kami melapor, yang kami laporkan dua orang," kata Amir kepada wartawan.

Amir mengungkapkan bahwa ia sempat menerima permintaan maaf dari Kepala SMKN Balanipa, Rasjuddin, diketahui merupakan orang tua dari pelaku utama berinisial RA. 

Baca juga: Para Sopir Travel Temukan Tumpukan Batu, Sejumlah Bus Jadi Korban Pelemparan oleh OTK di Karo 

Meskipun telah memaafkan secara pribadi, Amir menyatakan bahwa perbuatan pidana tidak dapat dihentikan.

"Memang ada permintaan maaf waktu datang orangtuanya, saya maafkan. Tapi perbuatan korban pidana, tidak bisa dimaafkan, harus lanjut," tegas Amir.

Untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, Amir juga telah membawa putrinya ke rumah sakit untuk dilakukan visum sesuai arahan dari pihak kepolisian.

Laporan dugaan kekerasan itu diterima oleh Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Polman pada Kamis (16/10/2025) lalu. 

Menanggapi laporan tersebut, Kapolres Polewali Mandar AKBP Anjar Purwoko melalui Kasihumas Polres Polman Iptu Muhapris membenarkan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan intensif terhadap kasus tersebut.

“Benar, kami telah menerima laporan dugaan kekerasan terhadap anak di bawah umur yang terjadi di SMK Balanipa. Saat ini Unit PPA Sat Reskrim Polres Polman sedang mendalami kasusnya, memeriksa saksi-saksi, serta mengumpulkan bukti untuk mengungkap motif dan kronologi lengkap kejadian,” ujar Iptu Muhapris, Kamis (16/10/2025).

Ia menegaskan bahwa Polres Polman akan menindaklanjuti kasus ini secara profesional dan transparan, serta memastikan perlindungan bagi korban sesuai ketentuan Undang-Undang Perlindungan Anak.

Kasus ini kini ditangani oleh Unit PPA (Perempuan dan Perlindungan Anak) Sat Reskrim Polres Polman untuk proses hukum lebih lanjut. 

Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan pihak sekolah dan dinas terkait guna mencegah insiden serupa terjadi kembali di lingkungan pendidikan. 

Kapolsek Tinambung Iptu Azharil, membenarkan bahwa Kepala Sekolah SMK Balanipa, Rasjuddin ,telah mendatangi keluarga korban untuk meminta maaf dan menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

Namun pihak keluarga korban masih "bertimbang" atau belum mengambil keputusan final terkait penyelesaian masalah ini.

Mereka masih merasa sangat terpukul melihat anaknya menjadi korban perundungan di sekolahnya.

Polsek Tinambung sendiri telah hadir untuk upaya klarifikasi kedua belah pihak. 

Terkait tindak lanjut kasus, polisi menyerahkan sepenuhnya kepada korban dan pelaku.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved