Pelaksanaan Pemilu Belum Sentuh Esensi, Prinsip LUBER Jurdil Semakin Jauh
Rifqi menyampaikan, pelaksanaan Pemilu seperti ini terlihat dari banyaknya praktek yang justru melemahkan demokrasi Indonesia.
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ketua Komisi II DPR RI Muhammad Rifqinizamy Karsayuda menilai, Pemilihan Umum (Pemilu) masih berjalan secara prosedural.
Politisi NasDem itu mengkritik pelaksanaan Pemilu kerap meninggalkan esensi dari pelaksanaan pesta demokrasi lima tahun sekali. Hal itu disampaikannya saat hadir dalam diskusi dengan Bawaslu Medan, Senin (6/10/2025).
"Pemilihan Umum kita masih bersikap prosedural, artinya pelaksanaan berdasarkan tahapan yang ada. Namun di sisi lain, asas demokrasi yang langsung, umum, bebas dan rahasia serta jujur dan adil semakin jauh," kata Rifqi.
Rifqi menyampaikan, pelaksanaan Pemilu seperti ini terlihat dari banyaknya praktek yang justru melemahkan demokrasi Indonesia.
Baca juga: Japorman Saragih: PDI Perjuangan Hadapi Tantangan Berat di Pemilu 2029
Misal meluasnya praktek politik uang yang masih masif terjadi. Menurutnya, corak Pemilu seperti ini perlu diatasi bersama.
"Secara kultur politik seperti ini semakin melemahkan demokrasi kita. Karena itu, tidak juga kalau hanya aturan yang diperbaiki namun juga merubah kultur masyarakat kita," ujar Rifqi.
Politik uang masih jadi ukuran keterpilihan sambung Rifqi, yang berdampak pada hasil Pemilu yang dilakukan secara langsung.
Dia pun menceritakan bagaimana sebulan lalu ketika masyarakat melakukan demo besar-besaran yang muncul karena merasa tidak puas dengan kinerja DPR.
"Rendahnya penghargaan terhadap gagasan dan transparansi adalah salah satu tantangan Pemilu kita. Apalagi adanya politik uang. Kemarin kami digeruduk karena dianggap berjarak dengan masyarakat. Kenapa itu bisa terjadi, salah satunya ya karena proses Pemilu," ujarnya.
Rifqi menyampaikan, hasil Pemilu mestinya menghasilkan kepemimpinan yang baik. Karenanya, Rifqi meminta agar Bawaslu bersama masyarakat terus melakukan penguatan untuk mengawasi sistem pemilihan yang baik ke depan.
"Karena itu perlu terus kita tingkatkan kesadaran bersama agar pemilihan umum kita semakin baik sehingga hasilnya juga baik," ujar Rifqi.
Ada pun diskusi dengan tema penguatan kelembagaan Badan Pengawasan Pemilihan Umum Kota Medan, diikuti oleh Forum Komunikasi Daerah, organisasi masyarakat, dan organisasi pemantau Pemilu.
Ngopi Sore di Tribun Medan, Ahmad Rofiq Optimistis PGB Lolos Pemilu 2029 |
![]() |
---|
Pemecatan Komisioner Bawaslu Berlanjut ke PTUN, Sartua Sampaikan Keberatan PAW |
![]() |
---|
Jimly Asshiddiqie Sebut Prabowo Marah ke MK Putuskan Pemilu Terpisah: Gak Usah Terlalu Serius |
![]() |
---|
Refleksi Ulang Tahun ke-12, Bawaslu Sumut Jadikan Fase Konsolidasi Perkuat Peran Pengawasan |
![]() |
---|
Gandeng Anak Muda dan Disabilitas, Bawaslu Buka Pendidikan Partisipatif di Sumut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.