Bupati Franc Tumanggor Dukung Pengembangan Ternak Ayam Kampung Pedaging di Siempat Rube II

Desa Siempat Rube II, Kecamatan Siempat Rube, kini tengah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan dalam sektor peternakan ayam kampung pedaging. 

Ringkasan Berita:

• Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor, kunjungi BUMDes Nduma Karina
• Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Nduma Karina kembangkan ratusan ayam kampung pedaging
• Ratusan ayam kampung pedaging siap mulai dipasarkan. Peluang dan harapan untuk masyarakat lokal
• Berharap ada penampung yang dapat menerima ayam dalam jumlah besar sekaligus

TRIBUN-MEDAN.Com - Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Nduma Karina, ratusan ayam kampung pedaging telah berhasil dibudidayakan dengan baik dan siap dipasarkan.

Keberhasilan ini tidak lepas dari pengelolaan yang profesional di bawah arahan Direktur BUMDes, Jakkop Padang, yang memastikan ayam-ayam tersebut tumbuh sehat dan berkualitas.

Ayam kampung merupakan salah satu komoditas yang sangat diminati di Kabupaten Pakpak Bharat. 

Selain dikonsumsi oleh masyarakat sehari-hari, ayam kampung juga memiliki nilai penting dalam berbagai acara adat yang sering digelar di daerah tersebut.

Hal ini menjadi alasan utama BUMDes Nduma Karina memilih untuk mengembangkan ternak ayam kampung sebagai komoditas unggulan.

Menurut Jakkop Padang dalam keterangannya dikutip Kamis (23/10/2025), saat ini ayam-ayam hasil peternakan sudah mulai dipasarkan. 

Ia berharap ada penampung yang dapat menerima ayam dalam jumlah besar sekaligus, sehingga kandang bisa segera dikosongkan dan dibersihkan untuk persiapan pengisian bibit ayam baru.

Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi, serta menjaga kualitas ayam yang dipasarkan.

Dukungan Pemerintah

Kepala Desa Siempat Rube II, Drs. Alparet Padang, menegaskan bahwa pengembangan ternak ayam kampung ini merupakan langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan lokal sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

Ia yakin bahwa produk ayam kampung dari desa ini akan selalu laku di pasar karena permintaan yang terus meningkat.

Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor, saat mengunjungi BUMDes Nduma Karina, memberikan dukungan penuh terhadap usaha ini.

Ia berpesan agar unit usaha milik masyarakat desa ini terus dijaga dan dikembangkan.

Saat ini, BUMDes memelihara sekitar 500 ekor ayam kampung, dan rencananya jumlah ini akan ditingkatkan menjadi 700 hingga 1.000 ekor.

Bupati juga mengaitkan perkembangan ini dengan program Makan Bergizi dan Seimbang (MBG) yang dicanangkan pemerintah.

Dengan meningkatnya kebutuhan ayam pedaging, BUMDes di seluruh desa diharapkan dapat menjadi mitra dalam penyediaan bahan baku seperti sayuran, ikan, telur, dan ayam. Hal ini diyakini akan meningkatkan pendapatan masyarakat secara signifikan.

Tantangan dan Peluang ke Depan

Pengembangan ternak ayam kampung di Siempat Rube II bukan tanpa tantangan.

Pengelolaan yang baik, ketersediaan pakan berkualitas, serta akses pasar yang luas menjadi faktor kunci keberhasilan. 

Namun, dengan dukungan pemerintah dan semangat masyarakat, peluang untuk mengembangkan usaha ini sangat besar.

Selain memenuhi kebutuhan lokal, pengembangan ternak ayam kampung juga berpotensi membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Dengan manajemen yang tepat, BUMDes Nduma Karina dapat menjadi contoh sukses pengembangan usaha peternakan berbasis komunitas yang berkelanjutan.

Pengembangan ternak ayam kampung di Desa Siempat Rube II melalui BUMDes Nduma Karina merupakan langkah strategis yang menjanjikan bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan pengelolaan yang profesional, usaha ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat luas bagi warga desa dan sekitarnya.

Ke depan, penguatan kemitraan, peningkatan kapasitas produksi, dan pengembangan pasar menjadi fokus utama agar potensi besar ternak ayam kampung ini dapat dimanfaatkan secara optimal.

Semangat gotong royong dan inovasi menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan desa yang mandiri dan sejahtera melalui sektor peternakan ayam kampung.

(*/Tribun-medan.com)