PDI Perjuangan Sumut

Gotong Royong DPD PDIP Sumut Bantu Petani, Rapidin Bawa Benih Jagung ke Petani Kecil di Muara

Kamis (9/10/2025), Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara, Rapidin Simbolon, kembali menapaki tanah merah Desa Baribani Aek, Kecamatan Muara. 

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Rapidin Simbolon, menyerahkan benih jagung Pioner 32 Singa kepada petani di Desa Baribani Aek, Muara, Taput, Kamis (9/10/2025) didampingi Wakil Bupati Toba 2020-2024 Tonny Simanjuntak, dan Sutrisno Pangaribuan Fungsionaris PDIP Sumut serta Jimmy Tambunan Legilator PDIP Taput. Kegiatan ini digelar dalam rangka Hari Tani Nasional 2025 sebagai wujud gotong royong partai marhaen di tengah keterbatasan fiskal negara. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MUARA-Di tengah kabar defisit fiskal nasional, semangat gotong royong tak padam di ladang-ladang Tapanuli Utara.

Kamis (9/10/2025), Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara, Rapidin Simbolon, kembali menapaki tanah merah Desa Baribani Aek, Kecamatan Muara. 

Bersama Legislator PDIP Taput Jimmy Tambunan, fungsionaris PDIP Sumut Sutrisno Pangaribuan, dan mantan Wakil Bupati Toba 2020–2025, mereka membagikan benih jagung unggul Pioner 32 Singa kepada petani setempat.

Bukan seremoni di kota, melainkan langkah kaki ke pelosok dan dusun terpencil. “Kami datang bukan hanya berhenti di ibukota kecamatan.

Kami menembus dusun-dusun di mana marhaen sejati bekerja tanpa pamrih,” ujar Rapidin, menegaskan semangat kunjungan yang lebih mirip gerakan ketimbang sekadar distribusi bantuan.

Di hadapan petani, Rapidin menyadari bahwa negara tengah berhitung cermat menghadapi defisit.

Namun, katanya, di tengah keterbatasan itulah jiwa gotong royong diuji.

“Kalau fiskal negara defisit, jangan sampai semangat rakyat ikut defisit,” ujarnya disambut tepuk tangan petani yang menunggu giliran menerima karung benih.

Secara matematis, 6 ton benih Pioner 32 yang dibagikan hari itu cukup untuk menggarap 400 hektare lahan dengan kebutuhan 15 kilogram per hektare.

Bila tiap hektare menghasilkan rata-rata 6 ton jagung kering, total panen bisa mencapai 2.400 ton atau 2,4 juta kilogram.

Dengan harga jual Rp6.000 per kilogram, nilai produksi petani berpotensi menyentuh Rp14,4 miliar.

Itu belum termasuk efek berantai ekonomi desa warung yang kembali hidup, pasar yang ramai, dan roda tani yang terus berputar.

Gerakan kecil itu menjadi simbol besar bahwa kemandirian pangan dimulai dari sebutir benih, dari tangan-tangan petani yang tak pernah menyerah pada musim maupun kebijakan.(Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved