Berita Viral

KENAPA Dosen Levi Mau Kumpul Kebo Selama 5 Tahun dengan AKBP Basuki yang Sudah Berusia 56 Tahun?

Menurut pengakuan AKBP Basuki kepada penyidik Propam Polda Jateng, ia menjalin hubungan asmara dengan Levi sejak 2020.

Editor: AbdiTumanggor
Istimewa
AKBP Basuki akhirnya mengakui memang ada hubungan asmara dengan dosen Untag, Levi. Mereka pacaran sudah lima tahun sejak 2020. 

Terungkap Dosen Levi Kumpul Kebo dengan AKBP Basuki Sudah Selama 5 Tahun

Ringkasan Berita:
  • Levi (35) dosen di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang.
  • AKBP Basuki Punya Harta Rp94 Juta, Namun Ngaku Biayai Kehidupan hingga Kuliah S3 Dosen Levi.
  • AKBP Basuki Telah Dilakukan Penempatan khusus (patsus) Buntut Kematian Levi.
  • Basuki akan Ditahan Selama 20 Hari ke Depan, Terhitung sejak Rabu (19/11/2025).

 

TRIBUN-MEDAN.COM - Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto menyebut, ketika korban, dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang berinisial DLL (35) meninggal dunia, AKBP Basuki berada satu kamar dengan korban.

"Iya tahu (detik-detik Kematian). Jadi AKBP B ini adalah saksi kunci dari penyelidikan peristiwa pidana maupun kode etik ini,"ujar Kombes Artanto dalam keterangannya dikutip Sabtu (22/11/2025).

Fakta tersebut bertolak belakang dengan keterangan AKBP Basuki sebelumnya yang menyatakan bahwa dirinya mengetahui kematian korban pada siang hari.

Untuk mengungkap keterlibatan AKBP Basuki, Polda Jateng melakukan penyelidikan kasus dugaan pidananya. Polisi masih mengidentifikasi alat bukti yang ada seperti handphone dan laptop korban. 

Selian itu, meminta keterangan saksi lain di antaranya petugas hotel atau kostel. "Kami juga menunggu hasil autopsi korban nantinya akan kami gelar perkara untuk menentukan kasus ini ada unsur-unsur pidana atau tidak,"ungkap Artanto.

Saat ini, AKBP Basuki telah ditahan atau menjalani penempatan khusus (Patsus) selama 20 hari mulai 19 November hingga 8 Desember 2025. 

Penahanan AKBP Basuki, yang merupakan Kepala Subdirektorat Pengendalian Massa Dalmas Direktorat Samapta Polda Jateng itu melakukan pelanggaran berat yakni sudah berkeluarga tetapi masih menjalin hubungan dengan wanita lain.

AKBP Basuki telah mengakui bahwa dirinya memiliki hubungan asmara dengan dosen muda Untag Semarang tersebut.

Pengakuan itu disampaikan Basuki di hadapan penyidik Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Jateng.

"Iya, mereka ada hubungan itu (asmara) dan mereka tinggal satu rumah. Ini dibuktikan dari keterangan AKBP B saat dilakukan penyelidikan oleh Propam," ungkap Artanto.

"Pelanggarannya adalah yang bersangkutan tinggal dengan wanita tanpa ikatan perkawinan yang sah. Perbuatan AKBP B ini adalah merupakan pelanggaran kode etik yang berat karena menyangkut masalah kesusilaan dan perilaku di masyarakat," imbuh Artanto.

Hubungan itu, lanjut Artanto, sudah dijalani antara AKBP Basuki dengan korban sejak tahun 2020. Namun, keterangan itu baru sepihak dari Basuki.

"Untuk membuktikan keterangan itu, kami melakukan pemeriksaan kembali dan harus dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung. Sehingga kronologis ini benar-benar betul dapat kita runtut pasalan maupun kronologis awal komunikasi maupun hubungan asmara ini," jelasnya.

AKBP Basuki bakal menjalani sidang kode etik profesi Polri sebelum masa penahanannya habis. 

Kombes Artanto menyebut, sidang kode etik akan dilakukan secepatnya. "Karena ini merupakan pelanggaran etik maka sanksi terberat adalah di PTDH (Pemberhentian Dengan Tidak Hormat/dipecat)," ujarnya.

Dwinanda Linchia Levi alias DLL (35), dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, ditemukan tewas oleh AKBP Basuki di sebuah kamar hotel di Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11, Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 05.30 WIB. (Kolase Istimewa)
Dwinanda Linchia Levi alias DLL (35), dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, ditemukan tewas oleh AKBP Basuki di sebuah kamar hotel di Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11, Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 05.30 WIB. (Kolase Istimewa)

Pengakuan Rekan Levi Sesama Dosen

Kastubi, rekan Levi (35) sesama dosen di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang mengaku sempat memperingatkan korban karena menjalin hubungan dengan AKBP Basuki.

Kastubi mengatakan hubungan Levi dan AKBP Basuki sudah diketahui sejumlah dosen Untag Semarang. Sebab, Levi menyebut AKBP Basuki sebagai kekasihnya.

Kastubi mengaku meminta Levi agar berhati-hati sebab banyak informasi yang mengatakan ada oknum polisi kerap melakukan kekerasan terhadap orang terdekatnya.

"Levi bilang, polisi itu namanya Basuki, pangkat AKBP. Saya bilang, kalau itu pacarnya kok wajahnya tua. Almarhumah hanya tertawa," ujar Kastubi kepada TribunJateng.com, Jumat (21/11/2025).

"Saya tidak sengaja keceplosan pada Jumat (14/11/2025), saat bertemu di kantin kampus, bilang ke Levi agar hati-hati dengan pacarnya yang seorang polisi. Saya mengingatkan secara spontan karena banyak informasi, polisi melakukan tindakan kekerasan kepada orang terdekatnya," urai Kastubi.

Kastubi mengungkapkan, ia sudah mengetahui hubungan Levi dengan AKBP Basuki sejak awal 2024, ketika perwira polisi itu datang ke kampus.

Saat itu, kata Kastubi, AKBP Basuki membantu Levi menurunkan barang pribadinya selepas pulang dari luar kota karena acara fakultas. 

Kastubi menyebut juga ada rekan lainnya yang melihat Levi datang bersama AKBP Basuki. 

Ia kembali melihat sosok AKBP Basuki ketika menjemput Levi pada awal 2025, selepas pulang bertugas dari Bali.

"Polisi ini membantu membawa barang Levi. Pakai sepatu pantofel dinas dan seragam dinas. Tidak hanya saya yang melihat, tapi ada saksi lainnya," ungkap Kastubi.

Lebih lanjut, Kastubi mengaku sudah berulang kali memperingatkan Levi karena menjalin hubungan dengan AKBP Basuki.

Peringatan saat bertemu di kantin kampus merupakan yang kesekian kali dari Kastubi. Ia menuturkan, pernah memperingatkan Levi karena AKBP Basuki masih berstatus suami orang.

Namun, menurut Kastubi, Levi masih kekeh menjalin hubungan dengan Kasubdit Dalmas Direktorat Samapta Polda Jateng itu.

Kastubi mengaku tidak berniat memfitnah sosok almarhumah Levi melalui keterangannya. Ia hanya ingin menyampaikan fakta agar polisi mengusut tuntas kasus kematian korban. 

"Kata Levi, AKBP Basuki sudah pisah sama istri sahnya. Bukan cerai, tapi pisah (ranjang). (Saya) tidak ada maksud untuk menyudutkan atau memfitnah seseorang," katanya.

"Ketika polisi nanti tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban nanti harus mencari bukti lainnya melalui digital forensik dari data di handphone korban dan AKBP Basuki serta barang bukti lainnya," lanjut dia.

AKBP Basuki orang pertama kali temukan DLL dosen Untag tewas di kamar hotel, Senin (19/11/2025).
AKBP Basuki orang pertama kali temukan DLL dosen Untag tewas di kamar hotel, Senin (19/11/2025). (Tribunnewsbogor)

Penyebab Kematian

Levi ditemukan tewas dalam kondisi tanpa busana dan tergeletak di lantai di sebuah kamar kos hotel (kostel) di kawasan Gajahmungkur, Kota Semarag, Senin (17/11/2025).

Dari hasil pemeriksaan visum luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Levi. 

Menurut hasil autopsi yang disampaikan secara lisan, Levi meninggal karena mengalami pecah jantung akibat aktivitas berlebihan.

Meski demikian, pihak kepolisian masih menunggu hasil resmi dari autopsi Levi. "Sudah selesai autopsi. Belum dapat hasil tertulis," ujar Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio, Rabu (19/11/2025),

Dwi juga mengatakan pihaknya masih akan melakukan pendalaman terkait penyebab kematian Levi. 

"Masih pendalaman," ucapnya.

Menurut catatan medisnya, Levi memang diketahui sempat berobat ke rumah sakit di Telogorejo selama dua hari berturut-turut, yaitu 15-16 November 2025. Polisi pun mengungkap dugaan awal Levi tewas karena sakit.

"Penyebab kematian korban diduga karena sakit. Sebab, dua hari berturut-turut (15-16 November 2025), korban berobat ke Rumah Sakit Telogorejo, Semarang," ungkap Kapolsek Gajahmungkur, AKP Nasoir, Selasa (18/11/2025).

Namun, pihak keluarga menilai kematian Levi janggal. Sebab, kerabat Levi, Tiwi, mengaku mendapat kabar mengenai tewasnya korban cukup lama dari waktu jenazah ditemukan.

Levi ditemukan tewas pada Senin (17/11/2025) pukul 5.30 WIB, namun pihak keluarga baru mendapat kabar pada Senin petang.

Selain itu, wajah korban dalam foto ketika ditemukan tewas, sangat berbeda dari kondisi semasa hidup. 

"Informasinya keluar darah dari hidung dan mulut korban. Nah, ini yang  masih membuat keluarga korban merasa janggal atas kematian ini," ucap Tiwi, Selasa.

Dwinanda Linchia Levi alias DLL (35), dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, ditemukan tewas oleh AKBP Basuki di sebuah kamar hotel di Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11, Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 05.30 WIB. (Kolase Istimewa)
Dwinanda Linchia Levi alias DLL (35), dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, ditemukan tewas oleh AKBP Basuki di sebuah kamar hotel di Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11, Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 05.30 WIB. (Kolase Istimewa)

Baca juga: TERUNGKAP Jantung Levi Pecah karena Aktivitas Berlebihan di Kamar Hotel, AKBP Basuki Ditahan Propam

Baca juga: DIMANA Istri AKBP Basuki? 5 Tahun Kumpul Kebo Bareng Dosen Levi Ngaku Sudah Pisah Tapi Masih 1 KK

Sebelumnya diberitakan, seorang perempuan yang merupakan dosen muda di Untag Semarang berinisial DLL (35) ditemukan tewas di sebuah kamar hotel Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025) sekira pukul 05.30 WIB.

Kematian korban pertama kali dilaporkan oleh Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Basuki. 

Basuki bertugas di Direktorat Samapta Polda Jawa Tengah bagian Pengendalian Massa (Dalmas).

Kematian korban dinilai tidak wajar karena ditemukan bersama seorang oknum polisi yang menjadi saksi kunci dan ada di tempat kejadian perkara. Informasi yang dihimpun, korban meninggal dunia di kamar nomor 210 di hotel tersebut.

Korban ditemukan meninggal dunia dengan kondisi telanjang dengan tergeletak di lantai samping tempat tidur. Korban merupakan perempuan lajang yang sudah mengajar di Untag sebagai dosen hukum pidana.

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena sebelumnya membenarkan, ada anggota polisi di lokasi kejadian yang menemukan pertama kali korban. 

"Kami ambil keterangan polisi ini untuk mengetahui peristiwa kejadian ini," ujarnya kepada Tribun.

Terkait kondisi korban, lanjut Andika, hasil pemeriksaan visum luar tidak ada tanda-tanda kekerasan. Akan tetapi pihaknya melakukan autopsi (bedah mayat) terhadap tubuh korban supaya mengetahui penyebab pasti kematian korban. 

"Kami lakukan autopsi sedang berproses hari ini. Tujuannya agar memastikan kematian korban terutama kepada keluarga korban," ujarnya. 

DITAHAN PROPAM: Bidpropam Polda Jateng memeriksa AKBP Basuki terkait kasus kematian dosen muda Untag Semarang berinisial DLL (35). Ini disampaikan Kabidpropam Polda Jateng Kombes Pol Saiful Anwar (topi biru) di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Rabu (19/11/2025). KOLASE TRIBUNJATENG.COM/IWAN ARIFIANTO
DITAHAN PROPAM: Bidpropam Polda Jateng memeriksa AKBP Basuki terkait kasus kematian dosen muda Untag Semarang berinisial DLL (35). Ini disampaikan Kabidpropam Polda Jateng Kombes Pol Saiful Anwar (topi biru) di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Rabu (19/11/2025). (KOLASE TRIBUNJATENG.COM/IWAN ARIFIANTO)

AKBP Basuki Sempat Bantah Adanya Hubungan Asmara: Hanya karena merasa simpati sejak orangtua Levi meninggal

Dwinanda Linchia Levi alias DLL merupakan dosen di Untag yang ditemukan tewas tanpa busana di kamar sebuah hotel di Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (17/11/2025) sekira pukul 05.30 WIB.

Korban pertama kali ditemukan AKBP Basuki yang bertugas di Ditsamapta Polda Jawa Tengah, berada di lokasi saat kejadian.

Hubungan polisi berusia 56 tahun yang bertugas di Direktorat Samapta Polda Jateng itu dengan Levi menjadi perhatian.

Sebelumnya pada Rabu (19/11/2025), AKBP Basuki (56) mengaku sedang mendampingi Levi karena kondisinya yang disebut menurun sejak sehari sebelumnya, Minggu (16/11/2025). Hal itu membuat dirinya berada di dalam kamar 201 tersebut.

Perwira yang bertugas di Ditsamapta Polda Jawa Tengah itu menyebut, Levi sudah lama bermasalah dengan tekanan darah dan kadar gula tinggi. Menurut dia, Levi sempat muntah-muntah pada Minggu (16/11/2025) sore. “Saya antar ke rumah sakit dulu. Terakhir saya lihat, dia masih pakai kaus biru-kuning dan celana training,” ujar Basuki kepada wartawan.

Ia mengaku terkejut saat mendapati Levi tergeletak tanpa busana keesokan hari, dengan mengeluarkan darah dari hidung dan mulut. Basuki berdalih kondisi itu dipicu reaksi tubuh menjelang kematian. 

Ia menyatakan tidak ada hubungan asmara, dan mengaku mengenal Levi hanya karena rasa simpati sejak orangtua Levi meninggal dunia. Bahkan, Basuki mengatakan sempat membiayai proses wisuda doktor Levi. “Saya sudah tua. Tidak ada hubungan seperti yang orang pikirkan,” ujarnya.

(*/Tribun-medan.com)

Artikel telah tayang di TribunJateng.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved