PDI Perjuangan Sumut
Bersama Masinton, Ketua DPD PDIP Sumut Bantu Petani Kecil Tapteng yang Terabaikan: Bagi 450 Kg P-32
Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Drs. Rapidin Simbolon MM bersama Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu, Plt Ketua DPC PDIP
TRIBUN-MEDAN.COM, TAPTENG-Setelah tiga hari menyeberang pulau di Kepulauan Nias, Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara yang juga Anggota Komisi XIII DPR RI Drs. Rapidin Simbolon MM tidak memilih beristirahat.
Senin (13/10/2025), di bawah terik matahari Tapanuli Tengah, ia justru menempuh perjalanan berjam-jam menuju pedalaman Kolang, Sosorgadong, dan Desa Pasaribu Tobing.
Jalan tanah yang sempit, lembab, dan berliku tidak menyurutkan langkahnya. Di ujung jalan itu, para petani sudah menunggu.
Mereka menunduk bukan karena lelah, melainkan karena rasa segan, jarang pejabat datang sejauh ini.
“Saya datang bukan untuk kampanye ya,"ujar Rapidin berseloroh dan langsung disambut tawa para ptetani di Desa Pasaribu Tobing.
"Kami hanya memastikan PDIP berdiri di barisan petani,” ujar Rapidin di tengah hamparan ladang Kolang Nauli. Suaranya tegas, matanya menatap tajam.
Di sisi Rapidin berdiri Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu, Plt Ketua DPC PDIP Tapteng Sarma Hutajulu SH, serta fungsionaris PDIP Sumut Sutrisno Pangaribuan dan para legislator PDIP Tapteng.
Mereka tidak datang membawa janji, tetapi membawa benih secara harfiah dan ideologis.
Hari itu, benih jagung Pioner 32 diserahkan langsung kepada ratusan petani kecil.
Dari 450 paket bibit, setiap petani mendapat 1,5 kilogram cukup untuk menanam di lahan-lahan sempit yang menjadi sumber hidup keluarga mereka.
“Untuk menanam satu hektar cukup 15 kilogram benih, hasilnya bisa 7 sampai 8 ton,” jelas Rapidin.
“Bayangkan jika 30 hektar yang kami bantu ini berhasil panen, nilainya bisa menembus lebih dari satu miliar rupiah. Semua untuk petani kecil, bukan untuk yang punya ratusan hektare,"kata Bupati Samosir periode 2016-2020 ini.
Rapidin menegaskan, bantuan itu bukan proyek pemerintah.
“Keuangan negara sedang defisit, APBD banyak terpotong. Tapi kami tak mau diam. PDIP bergerak secara gotong royong, memastikan rakyat kecil tidak kehilangan harapan.”
Di sebuah sudut ladang, seorang tokoh bermarga Pasaribu menahan haru.
“Baru kali ini ada anggota DPR RI datang ke kampung kami,” katanya lirih.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.