Sumut Terkini

Resmikan SPPG, Bupati Taput: Fokus pada Kualitas Gizi dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Ia sampaikan, asupan gizi siswa harus terpenuhi dengan baik guna menciptakan Generasi Emas 2045.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
KOMINFO TAPUT
Acara peresmian SPPG Marsiurupan ditandai dengan pengguntingan pita serta peninjauan langsung ke area dapur oleh Bupati JTP Hutabarat hari ini, Jumat (7/11/2025). Ia juga turut mencicipi menu makanan hari itu untuk memastikan kualitas dan cita rasanya. 

TRIBUN-MEDAN.com, TARUTUNG- Hari ini, Jumat (7/11/2025), Bupati Taput Jonius Hutabarat resmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Marsiurupan di Desa Hutabarat, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Taput.

‎Saat peresmian, ia tegaskan soal fokus utama soal kualitas gizi dan pemberdayaan ekonomi lokal. Ia juga menyampaikan, unit baru ini menambah jumlah SPPG di Kabupaten Taput.

"Peresmian ini menandai bertambahnya jumlah SPPG di Tapanuli Utara menjadi 21 unit yang beroperasi sebagai dapur sentral Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak-anak sekolah," ujar Jonius Hutabarat, Jumat (7/11/2025).

“Kehadiran SPPG Marsiurupan ini adalah wujud nyata kolaborasi kita untuk mewujudkan Asta Cita Presiden. Yang kita utamakan adalah kualitas makanan bergizi, bukan sekadar kuantitas," sambungnya.

Ia sampaikan, asupan gizi siswa harus terpenuhi dengan baik guna menciptakan Generasi Emas 2045.

Menurutnya, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan pelayanan gizi yang berkualitas dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Ia juga menyampaikan agar seluruh SPPG di Taput mengedepankan pemanfaatan potensi dan bahan pangan lokal.

"Saya titip pesan kepada SPPG Marsiurupan, manfaatkan dana yang akan berputar sekitar Rp 30 juta per hari ini untuk membeli hasil pertanian dan bahan pangan dari masyarakat sekitar," ujarnya.

"Tidak perlu belanja dari luar Pahae. Berdayakan petani, koperasi desa dan pelaku UMKM setempat agar ekonomi lokal ikut tumbuh,” terangnya.

Keberadaan SPPG menurutnya, harus memberikan dua dampak utama, yaitu pemenuhan gizi anak-anak serta penguatan ekonomi masyarakat sekitar.

"Dengan perputaran dana harian yang cukup besar, program ini diharapkan menimbulkan efek berganda (multiplier effect) bagi sektor pertanian, peternakan dan perdagangan di Kecamatan Pahae Julu dan sekitarnya," lanjutnya.

Selain menyoroti aspek ekonomi, ia juga menekankan pentingnya kebersihan dan higienitas dapur serta makanan. Pemkab Taput membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk membantu dan menelaah aspek higienitas di seluruh SPPG.

"Saya titip pesan kepada semua yang bekerja di sini: jaga kebersihan dan lakukan yang terbaik, karena penerima manfaat adalah masyarakat kita sendiri. Satgas hadir untuk membantu memastikan standar higienitas terpenuhi, bukan menghalangi,” tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara menargetkan 100 persen penerima manfaat MBG di seluruh wilayah dapat terlayani pada tahun 2025.

SPPG Marsiurupan diharapkan menjadi pioneer dan role model bagi SPPG lainnya.

"Kedepan, sasaran program akan diperluas tidak hanya bagi anak sekolah, tetapi juga anak baru lahir, ibu hamil dan kelompok rentan gizi lainnya," pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved