Berita Viral

PERCAYA DIRI MEGAWATI di Seminar KAA: Aku Pintar, Anak Presiden, Cantik, dan Banyak yang Naksir

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri percaya diri menyebut sebagai wanita yang nyaris sempurna. 

TRIBUNNEWS
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyindir adanya sosok yang ingin menggantikan posisinya sebagai pemimpin partai. 

TRIBUN-MEDAN.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri percaya diri menyebut sebagai wanita yang nyaris sempurna. 

Ia menceritakan bahwa dirinya orang yang pintar, cantik, anak presiden, dan banyak yang suka sewaktu muda.  

"Kalau aku kan punya semua. Aku pintar, anak presiden, wis ngono ayu (sudah gitu cantik), akeh sing naksir (banyak yang naksir)," ujar Megawati dalam seminar internasional peringatan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Museum Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11).

Presiden Kelima Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri juga melontarkan gagasan pembentukan “Konferensi Asia–Afrika Plus” (Asia–Africa Plus Conference).

Gagasan itu disampaikannya saat menyampaikan pidato kunci dalam seminar internasional bertema Commemorative Seminar Of The 70th Anniversary Of The 1995 Bandung Asian-African Conference ‘Bung Karno In A Global History’ di Auditorium Soekarno, di Kompleks Makam Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025).

Acara itu turut dihadiri oleh akademisi dan delegasi dari 32 negara.

 "Saya mengusulkan pentingnya penyelenggaraan ‘Konferensi Asia–Afrika Plus’ — sebuah forum lanjutan dalam format yang lebih luas, mencakup negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin," ujar Megawati.

"Forum ini diharapkan menjadi wadah permanen bagi negara-negara Global South untuk membangun masa depan bersama, yang bebas dari ketimpangan, hegemoni, dan ketidakadilan struktural global," sambungnya.

PDIP menyatakan tidak menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo Subianto. Hal ini diumumkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Kongres VI PDIP di Bali Nusa Dua Convention Center, Sabtu (2/8/2025).
PDIP menyatakan tidak menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo Subianto. Hal ini diumumkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Kongres VI PDIP di Bali Nusa Dua Convention Center, Sabtu (2/8/2025). (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)

Gagasan “KAA Plus” ini menegaskan semangat Bandung 1955 dalam konteks abad ke-21. 

 Bila enam dekade lalu KAA mempersatukan negara-negara yang baru merdeka melawan kolonialisme, kini Megawati menyerukan solidaritas baru untuk menghadapi ketimpangan ekonomi, hegemoni teknologi, dan dominasi geopolitik.

"Jika pada 1955 Bung Karno dan para pemimpin dunia ketiga mampu mengguncang tatanan kolonial, maka pada abad ke-21 kita juga mampu mengguncang tatanan digital dan ekonomi yang tidak adil," tegas Megawati.

Diketahui, seruan ini sejalan dengan tren global soal negara-negara Global South kini semakin memperkuat koordinasi lewat forum seperti BRICS Plus, G77 + China, dan Non-Aligned Movement Revival. 

Namun, forum yang menyatukan Asia, Afrika, dan Amerika Latin secara permanen belum ada. Ide “KAA Plus” menjadi langkah diplomasi strategis untuk mengisi ruang itu.

Megawati menekankan bahwa arsitektur global saat ini masih timpang. 

Menurut data World Bank (2025), 84 negara Global South menampung lebih dari 75 persen populasi dunia, tetapi hanya menguasai sekitar 37 persen PDB global. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved