Sumut Terkini
Dishub Sebut Banyak Jalan Rusak di Sumut Disebabkan Banyaknya Truk Bermuatan Berlebih
Moettaqin mengatakan, kapasitas besar dan muatan berlebih, mampu menampung beban angkutan yang melebihi kapasitas kendaraan.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Utara Moettaqin Hasrimi mengatakan, kelebihan muatan kendaraan truk berkapasitas besar menjadi salah satu penyebab jalan di Sumut menjadi sering rusak.
Moettaqin mengatakan, kapasitas besar dan muatan berlebih, mampu menampung beban angkutan yang melebihi kapasitas kendaraan.
Untuk itu kata Moettaqin, pihaknya akan fokus mencapai Zero Over Dimension Over Load (Odol) di tahun tahun berikutnya.
"Banyak jalan rusak di Sumut karena truk bermuatan lebih. Indikasi penyebab muatan berlebih bisa dilihat dari, penentuan tarif angkutan barang yang disepakati antara pemilik barang dengan pengusaha pengangkutan," jelasnya,
Selain itu, kata Moettaqin, di sisi lain ada biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak pengangkut barang seperti operasional lapangan yang bervariasi.
"Biaya bongkar, parkir tidak resmi hingga pungutan liar menjadi perhitungan untuk biaya tambahan," ucapnya.
Dijelaskannya, untuk menekan biaya operasional, pemilik barang maupun pengusaha pengangkutan bersepakat memuat bawaan dengan melanggar ketentuan batas maksimal atau kapasitas daya angkut kendaraan
"Termasuk juga dimensi atau ukuran bak yang memanjang ke belakang, untuk menghindari barang bertumpuk ke atas," terangnya.
Menurutnya komitmen untuk mengurangi Odol cukup sulit dilakukan para perusahaan logistik.
“Jadi ada modifikasi kendaraan oleh bengkel kendaraan tidak resmi yang tidak sesuai ketentuan,"tuturnya.
Dikatakannya, perusahaan logistik atau pemilik barang yang besar biasanya menggunakan sistem kontrak pihak ketiga dalam distribusinya.
"Untuk itu Dishub Sumut akan melaksanakan beberapa upaya dan rencana penanganan Odol," katanya.
Dikatakannya, tahun ini pemerintah menyusun rencana aksi, hingga langkah lanjut yang dikoordinir Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.
"Hal ini melibatkan Kemenhub, Kemenperin, Kemendag, Kemen-PU, Kemendagri, Kepolisian serta pemangku kepentingan lainnya, menuju Zero ODOL 2027," jelasnya.
Dikatakannya, Pemprov Sumut juga akan menekankan pentingnya sinergitas dan kolaborasi untuk bisa mengefektifkan rencana aksi penanganan Odol di seluruh kabupaten/kota.
"Di antaranya melalui isu keselamatan transportasi seperti sertifikasi karoseri dan bengkel umum, isu penanganan kendaraan ODOL seperti menyusun jaringan lintas angkutan barang, penataan kelas, pengawasan muatan barang di jalan provinsi dan kabupaten/kota serta penertiban perusahaan angkutan barang,"ucapnya.
Dikatakannya, setiap ruas jalan, baik nasional, provinsi dan kabupaten/kota punya kapasitas masing-masing.
"Karena itu kita juga akan terus mensosialisasikan kepada pengusaha agar memperhatikan kondisi muatan untuk tidak berlebihan. Karena itu menjadi penyebab jalan cepat rusak. Selain itu, kita juga akan melakukan pengembangan sistem pengawasan,” sebutnya.
(Cr5/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Bukan Industri, BI Siantar: 67,9 Persen Serapan Tenaga Kerja 8 Daerah Ini Justru di Sektor UMKM |
![]() |
---|
Tergerus Arus Sungai, Rumah Warga di Batubara Roboh Akibat Longsor |
![]() |
---|
Aliansi Horas Halak Hita Demontrasi Hari Ini, Berikut Tuntutannya |
![]() |
---|
IKA MSP USU Minta Civitas Akademik Tak Bangun Isu Provokatif soal Pemilihan Rektor |
![]() |
---|
21 Orang Dapat Jabatan Baru dari Bupati Deli Serdang termasuk 1 Camat, Berikut Nama-Namanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.