Berita Viral

Nasib Pelda Christian yang Kehilangan Anaknya Prada Lucky, Kini Diproses Dugaan Langgar Etik Militer

Pelda Christian yang kehilangan anaknya Prada Lucky, kini hadapi konsekuensi usai dilaporkan terkait dugaan pelanggaran etik institusi militer.

Editor: Salomo Tarigan
Kolase/Tangkapan layar FB @Pilipus Bangngu
DIANIAYA SENIOR - (kiri) Pelda Christian Namo, ayah Prada Lucky kini menghadapi masalah dugaan peanggaran etik TNI. Sebelumnya anaknya Lucky tewas diduga dianiaya senior. 

Jika kejahatan tersebut dilakukan dalam dua atau lebih kondisi seperti ayat (3) nomor 1 s.d. 5, maka maksimum ancaman pidana ditambah dengan setengahnya. 

Apabila perintah itu mengenai gerakan nyata terhadap musuh atau pemberantasan bahaya laut/udara secara seketika, pelaku diancam dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau sementara maksimum dua puluh tahun. 

Proses Hukum Tewasnya Prada Lucky 

Hendro juga membantah informasi yang menyebut bahwa Pelda Christian Namo tidak mendapat informasi menyangkut proses hukum terkait kasus kematian putranya.

Hendro mengungkapkan telah memberikan penjelasan kepada Christian terkait hal tersebut.

Ia menegaskan proses hukum terhadap kasus kematian Prada Lucky berjalan transparan dan sesuai ketentuan hukum militer yang berlaku.

Ia juga menyatakan terus memantau jalannya persidangan dan penegakan hukum dilaksanakan sesuai aturan.

"Jadi tidak benar kalau ada bilang, ayahandanya, Pelda Christian tidak mendapat informasi. Yang bersangkutan juga sudah saya panggil bahwa sekarang prosesnya ada di oditur militer, peradilan militer," ujar Hendro.

"Karena kita dari Korem tidak bisa mengintervensi. Berkas dari penyidik sudah disampaikan ke oditur militer. Sebagai pimpinan wilayah saya menekankan kepada seluruh komandan agar selalu memberikan jam komandan kepada satuannya agar hal ini tidak terjadi lagi," lanjutnya.

Ia juga meminta media massa selektif dalam memberitakan terkait kasus tersebut.

Hal itu agar tidak muncul perspektif negatif terhadap proses hukum yang sedang berjalan.

"Saya memohon kepada media agar lebih selektif dalam pemberitaan sehingga tidak menimbulkan perspektif negatif terhadap proses hukum yang sedang berjalan di Pengadilan Militer III Kupang," ujarnya

Update Terkait Kasus Tewasnya Prada Lucky

 Letda (Inf) Roni Setiawan, Komandan Peleton (Danton) Batalyon Yonif Teritorial Pembangunan/834 Wakanga Mere (Yonif TP/834/WM) Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), diperiksa sebagai saksi dalam persidangan kematian Prada Lucky Namo di Pengadilan Militer III-15 Kupang, Selasa (4/11/2025).

Ia mengungkapkan bahwa pemeriksaan terhadap Prada Lucky bermula dari perintah atasan untuk memeriksa ponsel anggota terkait dugaan judi online (judol).

Namun, pemeriksaan yang awalnya hanya untuk menelusuri aplikasi dan aktivitas judi online ini kemudian melebar ke ranah pribadi yang tidak termasuk dalam perintah resmi.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved