Berita Viral
KRONOLOGI Pencari Nasi Sisa David Martua Nainggolan Tewas Dibacok Geng Motor di Medan
Kematian David Martua Nainggolan (26) yang sehari-hari bekerja sebagai pencari nasi sisa untuk membantu keluarganya
TRIBUN-MEDAN.COM - Sebuah insiden tragis terjadi di Jalan Padang, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, Sumatera Utara, yang melibatkan geng motor dan berujung pada kematian seorang pria muda bernama David Martua Nainggolan (26), pada Senin (13/10/2025) dini hari.
David Martua Nainggolan, yang sehari-hari bekerja sebagai pencari nasi sisa untuk membantu keluarganya, menjadi korban kekerasan brutal yang menimbulkan keprihatinan mendalam bagi keluarga.
Sekitar pukul 02.00 WIB, sekelompok pemuda yang tergabung dalam geng motor yang dikenal dengan nama Tongkrongan Geroja Medan dan Kriminal Khusus Kecil berkumpul di Gang Terong.
Mereka membawa senjata tajam dan berniat melakukan tawuran dengan kelompok pemuda setempat.
Sekitar pukul 03.00 WIB, kelompok ini bergerak menuju sekitar rel kereta api di Jalan Padang.
Di lokasi tersebut, mereka bertemu dengan sekelompok pemuda setempat, termasuk seorang bernama Berry.
Ketika Berry melempar batu ke arah geng motor tersebut dan melarikan diri, para pelaku mengejarnya.
Namun, David Nainggolan yang sedang mengayuh becak barangnya dan bergegas pergi, secara keliru dianggap sebagai teman Berry oleh para pelaku.
RJ (18), salah satu pelaku utama, menusuk David dua kali dengan celurit sepanjang dua meter.
Sementara WH (16) dan PH (14), dua pelaku lainnya, menggertak korban dengan senjata tajam dan turut serta dalam tawuran.
David mengalami luka parah dan akhirnya meninggal dunia di rumah sakit.
Penangkapan Pelaku
Setelah menerima laporan dari keluarga korban, pihak kepolisian Polrestabes Medan melakukan penyelidikan intensif.
WH dan PH berhasil ditangkap pada tanggal 14 Oktober 2025 di Jalan Letda Sujono dan Jalan Pertiwi, Kecamatan Medan Tembung.
Sedangkan RJ, pelaku utama, berhasil diringkus pada tanggal 15 Oktober 2025 di rumah kakaknya di Tangerang, Banten, setelah sempat melarikan diri menggunakan pesawat.
Saat ini, ketiga tersangka telah ditahan di Satreskrim Polrestabes Medan, sementara polisi masih memburu empat pelaku lainnya yang terlibat dalam kejadian ini.
Kesaksian Keluarga Korban
Ana Sitorus, keluarga dekat David, menceritakan dengan penuh kesedihan bagaimana subuh itu seseorang menggedor pintu rumahnya dan membawa David yang sudah tidak berdaya dengan becak.
David yang dikenal sebagai anak baik dan pekerja keras, biasanya membantu ibunya dengan mengumpulkan nasi sisa untuk peternak babi.
Ana menegaskan bahwa David tidak terlibat dalam tawuran tersebut dan hanya kebetulan berada di lokasi untuk mengambil ponsel yang digadaikan. Namun, nasib malang menimpanya ketika ia menjadi sasaran kekerasan geng motor tersebut.
Kematian David Martua Nainggolan menimbulkan keprihatinan luas di masyarakat Medan.
Kapolrestabes Medan, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak, mengimbau masyarakat untuk tidak terlibat dalam tawuran dan segera melaporkan aktivitas geng motor kepada pihak berwajib.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk menindak tegas pelaku kekerasan dan terus memburu para tersangka yang masih buron.
Kronologi Kejadian Pembacokan Tragis oleh Geng Motor di Medan
- Pada Senin dini hari, 13 Oktober 2025, sekitar pukul 02.00 WIB, sekelompok remaja yang tergabung dalam geng motor Tongkrongan Geroja Medan dan Kriminal Khusus Kecil berkumpul di Gang Terong, Medan Tembung.
- Mereka membawa senjata tajam dengan niat melakukan tawuran melawan pemuda setempat di sekitar rel kereta api.
- Sekitar pukul 03.00 WIB, kelompok pelaku bergerak menuju lokasi sekitar rel kereta api. Di sana, mereka melihat korban, David Martua Nainggolan (26), juga ada keluar seorang pria bernama Berry dari dalam gang.
- Berry kemudian mengambil batu dan melemparkannya ke arah kelompok pelaku sebelum melarikan diri.
- David yang sedang mengendarai becak barangnya dianggap sebagai teman Berry oleh para pelaku. Meskipun David tidak ikut dalam tawuran dan hanya berniat mengambil ponsel yang digadaikan, ia menjadi sasaran kekerasan.
- Pelaku utama, RJ (18), membacok David dua kali di bagian perut menggunakan celurit sepanjang 2 meter.
- Dua pelaku lainnya, WH (16) dan PH (14), turut menggertak korban dengan senjata tajam dan terlibat dalam tawuran.
- Setelah melakukan pembacokan, para pelaku melarikan diri. David sempat dibawa oleh temannya ke rumah sakit terdekat, namun nyawanya tidak tertolong dan ia meninggal dunia.
- Polisi menerima laporan dari keluarga korban dan melakukan penyelidikan. WH dan PH ditangkap pada 14 Oktober 2025 di Medan Tembung, sementara RJ berhasil ditangkap pada 15 Oktober 2025 di Tangerang setelah sempat melarikan diri.
- Saat ini, ketiga pelaku telah ditahan, dan polisi masih memburu empat pelaku lainnya yang terlibat dalam kejadian tersebut.
- Keluarga korban, Ana Sitorus, menyatakan bahwa David adalah anak baik yang tidak terlibat dalam tawuran dan hanya mencari nasi sisa untuk membantu ibunya.
(*/Tribun-medan.com)
Baca juga: Anggota Geng Motor yang Aniaya David Nainggolan hingga Tewas Ditangkap, Sempat Kabur ke Tangerang
Baca juga: David Nainggolan Jadi Korban Tewas Salah Sasaran Insiden Tawuran, Polisi Akhirnya Tangkap 2 Pelaku
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.