PDI Perjuangan Sumut
Ketua DPD PDIP Sumut Buka Dialog Publik di Medan, Gaungkan Perlawanan Anak Muda atas Budaya Instan
Ketua DPD PDIP Sumut Drs Rapidin Simbolon MM membuka Dialog Publik bertajuk “PDI Perjuangan di Mata Anak Muda Harapan dan Tantangan.
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN-Di ballroom Hotel Polonia, Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara Drs Rapidin Simbolon MM membuka Dialog Publik bertajuk “PDI Perjuangan di Mata Anak Muda Harapan dan Tantangan”, Selasa (18/11/2025).
Menurut Rapidin, Forum ini diposisikan bukan sekadar ajang diskusi, melainkan seperti ditegaskan Rapidin.
"Ini sebuah upaya merajut kembali kedekatan partai berlambang banteng itu dengan anak muda yang kini hidup di tengah pusaran dunia serbadigital dan budaya serbainstan,"ujar Anggota Komisi XIII DPR RI ini.
Dalam dialog publik ini, hadir pula sosok muda yang belakangan sering muncul di televisi dan platform digital, Aryo Seno Bagaskoro dari Taruna Merah Putih.
Temasuk Narsum Gen Z berusia 17 tahun Sharon ZJ Simbolon, putri remaja Indonesia Pendidikan 2025 dan Putri Remaja Sumut 2025.
Beberapa tokoh pusat juga akan hadir memberi bobot acara. Nama-nama seperti Adian Napitupulu dan Dedi Sitorus, figur yang akrab dalam sejarah aktivisme dan parlemen, disambut hangat oleh peserta.
"Keduanya dipanggil sebagai “banteng perantauan” yang pulang ke tanah asal aura metaforis yang meluncur dari podium dan memancing tawa kecil para hadirin. Biar kambing di kampung sendiri, tapi banteng di perantauan,” ujar Ketua DPD, mengutip peribahasa Medan yang langsung disambut riuh.
Di depan mahasiswa, aktivis, dan undangan yang memenuhi ruangan, Ketua DPD mengingatkan bahwa perjalanan panjang PDI Perjuangan bertumpu pada semangat kaum muda.
Ia menyinggung kembali tahun 1927, ketika Soekarno baru berusia 26 tahun mendirikan PNI sebagai wadah perjuangan anak-anak muda melawan kolonialisme. “Semangat itu yang ingin kita hidupkan kembali,” ujarnya.
Ia kemudian menyambungkan garis sejarah itu dengan keberadaan tokoh-tokoh muda dari berbagai era dari Adian Napitupulu dan Masinton Pasaribu pada masa reformasi,
hingga generasi baru seperti Aryo Seno.
Dalam pidatonya, Ketua DPD menyinggung ancaman yang ia sebut sebagai “budaya instanisme cara pandang serbacepat yang mengikis ketangguhan mental anak muda.
Ia menyebut kasus anak-anak muda yang pergi ke Kamboja demi uang cepat dan justru terjebak dalam lingkaran perdagangan orang, hingga fenomena mencari ketenaran melalui cara-cara yang mengorbankan harga diri.
“Jika ini dibiarkan, negara ini kehilangan masa depan,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa anak muda harus kembali pada semangat agent of change, bukan agent of cengeng, sambil mengutip wejangan Bung Karno anak muda harus memiliki kesabaran revolusioner.
Ketua DPD kemudian memaparkan langkah-langkah konkret yang ditempuh PDI Perjuangan untuk menyiapkan generasi penerus.
| Ketua DPD PDIP Sumut Kembali Menyapa Marhaen, Bawa Benih Jagung P-32 Untuk Petani Kecil Desa Gurgur |
|
|---|
| Rapidin Dorong Pemuda Samosir Sadar HAM Lewat P5HAM: Hak Asasi Melekat Sejak Lahir |
|
|---|
| 383 Pelajar di Samosir Terima Beasiswa dari Ketua DPD PDIP Sumut, Total Rp340.800.000 |
|
|---|
| 1 Hari 2 Kabupaten: Rapidin Bawa Beasiswa untuk 877 Pelajar di Toba dan Taput, Total Rp 430.850.000 |
|
|---|
| Setelah 635 Pelajar di Toba, Hari yang Sama Ketua DPD DPIP Sumut Serahkan 242 Pelajar di Taput |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Selfi-di-panggung.jpg)