Berita Olahraga

Utamasia Kembali Gelar Kursus Pelatih Lisensi C, Targetkan Lahirkan Pelatih Berkualitas untuk Sumut

Lisensi C merupakan jenjang penting bagi calon pelatih untuk dapat membina atlet di level kompetitif, khususnya pada pemain usia muda.

Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/APRIANTO TAMBUNAN
KURSUS PELATIH-Foto bersama peserta kursus pelatih lisensi D gelombang pertama yang digelar Utamasia bersama Asprov PSSI Sumut, di Aula Dinas Pertanian Pemprovsu, pada April lalu. Utamasia kini bersiap menggelar Kursus Kepelatihan Lisensi C PSSI Diploma pada 24–25 November dan 7 Desember 2025 mendatang di Lapangan Bocah Junior Medan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pelatih sepak bola di Sumatra Utara terus digalakkan Akademi Utamasia.

Setelah sebelumnya sukses menggelar berbagai program lisensi kepelatihan, Utamasia kini bersiap menggelar Kursus Kepelatihan Lisensi C PSSI Diploma pada 24–25 November dan 7 Desember 2025 mendatang di Lapangan Bocah Junior Medan.

Program pelatihan ini diselenggarakan bekerja sama dengan Asprov PSSI Sumut sebagai bentuk kontribusi nyata dalam proses pembinaan sepak bola di daerah.

Lisensi C merupakan jenjang penting bagi calon pelatih untuk dapat membina atlet di level kompetitif, khususnya pada pemain usia muda.

Founder Akademi Utamasia, Donny F Siregar mengatakan bahwa penyelenggaraan kursus ini merupakan jawaban atas permintaan yang tinggi dari pelaku sepak bola di daerah.

Menurutnya, banyak pelatih dan mantan pemain yang ingin meningkatkan kompetensi agar dapat memberi kontribusi lebih besar dalam pembinaan usia dini.

“Banyak permintaan agar Utamasia menggelar kursus lisensi C ini, akhirnya kita gelar. Karena memang kebutuhan mereka juga,” ujar Donny kepada Tribun Medan, Selasa (4/11/2025).

Pada kegiatan ini, panitia menyediakan kuota sebanyak 26 peserta. Para calon pelatih akan menjalani proses pembelajaran teori dan praktik intensif, dipandu instruktur berlisensi dan pengajar resmi PSSI.

Untuk mengikuti kursus, peserta dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 6,5 juta. Investasi biaya tersebut dinilai sepadan mengingat lisensi C menjadi syarat wajib bagi pelatih yang ingin berkiprah di kompetisi resmi dan membina klub usia muda secara profesional.

“Artinya semakin banyak pelatih bisa kita jangkau. Kita butuh banyak pelatih khususnya di level usia dini untuk melatih di SSB masing-masing daerah,” sebut mantan pemain Persijap Jepara itu.

Lebih lanjut, Donny menjelaskan bahwa salah satu persoalan utama sepak bola Sumut saat ini adalah kurangnya pelatih dengan kompetensi dan lisensi resmi.

Padahal, pemain berkualitas tidak hanya lahir dari bakat, tetapi juga dari tangan pelatih yang memahami filosofi permainan modern, metode latihan, serta manajemen tim.

“Yang paling penting itu SDM pelatih. Pelatih adalah sosok terpenting dalam pembentukan pemain hebat. Jadi jalan satu-satunya adalah meningkatkan SDM melalui kursus lisensi,” tegasnya.

Donny percaya bahwa perubahan besar tidak akan terjadi jika pembinaan tidak dimulai dari dasar.

Karena itu, Utamasia terus mendorong terciptanya lingkungan latihan yang lebih profesional, khususnya di sekolah sepak bola (SSB).

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved