Sumut Terkini

Kepsek SD Negeri di Sidikalang Dilaporkan ke Polda, Diduga Fitnah Yayasan yang Berikan Les Gratis

Kemudian ada juga pengerusakan fasilitas sekolah seperti tempat cuci tangan, dan bahkan ubin di kamar mandi sekolah.

Internet
ILUSTRASI Kepala Sekolah 

TRIBUN-MEDAN.COM, SIDIKALANG- Seorang oknum kepala sekolah dasar di Desa Huta Rakyat Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi ke Polda Sumut usai dituding melakukan fitnah kepada Yayasan Bina Generasi Dairi Cinta Tanah Air (YRM) Dairi, Selasa (26/8/2025).

Sebagai informasi, Yayasan CRM Dairi membuka les tambahan kepada para anak-anak yang kurang mampu secara gratis di SD Negeri tersebut.

Redi Antonius Nababan, selaku pendiri dari YRM Dairi mengaku sangat keberatan atas fitnah yang dilayangkan oleh oknum kepala sekolah berinisial MS itu kepada pihaknya.

Salah satu fitnah yang dilayangkan adalah pembongkaran kelas dan aksi pencurian berupa cat, kuas, dan celengan kelas yang dilakukan oleh anak didiknya.

"Pernyataan itu sangat tidak kami terima bang karena sudah merusak citra dan nama baik kami dan juga anak-anak ," ujarnya.

Selain itu, pihak sekolah juga menuduh bahwa para siswa dihukum dengan cara yang kasar seperti diseret dengan mobil.

"Kalau memang benar ada kami lakukan, saya pasti orangtua si anak yang akan melaporkan kepada Polisi. Tapi sampai sekarang tidak ada laporan tersebut. Bahkan hasil visumnya pun tidak ada jika memang kami melakukan itu, " tegasnya.

Kemudian ada juga pengerusakan fasilitas sekolah seperti tempat cuci tangan, dan bahkan ubin di kamar mandi sekolah.

"Kalau wastafel itu bekas sewaktu masa Covid. Itupun terbuat dari kaleng. Sementara kalau pengerusakan, bagaimana anak - anak itu merusaknya, " katanya.

Terkait hal itu, aktivitas pembelajaran les gratis tersebut kini sudah dihentikan. Pasalnya, pihak sekolah meminta agar les yang sudahh berjalan 2 tahun itu dihentikan.

"Kami melihat ada unsur pengusiran. Namun jangan lah sampai membuat fitnah. Kami memang awalnya meminta izin melalui telfon saja, " tambahnya.

Saat ini proses belajar mengajar di tempat les tersebut hanya melalui online, dan bahkan Redi mendatangi langsung rumah para murid - muridnya untuk proses belajar mengajar.

"Kegiatan ini kami buat untuk membantu pemerintah juga dalam aspek pendidikan. Para orangtua murid pun sangat senang, karena ada les gratis. Bayangkan kalau kita les di tempat luar, yang biayanya cukup mahal. Sementara latar belakang anak - anak kita bukan dari keluarga yang mampu," tutup Redi.

(Cr7/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved