Berita Viral

PILU Kakek Fresdi Samosir Ditabrak Mobil Angkut Sampah Saat Santai Ngopi, Sopir: Tiba-tiba Macet

Pemandangan Fresdi Samosir duduk di kursi kayu tepat di depan bengkelnya sambil menikmati kopi adalah rutinitas harian yang sangat melekat. 

Beta Misutra/TribunBengkulu.com
DITABRAK MOBIL SAMPAH - Kolase jenazah saat hendak dimakamkan (kiri) dan Bunyani, seorang imam masjid sekaligus tetangga dekat korban, Selasa (18/11/2025). Sosok Fresdi Samosir (65), seorang warga Kelurahan Pematang Gubernur, Kecamatan Muara Bangkahulu, tewas ditabrak mobil pengangkut sampah. 

TRIBUN-MEDAN.com - Pilu kakek Fresdi Samosir ditabrak mobil angkut sampah saat santai ngopi.

Kecelakaan tersebut terjadi di Kelurahan Pematang Gubernur, Kecamatan Muara Bangkahulu.

Saat itu kakek 65 tahun itu tengah asik mengopi di halaman bengkelnya, tempat ia biasa duduk santai sambil menikmati kopi.

Baca juga: KEBERADAAN AKBP B Polisi yang Temukan Dosen Untag Tewas Tanpa Busana di Hotel, Gelagatnya Disorot

Hal itu sudah menjadi rutinitasnya sehari-hari. 

Namun naas pada Selasa (18/8/2025), Kakek Fresdi justru ditabrak hingga tewas di depan bengkel miliknya sendiri sekitar pukul 13.30 WIB.

Riza Warni, menantu korban yang menjadi saksi langsung di lokasi kejadian menceritakan, kecelakaan bermula ketika sebuah mobil Toyota Kijang pikap pengangkut sampah melaju dari arah Bentiring menuju kawasan Universitas Bengkulu (Unib) Belakang.

Menurut Riza, saat itu situasi di bengkel sangat tenang, korban seperti rutinitas biasanya, sedang duduk di kursi dekat pintu bengkel sambil menyeruput kopi. 

Namun ketenangan itu berubah menjadi kecemasan hanya dalam hitungan detik ketika mobil pengangkut sampah tersebut kehilangan kendali dan meluncur ke arah posisi korban.

Baca juga: HUBUNGAN Pria yang Ditusuk Oknum TNI dengan Istri Pelaku Bukan Selingkuhan, Anak Kandung Buka Suara

"Tiba-tiba mobil itu langsung mengarah ke tempat duduk bapak, saat bapak sedang duduk ngopi disini," ungkap Riza Warni saat ditemui di rumah duka, Selasa (18/11/2025).

Akibat kecelakaan itu, korban mengalami luka yang sangat parah, terutama di bagian dada dan leher, luka tersebut diduga terjadi akibat tekanan kuat meja yang terdorong oleh tubuh mobil. 

Beberapa warga yang berada di sekitar lokasi langsung berusaha memberikan pertolongan pertama dan mengevakuasi korban ke mobil warga untuk dibawa ke rumah sakit.

Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu, namun setibanya di rumah sakit, tim medis menyatakan bahwa korban sudah tidak dapat diselamatkan.

DITABRAK MOBIL SAMPAH - Kolase jenazah saat hendak dimakamkan (kiri) dan Bunyani, seorang imam masjid sekaligus tetangga dekat korban, Selasa (18/11/2025). Sosok Fresdi Samosir (65), seorang warga Kelurahan Pematang Gubernur, Kecamatan Muara Bangkahulu, tewas ditabrak mobil pengangkut sampah.
DITABRAK MOBIL SAMPAH - Kolase jenazah saat hendak dimakamkan (kiri) dan Bunyani, seorang imam masjid sekaligus tetangga dekat korban, Selasa (18/11/2025). Sosok Fresdi Samosir (65), seorang warga Kelurahan Pematang Gubernur, Kecamatan Muara Bangkahulu, tewas ditabrak mobil pengangkut sampah. (Beta Misutra/TribunBengkulu.com)

"Kami sudah berusaha membawa beliau secepat mungkin, tapi saat sampai di RSHD beliau dinyatakan meninggal," kata Riza.

Jenazah almarhum langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan, prosesi pemakaman dilaksanakan pada hari yang sama, Selasa sore di TPU Yayasan Darusalam sekitar pukul 17.30 WIB, yang lokasinya tidak jauh dari rumah korban.

Pengakuan Sopir

Sopir mobil pengangkut sampah yang menabrak dan menewaskan seorang kakek di Kelurahan Pematang Gubernur, Kecamatan Muara Bangkahulu, mengaku kendaraan yang dikemudikannya mendadak kehilangan kendali akibat setir macet dan rem blong.

Mobil tersebut dikemudikan oleh Agus Satria (40), warga setempat yang sehari-hari bertugas mengangkut sampah di wilayah tersebut.

Tidak ada tanda bahaya sebelum mobil pengangkut sampah itu melaju tak terkendali ke arah teras bengkel.

Benturan keras pun tak terhindarkan dan membuat korban terpental hingga akhirnya dinyatakan tewas.

Kasubnit Gakkum Satlantas Polresta Bengkulu Ipda Yanto menjelaskan bahwa penyebab utama insiden diduga berasal dari kerusakan fatal pada kendaraan.

Baca juga: PENGAKUAN Helwa Makan Nasi Campur Air Usai Dinikahi Habib Bahar Disentil Pedas: Gak Masuk Akal

"Dari pemeriksaan awal, kami menemukan bahwa setir kendaraan tiba-tiba macet dan rem mobil tidak berfungsi, sehingga sopir tidak mampu mengendalikan arah maupun kecepatan mobil," ungkap Yanto, Rabu (19/11/2025).

Pihak kepolisian kini masih melakukan penyelidikan mendalam terkait kelayakan kendaraan pengangkut sampah tersebut.

Pemeriksaan teknis menyeluruh terhadap rem, sistem kemudi, dan bagian vital lainnya dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kerusakan.

"Kita masih dalami, jika ditemukan adanya kelalaian dalam perawatan kendaraan, kami akan memproses pihak terkait sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Yanto.

Sosok Fresdi Samosir

Di balik  kecelakaan tragis tersebut, tersimpan kisah mengenai rutinitas sederhana seorang pria pekerja keras yang akhirnya terenggut oleh takdir

Bagi warga sekitar, pemandangan Fresdi Samosir duduk di kursi kayu tepat di depan bengkelnya sambil menikmati kopi adalah rutinitas harian yang sangat melekat. 

Itu adalah kebiasaannya, sebuah ritual sederhana yang ia nikmati di tempatnya mencari rezeki. 

Sayangnya, kebiasan sederhana itu pula lah yang menjadi latar belakang dari kecelakaan tragis yang merenggut nyawanya.

Bunyani, seorang imam masjid sekaligus tetangga dekat korban, menjadi salah satu saksi yang cukup mengenal kepribadian almarhum.

Baca juga: Resep Avocado Sagoo, Olahan Alpukat Creamy Segar yang Bikin Ketagihan 

 Ia menuturkan bahwa Fresdi Samosir adalah pribadi yang baik dan jauh dari perilaku aneh-aneh.

"Sosok korban di mata tetangga dikenal baik dan tidak neko-neko. Beliau itu orangnya tenang, pendiam, dan tidak banyak omong," ungkap Bunyani, Selasa (18/11/2025).
Bunyani menambahkan bahwa meskipun pendiam, almarhum adalah sosok yang aktif dalam kegiatan sosial di masyarakat. 

Prilaku tersebut menunjukkan betapa korban adalah bagian integral dari komunitas warga yang ada di Kelurahan Pematang Gubernur, tempat tinggal korban.

"Aktif juga di masyarakat kalau ada acara di sini. Beliau selalu ikut berpartisipasi," kata Bunyani.

 


Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com 

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved