Sumut Terkini

Dari Kampung Digital Kramat Gajah, Anak-Anak PAUD Annisa Belajar Mengenal Dunia dengan Aman

Sejak adanya internet dari program Kampung Digital, Nurjanah mulai mengintegrasikan video edukatif dalam kegiatan belajar.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HUSNA
KAMPUNG DIGITAL- Anak-anak PAUD Annisa di Desa Kramat Gajah, Kecamatan Galang, Deli Serdang, mengikuti pembelajaran berbasis digital yang dipandu guru. Melalui program Kampung Digital Komdigi, kegiatan belajar kini lebih interaktif dan mudah diakses berkat jaringan internet gratis di desa tersebut. 

Di usia yang masih dini, anak-anak diajarkan untuk menggunakan internet secara sehat dan bertanggung jawab.

“Kita ajarkan mereka, mana yang boleh ditonton, mana yang belum. Kalau di rumah pakai HP, kita minta orang tuanya dampingi,” katanya.

Bagi Nurjanah, teknologi bukan hanya urusan sekolah, tapi urusan keluarga.

Anak-anak PAUD Annisa kini mulai mengenal TikTok dan YouTube di rumah. Itu sebabnya, ia sering mengingatkan para orang tua agar tak lepas tangan.

“Anak-anak senang lihat video TikTok. Tapi kami selalu ingatkan orang tua untuk awasi dan arahkan,” tegasnya.

Setiap bulan, pihak sekolah mengadakan pertemuan kecil bersama wali murid membahas topik “penggunaan gawai sehat di rumah.”

Guru menjelaskan waktu layar maksimal, memilih konten sesuai usia, hingga cara melaporkan akun tidak pantas.

Menurut Nurjanah, pendampingan orang tua adalah bentuk kasih sayang di dunia digital.

“Kita tidak bisa larang teknologi, tapi kita bisa arahkan. Supaya anak-anak tumbuh pintar, bukan bingung,” ujarnya.

Keadilan Digital yang Mulai Terwujud

Program Kampung Digital Komdigi merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital yang diperluas sejak 2024 ke 400 desa di seluruh Indonesia.

Program ini bukan hanya menyediakan internet gratis, tapi juga mengadakan pelatihan literasi, keamanan siber, dan penguatan kapasitas masyarakat.

Berdasarkan data Komdigi 2025, sedikitnya 1,2 juta masyarakat desa telah mengikuti pelatihan digital dasar 40 persen di antaranya adalah anak-anak usia sekolah dan guru PAUD/TK.

Direktur Pemberdayaan Informatika Komdigi, Budi Arie Setiadi, menyebut Kampung Digital sebagai “pintu keadilan digital Indonesia.”

“Kampung Digital bukan hanya membangun jaringan, tapi menumbuhkan kesadaran. Anak-anak dan guru di desa harus menjadi bagian dari dunia digital yang aman dan produktif,” ujarnya dalam keterangan resmi, April 2025.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved