DI VATIKAN, Luhut Pandjaitan Tegaskan AI Bukan Monster, Melainkan Alat untuk Kesejahteraan Manusia

Dengan metode ini pendidikan merupakan alat untuk transformasi dan bukan hanya sebagai informasi.

AI dan Tanggung Jawab Moral

Dalam pidatonya yang dikutip dari siaran pers KBRI Takhta Suci Vatikan, Senin (16/11/2025), Luhut B Pandjaitan menekankan bahwa AI membawa janji besar dalam penemuan dan kreativitas, namun juga berpotensi memperlebar ketidakadilan jika tidak digunakan secara etis. 

Ia mengutip pesan Paus Fransiskus yang menegaskan bahwa teknologi tidak boleh merendahkan martabat manusia dan harus mendukung pembelajaran serta memperkuat hubungan antar manusia.

Luhut mengajak dunia untuk mengembangkan AI yang inklusif, melindungi martabat manusia, dan melestarikan identitas budaya.

Ia menegaskan bahwa AI harus memprioritaskan orang miskin dan rentan, serta harus diikuti dengan tindakan nyata, bukan hanya diskusi konferensi.

Indonesia, dengan pengalaman menerapkan metode GASING, menjadi contoh bagaimana teknologi dan pendidikan dapat bersinergi untuk kemanusiaan.

Luhut menegaskan, konferensi ini menjadi momentum penting untuk menegaskan bahwa AI adalah alat besar umat manusia yang harus tetap berada di tangan manusia, demi masa depan yang lebih adil dan berkeadaban.

(*/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan