Sumut Terkini

Status Geopark Kaldera Toba Kembali Hijau, Berikut Hasil Sidang Konferensi Global Geopark Network

Dengan demikian Toba Caldera Geopark berhak menyandang predikat UGGp hingga empat tahun ke depan sebelum menjalani revalidasi ulang.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
Kominfo Samosir
Assesor UNESCO sambangi Samosir dalam rangka revalidasi geosite pada Rabu (23/7/2025) lalu. 

TRIBUN-MEDAN.com, PANGURURAN- Status Green Card (kartu hijau) kembali didapatkan Toba Caldera UGGp (UNESCO Global Geopark) dalam satus keanggotaannya dalam jaringan UNESCO Global Geopark.

Hal ini diunggah oleh Pemkab Samosir di laman media sosialnya.

Diterangkan, status Green Card tersebut diumumkan oleh Setsuya Nakada yang ditunjuk sebagai pimpinan sidang pada Sidang Komite Eksekutif ke-11 Konferensi Global Geopark Network di Kutralkura, wilayah La Araucania, Chile, pada pukul 11.00 waktu setempat, Sabtu (6/9/2025), atau sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, Minggu (7/9/2025).

Sidang Global Geopark Network dan Konferensi Internasional GGN berlangsung selama 5-12 September 2025 diikuti oleh delegasi dari ratusan negara, juga langsung dihadiri oleh General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark Azizul Kholis.

Dalam sidang yang merupakan perhelatan terbesar jaringan geopark sedunia ini, Indonesia berhasil mempertahankan 3 UGGp-nya sekaligus, yaitu Toba Caldera, Ciletuh- Palabuhan Ratu dan Rinjani.

Status green card merupakan penilaian tertinggi dalam keanggotaan UGGp.

Dengan demikian Toba Caldera Geopark berhak menyandang predikat UGGp hingga empat tahun ke depan sebelum menjalani revalidasi ulang.

GM BP Toba Caldera UNESCO Global Geopark Azizul Kholis menyampaikan, capaian green card ini merupakan kerja keras dan kolaborasi dari semua pihak.

Dukungan datang dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dan pemerintah daerah kawasan Kaldera Toba, serta tokoh masyarakat.

“Pencapaian ini kami harapkan menjadi momentum untuk memperkuat pengelolaan Kaldera Toba agar lebih baik lagi dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat lokal,"  kata Azizul, Minggu (7/9/2025).

Sebelumnya, Assesor UNESCO Prof. Jose Brilha (Portugal), dan Dr. Jeon Yongmun (Korea Selatan) mengunjungi sejumlah Geosite di Kabupaten Samosir, pada Rabu (23/7/2025).

Kunjungan ini merupakan hari kedua dalam rangkaian revalidasi status UNESCO Global Geopark (UGG) Kaldera Toba.

Kunjungan ini didampingi oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Utara, Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP TCUGGp), SAB, Asisten, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Samosir dan sejumlah OPD terkait.

Tiba di Samosir, tim assesor bergerak menuju Huta Siallagan yang merupakan bagian Geosite Ambarita-Tuktuk-Tomok.

Di tempat ini, tim assesor mendapat penjelasan tentang sejarah Huta Siallagan.

Selanjutnya, assesor menuju SMK Negeri 1 Simanindo di Kelurahan Tuktuk Siadong, untuk melihat sejauh mana upaya dalam meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya warisan geologi dan lingkungan sekitar, serta untuk mendorong partisipasi aktif dalam pelestarian geopark. 

Prof. Jose Brilha dalam kesempatan ini berpesan kepada siswa/i SMK Negeri 1 Simanindo agar terus mempelajari tentang geopark.

"Kalian tinggal di kawasan yang spesial, daerah kombinasi antara warisan budaya dan warisan geologi. Maka penting untuk mempelajari, memahami dan melindungi warisan ini kedepan", kata Prof Brilha.

Hal yang sama disampaikan oleh assesor Dr. Jeon Yongmun. Untuk membuat kawasan geopark ini lebih baik, maka penting memahami apa yang ada disekeliling kalian. Ini adalah tempat yang spesial, katanya.

Pada saat jamuan makan siang di Tabo Cottage, Tuktuk Siadong, Wakil Bupati Samosir Ariston Tua Sidauruk, SE, MM berkesempatan menyampaikan selamat datang kepada Tim Assesor UNESCO yang hadir.

"Atas nama masyarakat dan pemerintah, saya mengucapkan selamat datang di Samosir Negeri Indah Kepingan Surga, Titik Awal Peradaban Batak," ujar Wabup Ariston Sidauruk beberapa waktu lalu. 

'Kami ingin menyampaikan bahwa ada 16 geosite di kawasan Geopark Kaldera Toba, 5 diantaranya berada di Kabupaten Samosir dan 1 pusat informasi Geopark Kaldera Toba yang berlokasi di bahu Gunung Pusuk Buhit," sambungnya. 

Kelima Geosite tersebut jelas Ariston, adalah Geosite Tele- Efrata-Sihotang, Geosite Pusuk Buhit, Geosite Huta Tinggi Sidihoni, Geosite Simanindo- Batu hoda, dan Geosite Ambarita-Tuktuk-Tomok  yang kaya dengan warisan geologi dan budaya dan merupakan titik awal pertumbuhan pariwisata dan menjadi kawasan akomodasi perhotelan.

Ariston menyampaikan bahwa masyarakat dan pemerintah Kabupaten Samosir bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Pusat berkomitmen merawat serta melestarikan geo diversity, bio diversity dan culture diversty yang ada di kawasan Geopark Kaldera Toba untuk diwariskan kepada generasi berikutnya.

Selanjutnya, Tim Assesor bergerak ke Kampung Ulos Huta Raja di Desa Lumban Suhisuhi Toruan dan Pusat Informasi Geopark Kaldera Toba di Sigulatti.

(cr3/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved