Sumut Terkini
Cerita Pilu Kebakaran di Aek Pining Batangtoru, Korban Stroke Ngesot Keluar Rumah
Cerita pilu di balik dua unit rumah terbakar di Aek Pining, Batangtoru, Tapanuli Selatan (Tapsel), Minggu (9/11/2025).
Penulis: Azis Husein Hasibuan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/AZIS HUSEIN HASIBUAN
KEBAKARAN - Dua unit rumah hangus saat kebakaran terjadi di Aek Pining, Batangtoru, Tapsel, Minggu (9/11/2025). Korban menderita stroke keluar rumah dengan menyeret tubuhnya.
TRIBUN-MEDAN.COM, BATANGTORU - Cerita pilu di balik dua unit rumah terbakar di Aek Pining, Batangtoru, Tapanuli Selatan (Tapsel), Minggu (9/11/2025).
Informasi yang dihimpun kebakaran terjadi pukul 03.39 WIB. Api berasal dari korsleting listrik.
Kebakaran yang terjadi di Lingkungan 3, Aek Pining, Batangtoru, menyisakan cerita pilu.
Dilaporkan pemilik rumah bernama Tekad. Ia mengalami luka bakar sebanyak 20 persen.
Saat api melahap rumahnya dini hari itu, ia sedang tidur .
"Api katanya dari korsleting listrik. Pemilik rumah lagi tidur waktu kejadian," ucap warga bernama Ahmad di lokasi kejadian.
Tekad merupakan warga yang sudah paruh baya. Ia sedang menderita stroke.
Diyakini ia sedang sendiri di rumah ketika kebakaran terjadi.
"Kayaknya korban memang sendiri. Sedangkan anak-anaknya sudah menikah," katanya lagi.
Ngesot keluar rumah
Ketika api mulai berkobar, Tekad sang pemilik rumah berusaha menyelamatkan diri.
Dengan kondisinya sedang menderita stroke, Tekad berusaha keluar rumah dengan menyeret-nyeret tubuhnya.
"Kami lihat ngesot korban keluar rumah dari pintu depan. Korban kan sakit stroke makanya ia berusaha keluar rumah dengan cara ngesot," ujarnya.
Tekad memang berusaha keluar rumah dengan selamat, tapi tubuhnya mengalami luka bakar.
"Api sudah besar waktu korban ngesot keluar rumah, dia berusaha menyelamatkan diri. Luka bakar korban katanya 20 persen," kata Ahmad.
Saat Tribun-medan.com tiba di lokasi, yang tersisa hanya puing-puing bangunan.
Api tak sampai menyambar garasi berisi mobil di depan yang terpisah dari bangunan rumah.
"Sekarang korban sedang dibawa anaknya berobat ke Pandan Tapteng," ucapnya lagi.
Mobil damkar lamban
Warga menyesalkan lambannya mobil pemadam kebakaran (damkar) tiba di lokasi kebakaran Aek Pining, Batangtoru.
Kebakaran yang melahap dua unit rumah terjadi pukul 03.39 WIB, sedangkan mobil damkar tiba di lokasi hampir pukul 05.00 WIB.
"Lambat mobil damkarnya datang tadi. Sudah hampir mau subuh. Itu pun cuma sekali siram," kata saksi mata bernama Rahmat.
Kecamatan Batangtoru hanya memiliki satu unit mobil damkar. Mobil ini bergudang di kantor camat.
Jarak dari lokasi kantor camat ke lokasi kebakaran tak sampai 10 menit.
Inilah yang selama ini dikesalkan warga jika terjadi kebakaran di lingkungan Batangtoru.
"Padahal kan dekat dengan lokasi kebakaran. Itu pun mobil damkar masih juga lambat datangnya. Memang selalu lambat," ujarnya.
Saat kejadian, warga bahu-membahu memadamkan api dengan perlatan seadanya.
Ada juga yang menyemprotkan air menggunakan mesin yang biasa digunakan menyuci kendaraaan.
"Warga juga yang memadamkan apinya karena mobil damkar lamban. Udah datangnya lama, itu pun cuma sekali siram," ucap Rahmat.
Respons Camat
Camat Batangtoru Maratinggi merespons kebarakan rumah warganya di Aek Pining, Batangtoru.
Sang camat memberikan pernyataan saat ditanya lambannya mobil damkar turun ke lokasi jika kebakaran terjadi.
"Kalau soal mobil damkar ada standby di kantor camat dan biasanya bila ada kebakaran juga turun damkar dari PT AR (Agincourt Resources)," kata Maratinggi dikonfimasi via WhatsApp.
Sebenarnya, Kecamatan Batangtoru punya dua mobil damkar.
Satu di kantor camat, satunya disediakan oleh PT AR. Mobil ini juga terkadang diturunkan jika kebakaran terjadi.
Dari informasi yang beredar, mobil damkar PT AR sudah menunggu selama 30 menit di gerbang keluar Tambang Emas Martabe, tapi terkendala izin.
"Kalau itu, saya coba konfirmasi dan jadi perhatian kami. Terima kasih," kata Maratinggi.
Batangtoru dalam setengah tahun ini sudah dua kali terjadi kebarakan.
Sekitar empat bulan yang lalu, rumah warga di Kelurahan Wek IV terbakar.
Lagi-lagi warga kesal karena lambannya mobil damkar diturunkan.
(ase/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Berita Terkait: #Sumut Terkini
| Renovasi Sekolah Rakyat Tahap 1 Habiskan Dana APBN Rp 300 Miliar, Menteri PU: Baru Satu Dikerjakan |
|
|---|
| Antap FC Sabet Juara I Bupati Cup II, Bupati Samosir Vandiko Serahkan Piala Bergilir |
|
|---|
| PT AR Selenggarakan Pagelaran Adat Tapsel di Batangtoru, Jaga Warisan Budaya demi Pesona Nusantara |
|
|---|
| Kementerian PU Bangun Tembok Penahanan Banjir 1,7 Kilometer di Danau Siombak Medan |
|
|---|
| 4 Tuntutan Utama Ojol yang Tergabung di Komunitas URC, Tolak Komisi 10 Persen |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.